Tak ada respons. Wajah istrinya tetap sama, pucat dengan napas yang naik turun pelan. Tristan menelan ludah, matanya terasa panas."Kamu mendengarku?"Hening."Dok, bagaimana kondisi istrinya saya?" tanyanya begitu dokter jaga mendekati. Memang seharusnya Tristan tidak boleh ada di sana.Dokter pria paruh baya dengan kacamata tebal, melihat ke layar monitor. "Secara medis, kondisinya membaik, Pak. Tekanan darahnya stabil, denyut jantung juga normal. Namun kami masih menunggu responsnya. Kadang pasien koma atau tidak sadar bisa lebih lama terbangun karena faktor tekanan mental."Tristan terhenyak, perasaan bersalahnya semakin membuncah memenuhi dada."Kemungkinan ada sesuatu yang masih mengganjal di alam bawah sadarnya," tambah dokter itu.Tatapan Tristan kembali ke wajah Aruna yang tenang, seolah sedang tidur nyenyak. Setelah dokter pergi, Tristan kembali berbicara dengan suara lirih. "Runa, kamu dengar aku, kan? Aku mohon, bangunlah!"Tetap hening. Pandangan Tristan kabur oleh air ma
Last Updated : 2025-03-27 Read more