Malam yang sunyi, sosok itu dengan jubah yang berkibar ditiup angin, ekspresinya tanpa perasaan, saat berjongkok di dekat Zhao Lin."Kau seharusnya menerima tawaran itu, Wakil Menteri," bisik sosok bertopeng itu di telinga Zhao Lin. "Sekarang sudah terlambat.""Kumohon," Zhao Lin memohon, suaranya bergetar. "Aku punya keluarga... anak-anak...""Mereka akan baik-baik saja," jawab sosok itu dingin. "Selama mereka lebih bijaksana darimu."Dengan gerakan cepat, sosok berjubah hitam itu mengayunkan tangannya. Cakar hitam yang tajam merobek leher Zhao Lin, memutus arteri utamanya. Darah menyembur deras, membasahi jubah putih Wakil Menteri yang kini tergeletak di tanah dengan mata terbelalak.Sosok bertopeng itu berdiri diam sejenak, memandangi karyanya. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah jimat hitam dari balik jubahnya dan meletakkannya di dada Zhao Lin yang sudah tak bernyawa."Semoga perjalananmu ke alam baka menyenangkan, Wakil Menteri," ucapnya pelan sebelum melompat tinggi ke atas poho
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23 อ่านเพิ่มเติม