"Tidakkk!" "Nara, kamu mimpi buruk lagi?" tanya wanita paruh baya yang ada di samping Nara. Wajah pucat dan peluh yang membasahi dahi wanita bernama Nara itu tampak sangat jelas, bahkan napas naik turun juga terlihat pada dadanya. "Iya, Bu. Aku bermimpi lagi tentang pria itu," ucapnya dengan bibir bergetar. Seketika wanita yang dipanggil ibu oleh Nara memberikan segelas air minum dan dengan cepat Nara menghabiskannya. "Kamu sebaiknya tenang dulu. Coba tarik napas dalam dan embuskan perlahan." Nara pun mengikuti apa yang ibunya sarankan, dan tentu saja hal itu berhasil membuat Nara sedikit tenang. "Bu, aku minta tolong agar Ibu menjaga Nio di sini selama aku menjalankan rencanaku nanti. Apa Ibu bisa membantuku?"Tangan yang tampak keriputan itu mengusap lembut pucuk kepala putrinya. "Kamu tenang saja, ibu akan menjaga Nio dengan baik di sini, kamu lakukan saja rencanamu itu, Nara." "Terima kasih, Bu, karena selama ini selalu mendukung apa yang aku lakukan, dan maaf jika selama
Last Updated : 2025-02-07 Read more