Home / Romansa / Tuan Lumpuh, I Love You / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Tuan Lumpuh, I Love You: Chapter 31 - Chapter 40

51 Chapters

Bab 31 Ajakan Sang Pelayan

Jaden tidak mau memberikan obat itu pada Nara dan Jaden tidak mau Nara terlalu ikut campur pada semua hal tentang dirinya."Tuan, aku bukannya ingin ikut campur, tapi aku hanya ingin agar Tuan JL bisa sembuh. Jangan mengkonsumsi obat yang tidak disarankan oleh dokter, tuan JL juga jangan langsung percaya akan hal seperti itu," terang Nara terlihat kesal."Nara, Andrew itu adikku, dan aku sangat kenal dengannya, dan dia tidak mungkin akan mencelakaiku. Malahan dia orang pertama yang membawaku ke rumah sakit saat kecelakaan itu dan dia juga yang menjagaku saat aku tidak sadarkan diri di sana karena nenek masih sakit dan berada di luar negeri. Jangan berpikiran negatif dengannya," ujar Jaden marah."Aku tidak berpikiran negatif dengannya, hanya saja aku mengatakan kalau Tuan JL itu lebih baik mengkonsumsi obat dari dokter Tuan sendiri. Apa aku salah?""Sebaiknya kamu dia saja dan urus pekerjaanmu saja, Nara." Jaden pun kembali terfokus pada ponselnya."Tuan, apa keinginan Tuan JL untuk s
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 32 Gaun Untuk Nara

Nenek Miranti berjalan dengan wajah senangnya menuju kamar di mana Nara sedang membantu Jaden memakai baju piyamanya. Reno pun tampak mengikuti di belakangnya."Maaf ya, Jaden, jika Nenek mengganggu kamu, tapi Nenek tidak sabar ingin segera menunjukan gaun ini padamu dan Nara." Wanita tua itu pun memperlihatkan sebuah gaun berwarna hitam dengan hiasan Swarovski di bagian bawahnya. Gaun yang masih ada di dalam plastik pembungkus itu terlihat sangat mewah.Jaden mengkerutkan kedua alisnya melihat gaun yang dibentangkan di depannya."Nenek memangnya mau ke mana memakai gaun itu? Nenek juga tidak salah dalam memilih gaun yang akan Nenek gunakan?""Iya, Nek. Model gaun itu terlihat terlalu seksi kalau Nenek pakai," lanjut Nara.Reno yang berada di sana seketika mencoba menahan tawanya. Nenek Miranti pun terlihat mendelik ke arah Reno."Maaf, Nek, aku benar-benar tidak menyangka jika Tuan Muda dan Nara akan berpikir seperti itu," ujar Reno sembari menutup mulutnya lagi.Nenek Miranti pun me
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 33 Kebersamaan Yang Indah

Nara sekali dibuat mendelik mendengar permintaan Tuan Mudanya itu. Nyanyi? Tidak salah Jaden menyuruh Nara nyanyi meskipun itu nyanyian buat menidurkan anak kecil? Yang ada Jaden tidak tidur, tapi malah mimpi buruk mendengar suara Nara. "Ayo nyanyikan! Kenapa malah diam saja? Katanya ingin membuat aku cepat tidur," sergah Jaden yang membuat Nara sadar dari lamunannya. "Tuan JL yakin mau mendengarkan aku menyanyi lagu Nina bobo?" tanya Nara menyakinkan Jaden. "Iya, Nara, cepat bernyanyi, tapi jangan lagu Nina Bobo, nyanyikan lagu lainnya." "Lagu apa?" Nara tampak berpikir keras mencari lagu yang diminta Jaden. "Lama," omel Jaden. Nara pun mengerucutkan bibirnya kesal pada Jaden. "Twinkle-twinkle Little Star, How I Wonder What You Are ...." Nara tidak meneruskan nyanyiannya karena melihat pria di depannya itu malah seolah menahan tawa. Jaden yang ketahuan oleh Nara pun mencoba seolah-olah dirinya kembali dingin. "Kenapa tidak diteruskan? Kamu tidak hafal lagunya?" "Kenapa Tuan
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 34 Pasangan Ke Acara Pesta

Nenek masih menunggu jawaban Nara, tapi Nara masih terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu."Nara, katakan ada apa?" ulang Nenek Miranti."Nek, semalam aku bermimpi kalau tuan JL akan bunuh diri.""Cucuku mau bunuh diri? Memangnya kenapa dia sampai ingin bunuh diri?" "Dalam mimpiku itu setelah menghadiri acara pertunangan mantan kekasihnya dengan sahabatnya, Tuan JL merasa sangat terpukul dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas tebing. Nek, aku tidak mau hal itu sampai terjadi, aku sangat takut." Tangan Nara menggenggam tangan nenek Miranti dengan cemas."Oh Tuhan!" Ekspresi Nenek Miranti pun seketika berubah menyiratkan jika akan ada suatu hal yang terjadi."Nek, ada apa?" tanya Nara sekali lagi dengan wajah masih diliputi kecemasan."Tadi aku bertemu cucuku dan dia mengatakan ingin jalan-jalan pagi. Jaden menuju ke dalam hutan sendirian memakai kruknya, aku merasa dia tumben sekali melakukan hal itu." Pandangan kedua mata Nenek Miranti pun terlih
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 35 Calon Istri

Jaden dan Nara, dua orang yang tampak duduk saling berjauhan di kursi belakang itu seolah saling tidak kenal. Jaden yang dari tadi sibuk melihat ke arah luar jendela, berbeda dengan Nara yang terlihat tidak nyaman dengan penampilannya. Nara tampak sesekali melirik ke arah pria di sampingnya dan berpindah melihat suasana malam di luar jendela mobilnya. "Nara, kamu jangan gugup, percayalah jika kamu itu hari ini terlihat sangat mempesona seperti apa yang nenek Miranti katakan," tutur Reno yang melihat kegugupan Nara dari tadi. "A-aku tidak menyangka akan hadir di suatu acara pesta dengan penampilan seperti ini, Reno. Jujur saja ini baru pertama kalinya aku berpenampilan seperti ini." Nara sekali lagi melirik pada pria yang masih saja terlihat acuh. Reno pun sekarang mengalihkan perhatiannya pada kaca spion yang ada di atasnya untuk melihat pada tuan muda yang duduk tepat di belakangnya. "Kamu tidak perlu khawatir, Nara, karena di sana nanti ada Tuan Muda Jaden yang sudah terbiasa m
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 36 Sandiwara

Acara pertunangan itupun akhirnya berlangsung. Di kejauhan Jaden tampak terdiam menyaksikan bagaimana pria yang dulu sangat dia percayai dan bahkan selalu memberinya semangat untuk menerima kenyataan hidup yang sekarang harus Jaden hadapi, ternyata adalah pria yang juga menusuknya dari belakang."Tuan JL, apa Tuan baik-baik saja?" Tangan Nara pun perlahan menepuk pundak Jaden. Pria itu pun memberi senyuman kecil pada Nara. "Memangnya aku harus kenapa? Aku sangat baik, Nara dan terima kasih sudah mengajakku datang ke sini karena dengan begitu aku bisa melihat topeng yang Devon pakai selama ini."Nara pun kembali duduk berjongkok di depan tuan lumpuhnya itu. "Bukan aku yang mengajak Tuan JL ke sini, tapi itu keinginan Tuan sendiri yang memang ingin sembuh dari luka masa lalu dan aku senang Tuan bisa sekuat ini." Nara pun mengulas senyum manisnya. "Nara, di sini kamu jangan memanggilku Tuan JL atau Tuan Muda.""Loh, kenapa tidak boleh? Bukannya Tuan JL memang majikan aku?" "Tapi tadi
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 37 Tantangan Dansa

Nara masih saja berdiam di dalam toilet. Dia ingin mendengarkan apa yang para wanita di luar sana sedang bicarakan karena salah satu wanita di sana Nara kenal suaranya. "Kalista, aku tadi melihat ada mantan tunangan kamu datang ke sini. Dia masih saja terlihat sangat tampan meskipun duduk di kursi roda," kata salah satu wanita yang sedang mengoleskan lipstik pada bibirnya. "Iya, aku sengaja mengundangnya, tapi aku tidak mengira dia akan datang memenuhi undanganku, apa lagi dia datang dengan wanita yang mengaku sebagai calon istrinya." "Kenapa? Kamu menyesal sudah meninggalkan dia? Dan sekarang dia sudah mempunyai penggantimu yang juga sangat cantik. Jaden itu meskipun lumpuh, tapi pesonanya masih sangat kuat." Teman Kalista itu tersenyum seolah menertawakan Kalista yang tampak terdiam di depan cermin wastafel. "Aku yakin jika wanita yang dibawa oleh Jaden Luther ke sini itu hanya wanita murahan yang dibayar oleh mantan kekasihku itu. Aku tau siapa Jaden Luther, di hatinya itu cum
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 38 Sang Pemenang

Semua pasangan dansa di sana tampak sudah mulai, dan bahkan Devon mengajak Kalista ikut berdsnsa di sana.Nara dan Jaden masih saja berdiri berhadapan dengan kedua mata mereka saling mengamatai parah pasangan dansa."Tuan, apa boleh aku duduk dipangkuan?""Untuk apa?" "Untuk berdansa." Mereka saling berucap lirih. Jaden pun mengangguk mengiyakan keinginan Nara. Nara perlahan duduk pada pangkuan pria itu dan kedua tangannya melingkar pada leher Jaden. Salah satu tangan Jaden pun perlahan melingkar pada pinggang Nara dan satunya pada tombol penggerak pada kursi rodanyaDan ...Mereka pun melakukan dansa dengan cara yang berbeda. Dua orang itu pun larut dalam saling pandangan mata.Senyuman kebahagiaan pun tak lepas dari kedua bibir dua manusia yang terlihat selayaknya pasangan kekasih sebenarnya."Tuan," ucap Nara lirih."Panggil aku, JL," balas Jaden, tanpa mengalihkan tatapan matanya. "Apa kamu bahagia malam ini?" tanya Nara yang memang ingin mengetahui perasaan tuan lumpuhnya itu
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 39 Tiket Liburan

Keesokan harinya, setelah makan pagi, Jaden memilih ke ruang kerjanya untuk mengurusi beberapa urusan kantornya. Pertemuannya dengan Nara beberapa bulan ini, membuat pria itu ingin kembali bangkit dan memperbaiki semuanya termasuk dia ingin mengurus kembali perusahaannya yang selama ini dihandel oleh neneknya.Nara, nenek Miranti dan Reno memilih duduk bersama di ruang tengah karena Nenek penasaran ingin mengetahui apa saja yang terjadi di pesta semalam."Iya, Nek, aku melakukan hal itu pada Kalista dan dua orang temannya yang mukanya sok sekali saat melihatku. Mereka bahkan mengataiku wanita kampungan yang disewa oleh Tuan JL untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, padahal itu, kan tidak benar. Aku tidak disewa, tapi aku membantu Tuan JL berpura-pura menjadi kekasihnya." Nara pun terlihat terkekeh kecil."Aku tidak menyangka, Nara bisa berbuat hal sebar-bar itu, tapi aku senang kamu memberi pelajaran pada mereka, Nara." Reno pun menunjukkan jempolnya. "Aku sudah meyakinkan diriku unt
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 40 Melepas Rindu

Nara berdiri di samping tempat tidur di mana Jaden sudah memejamkan kedua matanya. Nara senang bisa melihat wajah pria arogan itu saat sedang tertidur pulas seperti saat ini. "Apa benar aku mencintainya? Tidak mungkin, aku sudah meyakinkan diriku sendiri jika aku tidak boleh jatuh cinta pada Tuan JL."Setelah kejadian tadi pagi saat dirinya memeluk Jaden karena kegirangan akan tiket liburan ke London itu. Nara semakin dibuat tidak karuan perasaanya. Tinggal dan merawat Jaden Luther selama beberapa bulan ini, membuatnya merasakan kembali perasaan yang dulu pernah dia rasakan pada mendiang suaminya. Ya! Nara mengetahui jika dia jatuh cinta pada majikannya itu saat ciuman pertama mereka waktu itu, tapi Nara selalu menyangkal hal itu dan meyakinkan jika itu bukan cinta.Namun, setelah mendengarkan kata-kata Jaden di pesta itu, entah kenapa dia merasa jika pria itu tidak sedang sandiwara dan Nara pun merasakan bahagia yang begitu besar, serta takut sekali Jaden akan di dekati lagi oleh K
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status