Beranda / Romansa / Tuan Lumpuh, I Love You / Bab 37 Tantangan Dansa

Share

Bab 37 Tantangan Dansa

Penulis: Tri Setyorini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 13:31:45

Nara masih saja berdiam di dalam toilet. Dia ingin mendengarkan apa yang para wanita di luar sana sedang bicarakan karena salah satu wanita di sana Nara kenal suaranya.

"Kalista, aku tadi melihat ada mantan tunangan kamu datang ke sini. Dia masih saja terlihat sangat tampan meskipun duduk di kursi roda," kata salah satu wanita yang sedang mengoleskan lipstik pada bibirnya.

"Iya, aku sengaja mengundangnya, tapi aku tidak mengira dia akan datang memenuhi undanganku, apa lagi dia datang dengan wanita yang mengaku sebagai calon istrinya."

"Kenapa? Kamu menyesal sudah meninggalkan dia? Dan sekarang dia sudah mempunyai penggantimu yang juga sangat cantik. Jaden itu meskipun lumpuh, tapi pesonanya masih sangat kuat." Teman Kalista itu tersenyum seolah menertawakan Kalista yang tampak terdiam di depan cermin wastafel.

"Aku yakin jika wanita yang dibawa oleh Jaden Luther ke sini itu hanya wanita murahan yang dibayar oleh mantan kekasihku itu. Aku tau siapa Jaden Luther, di hatinya itu cum
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 38 Sang Pemenang

    Semua pasangan dansa di sana tampak sudah mulai, dan bahkan Devon mengajak Kalista ikut berdsnsa di sana.Nara dan Jaden masih saja berdiri berhadapan dengan kedua mata mereka saling mengamatai parah pasangan dansa."Tuan, apa boleh aku duduk dipangkuan?""Untuk apa?" "Untuk berdansa." Mereka saling berucap lirih. Jaden pun mengangguk mengiyakan keinginan Nara. Nara perlahan duduk pada pangkuan pria itu dan kedua tangannya melingkar pada leher Jaden. Salah satu tangan Jaden pun perlahan melingkar pada pinggang Nara dan satunya pada tombol penggerak pada kursi rodanyaDan ...Mereka pun melakukan dansa dengan cara yang berbeda. Dua orang itu pun larut dalam saling pandangan mata.Senyuman kebahagiaan pun tak lepas dari kedua bibir dua manusia yang terlihat selayaknya pasangan kekasih sebenarnya."Tuan," ucap Nara lirih."Panggil aku, JL," balas Jaden, tanpa mengalihkan tatapan matanya. "Apa kamu bahagia malam ini?" tanya Nara yang memang ingin mengetahui perasaan tuan lumpuhnya itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 39 Tiket Liburan

    Keesokan harinya, setelah makan pagi, Jaden memilih ke ruang kerjanya untuk mengurusi beberapa urusan kantornya. Pertemuannya dengan Nara beberapa bulan ini, membuat pria itu ingin kembali bangkit dan memperbaiki semuanya termasuk dia ingin mengurus kembali perusahaannya yang selama ini dihandel oleh neneknya.Nara, nenek Miranti dan Reno memilih duduk bersama di ruang tengah karena Nenek penasaran ingin mengetahui apa saja yang terjadi di pesta semalam."Iya, Nek, aku melakukan hal itu pada Kalista dan dua orang temannya yang mukanya sok sekali saat melihatku. Mereka bahkan mengataiku wanita kampungan yang disewa oleh Tuan JL untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, padahal itu, kan tidak benar. Aku tidak disewa, tapi aku membantu Tuan JL berpura-pura menjadi kekasihnya." Nara pun terlihat terkekeh kecil."Aku tidak menyangka, Nara bisa berbuat hal sebar-bar itu, tapi aku senang kamu memberi pelajaran pada mereka, Nara." Reno pun menunjukkan jempolnya. "Aku sudah meyakinkan diriku unt

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 40 Melepas Rindu

    Nara berdiri di samping tempat tidur di mana Jaden sudah memejamkan kedua matanya. Nara senang bisa melihat wajah pria arogan itu saat sedang tertidur pulas seperti saat ini. "Apa benar aku mencintainya? Tidak mungkin, aku sudah meyakinkan diriku sendiri jika aku tidak boleh jatuh cinta pada Tuan JL."Setelah kejadian tadi pagi saat dirinya memeluk Jaden karena kegirangan akan tiket liburan ke London itu. Nara semakin dibuat tidak karuan perasaanya. Tinggal dan merawat Jaden Luther selama beberapa bulan ini, membuatnya merasakan kembali perasaan yang dulu pernah dia rasakan pada mendiang suaminya. Ya! Nara mengetahui jika dia jatuh cinta pada majikannya itu saat ciuman pertama mereka waktu itu, tapi Nara selalu menyangkal hal itu dan meyakinkan jika itu bukan cinta.Namun, setelah mendengarkan kata-kata Jaden di pesta itu, entah kenapa dia merasa jika pria itu tidak sedang sandiwara dan Nara pun merasakan bahagia yang begitu besar, serta takut sekali Jaden akan di dekati lagi oleh K

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 41 Pengganggu Datang part 1

    Nara menghabiskan waktunya di rumah sakit bersama dengan putra semata wayangnya juga dengan ibunya"Nara, ibu benar-benar tidak menyangka kamu akan datang ke sini. Kenapa tidak memberitahu ibu sebelumnya kalau kamu mau ke sini?" Mereka bertiga sekarang ada di dalam kamar di mana anak Nara dirawat selama ini."Aku minta maaf, Bu. Ponselnya rusak dan aku ke sini dengan Jaden Luther," ucap Nara lirih sembari melirik pada Nio yang dari tadi mendengar ibunya berbicara dengan neneknya."Ibu, memangnya siapa Jaden Luther itu?" tanya Nio penasaran."Em ... Itu bos ibu, Nio. Dia yang mengajak ibu ke sini untuk urusan pekerjaan, makannya itu Ibu bisa bertemu dengan kamu di sini." Nara pun mencoba menjelaskan pada putranya meskipun ada sedikit kebohongan dari penjelasannya."Wah ...! Berarti bos ibu baik karena mau mengajak ibu juga ke sini. Di mana dia sekarang, Bu? Nio mau bertemu dan mengucapkan terima kasih." Wajah bocah laki-laki itu tampak bersemangat.Nara langsung melihat ke arah ibunya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 42 Pengganggu Datang Part 2

    Pria dengan kursi rodanya itu tampak tidak sabar menunggu pelayannya keluar dari dalam kamar. Tak lama pintu dibuka dan Nara pun tampak berdiri dengan gaun yang baru saja Tuan Mudanya itu berikan."Maaf, apa Tuan JL lama menungguku?" Pria yang sudah rapi dengan kemeja hitamnya itu tampak terdiam, namun kedua matanya sedang memindai sosok yang ada di depannya.Batin Jaden dia baru kali ini melihat sosok yang baginya begitu cantik, meskipun tidak bisa dipungkiri jika Kalista yang adalah mantan tunangannya juga sangat cantik, tapi entah kenapa bagi Jaden sosok Nara di depannya ini jauh lebih mempesona. "Tuan, ada yang salah dengan penampilanku?" seru Nara yang membuat Jaden sadar dari lamunannya."Tidak ada, kita pergi sekarang saja." Nara pun mengangguk setuju.Di restoran itu Jaden ternyata sudah memesan tempat untuk mereka berdua. Nara pun terlihat sedang memperhatikan sekelilingnya. "Restoran ini bagus sekali ya Tuan JL, pasti hanya orang-orang kaya yang bisa masuk ke sini," ujar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 43 Curiga

    Pagi-pagi sekali, Nara yang sudah bangun dari tidurnya, berjalan dengan cepat mencari taxi untuk pergi menuju ke arah rumah sakit di mana anaknya sedang dirawat. Nara ingin sebisa mungkin menghabiskan waktunya dengan putranya itu selama dia masih berada di London."Itu, kan, wanita kampungan yang mengaku sebagai istrinya Jaden." Kalista yang baru keluar dari club' malam tidak jauh dari hotel di mana Jaden dan Nara menginap melihat Nara naik ke dalam taxinya. Dia yang penasaran akhirnya mengikuti ke mana taxi itu membawa Nara.Di dalam taxi, Nara tidak sabar ingin segera sampai ke rumah sakit, tapi dia ingin mampir sebentar ke sebuah toko mainan untuk membelikan putranya beberapa mainan. "Untuk apa dia masuk ke dalam toko mainan anak-anak?" Kalista pun melihat heran.Tak lama Nara pun keluar dan dia segera naik ke dalam taxinya lagi. Tak lama Nara pun sampai di depan gedung rumah sakit dan dia segera berjalan masuk. Kalista yang masih heran, saat Nara membeli beberapa mainan, semakin

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 44 Pengakuan

    Jaden mengusir Kalista agar pergi dari sana dan Kalista pun yang merasa tidak dihargai oleh Jaden pergi dari sana."Tuan, aku kecewa pada Tuan JL." Nara yangsaat ini hatinya terasa sangat sakit pun berjalan menuju ke kamarnya, tapi Jaden mencoba mengejar Nara."Nara, tunggu!" Terdengar suara sesuatu jatuh dan Nara terkejut saat melihat tuan lumpuhnya terjatuh dari kursi rodanya."Tuan JL!" seru Nara seketika. Nara segera membantu Jaden duduk kembali ke kursi rodanya. "Nara, aku ingin bicara denganmu." Pria itu pun memegang tangan Nara.Nara tidak menjawab, tapi dia mendorong Jaden kembali ke kamarnya. Nara tanpa bicara mengambilkan baju untuk pria itu dan membantunya juga mengenakan pakaiannya.Pria di depannya itu tak melepaskan pandangannya pada Nara. "Nara, aku dan Kalista tidak melakukan apapun di sini.""Melalukan sesuatu pun itu bukan urusanku! Tuan masih sangat mencintainya, kan, dan percuma saja usahaku yang ingin membuat Tuan JL sembuh dari rasa sakit hati itu akan sia-sia.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 45 Menikah Denganku

    Dua hari berlalu, Nara menghabiskan waktu dengan pria yang dia cintai itu. Nara yang meskipun di sana sedang berlibur dengan Jaden, dia tetap saja selalu melakukan terapi pijat pada kaki pria itu. "Nara, besok kita pulang, apa kamu tidak ingin berbelanja sesuatu?" Nara pun menggeleng. "Aku tidak ingin membeli apapun, Tuan. Aku sudah senang bisa berjalan-jalan ke tempat yang ada bianglalanya besar itu," ujar Nara sembari tetap memijit kaki Jaden."London Eye, Nara, itu namanya London Eye." Jaden pun tergelak tawa melihat kepolosan wanita yang dia cintai itu."Aku lupa namanya, lagi pula bahasa Inggrisku juga tidak begitu bagus." Nara sekarang memberikan obat pada Jaden. Pria itu menerima dan langsung meminumnya. Jaden tidak sadar jika obatnya sudah diganti oleh Nara dan Nara masih akan terus mencari tahu tentang saudara tiri dari pria yang dia cintai itu."Nara, tempat mana yang menurut kamu paling indah di sini? Dan kamu ingin datangi sekali lagi?"Nara terlihat sedang berpikir. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26

Bab terbaru

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 78 Perasaan Itu Masih Ada

    "Kak Dean, aku minta maaf jika beberapa hari ini, aku tidak masuk kerja. Aku masih mau menjaga Nenek Miranti di sini. Kak Dean tau sendiri kalau aku merasa sangat bersalah setelah menceritakan hal itu pada Nenek Miranti." Wajah Nara pun tampak pias. "Iya, aku tau." Tangan Dean pun mengusap lembut kepala Nara."Nanti kalau Nenek sudah benar-benar sehat, aku akan kembali bekerja. Aku juga kangen ingin membuat kue lagi di dapur cafe milik Kak Dean." Terlukis senyum kecil pada sudut bibir Nara.Dean pun mengangguk. "Nara, bulan depan rencananya aku mau mengajak kamu pergi menemui Nio dan ibumu. Aku kangen dengan keponakanku itu." "Aku mau, Kak. Kemarin, aku juga sudah menghubungi putra kecilku itu dan juga ibuku. Perkembangan kesehatan Nio juga semakin membaik. Dia terlihat sangat ceria, Kak." Ekspresi wajah Nara pun tampak bahagia saat sedang menceritakan tentang keadaan putranya."Ya sudah, kalau begitu bulan depan kita akan pergi ke sana. Aku pulang dulu dan jangan lupa makan makanan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 78 Keahlian Reno

    Nara mendekatkan dirinya pada kaca besar di sana. Dia seolah sedang menyapa wanita tua yang sudah membuka kedua matanya dan melihat ke arahnya. Nara benar-benar merasa senang karena dia bisa melihat Nenek Miranti membuka keduanya. Wanita tua yang masih terpasang begitu banyak alat medis yang menancap pada tubuhnya tampak tersenyum tipis."Reno! Nenek sudah sadar!" seru Nara yang memeluk Reno di sana. Reno pun tak lupa membalas pelukan Nara karena dia pun merasa sangat senang."Iya, Nenek sudah sadar dan aku sebaiknya segera memberitahukan ini pada Tuan Jaden."Nara pun melepaskan pelukannya. "Iya, Ren, beritahu dia jika Nenek sudah sadar. Tuan JL pasti akan sangat senang mengetahui hal ini." Reno pun segera pergi dari sana. Nara masih memperhatikan Nenek Miranti. Nara seolah sedang mengajak Nenek Miranti untuk berbicara menggunakan bahasa isyarat. Wanita tua itu pun hanya menanggapi dengan mengangguk perlahan. Ada suatu kelegaan di hati Nara melihat Nenek Miranti sudah sadar.Tak lam

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 77 Sakit Yang Tak Berdarah

    Pria dengan kursi rodanya itu mengerjapkan kedua matanya. Dirinya tidak sadar jika semalam dia malah ketiduran di depan ruang ICCU, di mana neneknya sedang dirawat. "Selimut?" ujarnya heran melihat ada selimut berwarna biru menutupi tubuhnya yang tidur dia atas kursi rodanya.Tak lama kedua matanya menangkap sosok yang sebenarnya tidak ingin dia lihat, tapi hati kecilnya rindukan. Nara sedang berdiri tepat di depan jendela kaca besar dengan tirai ruangan yang masih tertutup. Tangannya pun menampak pada kaca besar itu, serta terlihat guratan kesedihan pada wajahnya. "Nek, aku mohon nenek bisa bertahan dan sembuh. Aku ingin melihat nenek kembali." Air mata Nara pun perlahan menetes.Sekarang Jaden tahu siapa yang sudah menyelimuti tubuhnya. Dia mengambil selimut itu dan melemparnya dengan kasar. Rasa bencinya pada Nara seketika muncul mengingat apa yang sudah wanita itu lakukan."Untuk apa kamu ke sini? Pergi dari sini! Nenekku tidak membutuhkan dirimu, Pelayan!" bentak Jaden marah.N

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 76 Hari Yang Buruk Untuk Jaden

    "Kenapa wanita tua itu tidak mati saja, sih?" geram Kalista marah. Kedua matanya kini menatap dengan kesal pada sosok pria yang sedang duduk di atas ranjangnya dengan bagian tubuh atas yang tampak polos, sedangkan bagian bawahnya tertutup selimut tebal. Pria dengan wajah datarnya itu tampak sedang memikirkan sesuatu."Malam ini juga aku dan Jaden harusnya pergi makan malam, tapi ternyata wanita tua itu membuat drama," ucapnya masih terdengar kesal.Sekarang kedua mata wanita cantik itu mengalihkan pada pria yang ada di atas ranjangnya. "Devon, kamu sedang memikirkan apa sih? Aku ini sedang bicara sama kamu." Kalista yang hanya mengenakan selimut untuk menutup tubuh polosnya berdiri tepat di depan tempat tidurnya.Devon pun membalas melihat dengan datar pada wanita cantik yang baru saja menemani tidurnya. "Aku masih mencari tau tentang siapa orang yang sudah membebaskan Nara saat aku culik, semua orangku pun tidak ada yang tau sosok itu." Sekarang ekspresi Devon lebih ke penasaran.Ka

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 75 Menorehkan Rasa Sakit

    Ekspresi kecemasan itu belum hilang dari wajah Nara. Dia menunggu dengan tidak tenang di depan pintu ruangan di mana Nenek Miranti sedang ditangani oleh petugas medis."Nara, aku baru saja menghubungi Tuan Jaden dan dia akan segera ke sini," ujar Reno yang juga tak kalah cemas."Iya, kita juga harus memberitahunya. Reno, aku benar-benar takut terjadi hal yang serius pada Nenek Miranti, kenapa juga dokter dari tadi tidak keluar dari ruangannya. Setidaknya mereka memberitahu bagaimana keadaan nenek saat ini." Nara mengigiti jarinya untuk menghilangkan kecemasannya."Kita tunggu saja semoga Nenek Miranti tidak kenapa-napa. Aku juga sebenarnya takut sekali kalau sampai terjadi hal yang fatal, tapi kita tetap harus berpikiran positif, Nara.""Ini semua salahku, Ren, aku tidak seharusnya mengatakan hal itu pada nenek. Hal yang aku takutkan pun akhirnya terjadi, aku benar-benar bodoh." Nara duduk sembari menjambak rambutnya sendiri karena dia merasa sudah berbuat hal yang sangat bodoh. And

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 74 Sebuah Kejutan

    Setelah beberapa hari Nara dirawat di rumah sakit, akhirnya dia diperbolehkan untuk pulang. Kali ini dia pulang ke rumah barunya yang sudah disiapkan oleh Nenek Miranti. Nara awalnya sangat terkejut karena tiba-tiba Nenek Miranti membelikan rumah untuknya. Reno yang sudah memberitahu padanya tentang rumah baru yang nanti saat pulang Nara akan langsung tinggal di sana."Nek, kenapa Nenek membelikan aku rumah ini? Aku bisa tinggal di cafe milik Kak Dean."Nara yang kala itu sedang duduk di ruang tamu bersama dengan Nenek Miranti dan ada Reno di sana. Dean? Dean tidak ikut karena dia pagi ini harus keluar kota untuk proyek cafe satunya. Rumah yang diberikan oleh Nenek Miranti tidak begitu besar, tapi terlihat sangat nyaman. Rumah itu juga sudah lengkap dengan perabotannya."Kamu baru saja keluar dari rumah sakit dan tidak baik jika kamu tinggal di dalam cafe itu. Nara, aku minta maaf karena belum bisa menjenguk kamu waktu di rumah sakit dan kita baru bisa bertemu di sini. Acara pertunan

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 73 Sang Penolong

    Setelah mematikan panggilannya. Pria itu tersenyum dengan sangat puas, tangannya pun menarik perut seseorang mendekat ke arahnya. Kedua orang itu pun saling menautkan bibirnya dalam."Sayang, aku ingin menyiksa wanita itu dulu," ucap sang wanita setelah tautan bibirnya terlepas. "Untuk apa? Kamu tidak perlu membuat dirimu capek hanya untuk menyiksanya." Telunjuk pria itu mengusap lembut bibir sang wanita."Ayolah! Aku ingin melihat wanita itu menderita, kenapa kamu malah menyuruh orang suruhanmu membuang ponselnya? Bagaimana kamu menghubunginya nanti dan katakan jangan membuatnya mati dulu." Wajah cantik wanita itu terlihat kesal.Sekali lagi tangan pria itu membelai setiap inci wajah wanita di depannya. "Aku sudah biasa bermain kotor seperti ini dan aku tau bagaimana mengatasinya." Pria itu pun menghubungi seseorang."Kamu menghubungi siapa?" tanyanya tidak sabar.Pria yang adalah kekasihnya itu tidak menjawab. Dia masih menyelesaikan bicaranya dengan seseorang ditelepon. Setelah bi

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 72 Menculik Nara

    Nara masih berusaha melepaskan dirinya dari beberapa orang yang sedang memegangi tangannya. Orang-orang itu terlihat ingin berbuat buruk padanya."Lepaskan aku! Kalian mau apa?" pekik Nara dengan tetap berusaha memberontak."Kalian jangan macam-macam dengan Nara!" Reno pun ikut berteriak."Kami akan membawamu untuk dihabisi," ucap salah satu pria di sana sembari tersenyum miring."Apa?" Kedua mata Nara pun mendelik kaget.Reno pun terlihat khawatir jika orang-orang itu melukai Nara. Dia berusaha melawan dua pria yang sedang memegangi tangannya.Bruk!Reno pun dipukul sampai tersungkur. Reno jelas saja kalah, dia kalah jumlah dengan delapan pria berbaju serba hitam di sana.Nara pun yang mencoba mengigit salah satu pria itu, akhirnya tangan satunya terlepas. Dia pun mencoba menendang kaki pria satunya, tapi sayang dua pria lainnya segera memukul perut Nara sampai Nara pun tersungkur. "Hei!" pekik Reno yang ingin menolong Nara, tapi tangannya langsung dicekal oleh dia orang lagi."Le

  • Tuan Lumpuh, I Love You   Bab 71 Hari Pertunangan

    Pyar!Sebuah pecahan gelas terdengar menggema di ruangan itu. Tampak seorang wanita menahan amarah yang dari tadi ingin dia luapkan."Kamu kenapa, Sayang, bukannya kamu baru saja keluar dengan si lumpuh itu?" tanya Devon yang tengah duduk santai di sofa kecil miliknya."Kamu harus segera menyingkirkan si pelayan tidak tau diri itu, Devon!" Kalista menggeram marah mengingat tadi dia bertemu dengan Nara."Aku sebenarnya punya rencana ingin menyingkirkannya saat bagiku dia berbahaya jika sampai mengatakan semuanya, tapi ternyata dia tidak mengetahui siapa yang menyuruh sebenarnya." Devon kembali menikmati winenya.Kalista berjalan dengan menggoda ke arah pria yang sedang menatapnya dengan pandangan menginginkan. "Kamu benar-benar jahat, Sayang." Kedua tangan wanita itu melingkar pada leher pria yang masih saja terus menatapnya."Aku melakukan semua itu karena aku ingin mendapatkan kamu, Sayang, dan akhirnya aku pun mendapatkan kamu." Devon pun mengecup pipi Kalista dengan lembut."Jujur

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status