Keesokan harinya, pagi datang dengan udara yang lebih dingin dari biasanya. Raditya terbangun lebih awal, meskipun semalam ia tidur hanya beberapa jam. Pikiran-pikiran tentang Raka, adiknya yang hilang, terus menghantui. Wajah di foto yang dikirim Bunda Clarissa masih terbayang jelas di benaknya. Ada ketegangan di setiap detik yang berlalu, seolah-olah dunia menunggu sesuatu yang besar akan terjadi. Alya terbangun tak lama setelahnya. Ia menyentuh bahu Raditya, memberikan dukungan tanpa kata-kata. Mereka saling pandang, dan meskipun tidak mengatakan apa-apa, Raditya tahu bahwa ia tidak sendirian dalam perjalanan ini. Alya akan selalu ada di sampingnya, apapun yang terjadi. "Radit, aku tahu ini berat," kata Alya lembut, "Tapi kita harus tetap hati-hati. Jangan terburu-buru." Raditya mengangguk. "Aku tahu, Sayang. Aku hanya ingin menemukan dia, memahami kenapa semuanya bisa terjadi seperti ini." Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Bunda Clarissa masuk. “Rei dan Ha
Last Updated : 2025-04-06 Read more