Lahat ng Kabanata ng Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam: Kabanata 91 - Kabanata 100

140 Kabanata

Pertemuan Para Konspirasi.

Sinar matahari sore menerobos jendela lantai dua restoran mewah "Peony Merah", menyinari wajah cantik Hanim yang masih mengamati prosesi pemakaman Wakil Menteri Zhao yang bergerak perlahan di bawah. Bibirnya yang merah delima tersenyum tipis, matanya yang tajam tak lepas dari sosok Rong Tian yang kini membantu ayahnya menjauh dari kerumunan."Pemuda itu..." gumam Hanim, jemarinya yang lentik memainkan cangkir teh porselen. "Ada sesuatu yang tidak biasa darinya."Guru Negara Lin Zhao, pria paruh baya dengan jenggot tipis yang terawat, menyesap tehnya dengan tenang. Jubah kebesarannya yang berwarna biru tua dengan sulaman naga perak menunjukkan statusnya yang tinggi di istana."Apakah itu penting, Nona Hanim?" tanyanya dengan suara rendah. "Hanya seorang pemuda dari keluarga rendahan yang kebetulan memiliki refleks bagus."Hanim melirik Lin Zhao dengan tatapan tajam. "Jangan meremehkan hal-hal kecil, Guru Negara. Kau tahu sendiri bahwa kerikil kecil bisa menggagalkan roda kereta besar.
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

Bisikan di Kuil Tua.

Siang itu, matahari bersinar terik di atas Kota Biramaki. Jalanan ramai oleh pedagang dan penduduk yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Di antara kerumunan, seorang pria muda berpakaian sederhana berjalan dengan langkah tenang.Jubah abu-abunya yang usang dan topi bambu lebar menutupi sebagian wajahnya, menyamarkan ketampanan yang biasa menarik perhatian.Rong Tian telah memilih penampilan seorang pengelana biasa hari ini—tidak terlalu miskin hingga menarik belas kasihan, namun tidak pula mencolok untuk mengundang perhatian. Sebuah tas kain tersampir di bahunya, berisi beberapa gulungan dan jimat yang tersembunyi dengan baik.Ia berjalan melewati pasar, sesekali berhenti di kedai teh pinggir jalan, mendengarkan percakapan para pedagang dan pengunjung. Telinganya yang terlatih menangkap berbagai informasi—dari harga beras yang naik hingga desas-desus tentang pergerakan pasukan di perbatasan barat."Kekaisaran Matahari Emas semakin berani," bisik seorang pedagang tua kepada temanny
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

Kematian di Kuil Dewa Api.

Kegelapan malam semakin pekat di Kuil Tao Dewa Api yang tua. Rong Tian perlahan bangkit dari posisi duduknya, merapikan jubah abu-abunya yang usang. Informasi yang baru saja ia dengar terlalu berharga untuk diabaikan. Ia harus segera mempersiapkan diri untuk pertemuan rahasia di Hutan Kabut Ungu besok malam."Hendak pergi, Saudara?" tanya pengemis tua berjenggot putih yang tadi menyapanya. "Malam masih panjang, dan di luar sangat dingin."Beberapa pengemis lain menoleh ke arah Rong Tian, wajah mereka menunjukkan keheranan. Seorang wanita setengah baya yang tadi ikut mendengarkan cerita Lao Wang mengerutkan keningnya."Tinggallah bersama kami, Anak Muda. Tidak aman berkeliaran di malam hari, apalagi dengan rumor tentang Raja Kelelawar Hitam yang berkeliaran."Rong Tian tersenyum tipis, menarik topi bambunya lebih rendah untuk menutupi wajahnya. "Terima kasih atas kebaikan kalian, tetapi saya ada urusan penting yang tidak bisa ditunda.""Urusan apa yang begitu penting hingga harus kelu
last updateHuling Na-update : 2025-03-26
Magbasa pa

Bayangan Yang Menyala.

Senja mulai turun di Kota Biramaki. Bayangan-bayangan panjang terbentuk saat matahari perlahan tenggelam di balik pegunungan barat. Di kediamannya yang sederhana, Rong Tian duduk bersila di ruang meditasi, matanya terpejam namun pikirannya bergerak liar seperti angin badai.Kematian para pengemis di Kuil Tao Dewa Api terus menghantuinya. Mereka hanyalah orang-orang biasa yang tidak sengaja mendengar percakapan berbahaya—dan dibunuh karenanya. Ini bukan sekadar intrik istana lagi; ini adalah permainan nyawa yang kejam."Masalah ini sudah terlalu serius," gumamnya pada diri sendiri, membuka mata yang kini berkilat dingin. "Aku tidak bisa menunggu lagi."Rong Tian bangkit, melangkah ke sudut tersembunyi ruangan. Dengan gerakan cepat, ia menyingkirkan tikar bambu yang menutupi lantai, mengungkap pintu rahasia yang mengarah ke ruang bawah tanah. Di ruangan gelap itu, sebuah peti kayu hitam dengan ukiran naga dan kelelawar menunggunya.Ia membuka peti itu perlahan, mengungkap jubah hitam de
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

Tiga Menanti, Satu Datang.

Rong Tian melangkah maju dengan tenang. "Sudah kubilang, akulah Raja Kelelawar Hitam yang asli. Lin Zhao telah menipu kalian semua."An Ying, masih terjerat dalam Jaring Kegelapan, menggelengkan kepalanya keras. "Tidak! Kami telah melihat buktinya! Raja Kelelawar Hitam yang kami kenal memiliki pasukan mayat hidup yang legendaris!""Maksudmu seperti ini?" Rong Tian mengeluarkan seruling hitamnya. "Seruling Pemanggil Jiwa, warisan Raja Kelelawar Hitam yang asli."Ia mulai meniup seruling itu, menghasilkan melodi aneh yang terdengar seperti ratapan jiwa-jiwa yang tersiksa. Udara di sekitar mereka bergetar, suhu mendadak turun drastis. Kabut ungu di sekitar mereka berputar, membentuk dua sosok tinggi besar.Dari dalam kabut, muncul dua mayat hidup dengan pakaian Sekte Langit Murni yang telah usang.Wajah mereka pucat kebiruan, mata mereka kosong namun memancarkan kekuatan yang mengerikan. Mereka adalah Duan Meng dan Fan Liu, dua Penatua Sekte Langit Murni yang telah tewas dan kini menjadi
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

Tarian Maut Di Kabut Ungu.

"Sesungguhnya aku kecewa," ujarnya dengan suara yang diubah oleh topeng. "Kalian mengadakan pesta tanpa mengundang tuan rumah yang sebenarnya?"Lin Zhao adalah yang pertama pulih dari keterkejutannya. Ia tertawa gugup, berusaha tampak tenang meski keringat dingin mulai membasahi dahinya."Apa maksudmu? Akulah yang mengundang Pemimpin An dan Pemimpin Yan ke sini. Dan siapa kau sebenarnya, berani menyamar sebagai Raja Kelelawar Hitam?"Rong Tian mendengus. "Ironis sekali, penipu menuduh yang asli sebagai penipu."Ia melangkah maju dengan tenang, setiap gerakannya penuh percaya diri. "An Ying dan Yan Mo tidak akan datang malam ini. Mereka sudah tahu siapa Raja Kelelawar Hitam yang asli, dan itu bukan kau, Lin Zhao."Hanim melangkah maju, matanya menyipit berbahaya. Aura Kuasi Eliksir Emas memancar kuat dari tubuhnya, menunjukkan kekuatan yang selama ini ia sembunyikan dengan baik."Jadi kau yang menghalangi mereka," desisnya. "Berani sekali kau mengganggu rencana kami."Rong Tian tertawa
last updateHuling Na-update : 2025-03-27
Magbasa pa

Kekuatan Mengguncang Hutan.

Hutan Kabut Ungu berguncang hebat. Suara retakan kayu bergema ketika pohon-pohon tua tumbang satu per satu, tanah berderak mengerikan, membentuk celah-celah dalam yang menganga.Kabut ungu yang biasanya tenang kini berputar liar seperti makhluk hidup yang mengamuk, menambah kesan mencekam di medan pertempuran.Bau darah dan energi spiritual yang pekat menguar di udara, membuat binatang-binatang liar melarikan diri ketakutan. Bahkan binatang iblis yang biasanya menguasai hutan ini pun memilih untuk bersembunyi, merasakan kekuatan mengerikan yang sedang bertarung.Rong Tian, dalam penyamarannya sebagai Raja Kelelawar Hitam, berdiri kokoh di atas sebatang pohon bambu yang menjulang. Angin dingin menusuk tulang menerpa wajahnya, namun ia tak bergeming.Jubah hitamnya berkibar keras, menimbulkan suara desisan seperti sayap kelelawar raksasa. Topeng giok hitamnya berkilau dingin dalam cahaya fajar yang mulai menyingsing, menyembunyikan ekspresinya namun tidak dapat menyembunyikan kilatan be
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

Kabut, Mayat, dan Kekuasaan yang Pudar.

"Mózhǎo zhī Lì," ucapnya dengan suara berat yang menggema.Dengan satu gerakan cepat dan presisi, tangannya yang diselimuti energi hitam keunguan menusuk tepat ke jantung Hanim.Suara daging dan tulang yang tertembus terdengar jelas, diikuti semburan darah hitam yang membasahi tanah. Kekuatan destruktif Cakar Setan menembus pertahanan terakhir Hanim, menghancurkan jantungnya dalam sekejap.Hanim terbelalak, matanya melebar tidak percaya. Darah hitam mengalir deras dari mulutnya, membasahi dagunya yang keriput.Tubuhnya yang tadinya penuh energi kini mulai mengering dengan cepat, seperti buah yang membusuk dalam hitungan detik. Wajahnya yang sudah menua semakin mengerut, kulitnya mengering dan mengelupas, menunjukkan tulang di beberapa bagian."Kau... akan... mati... juga..." bisiknya dengan suara terakhir, sebelum tubuhnya ambruk ke tanah dengan bunyi debam keras, tak bernyawa.Di sisi lain medan pertempuran, pertarungan tak kalah sengit terjadi. Guru Negara Lin Zhao bertarung mati-ma
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

Jejak yang Dihapus,.

Tangannya membentuk segel rumit, jari-jarinya bergerak dalam pola yang kompleks. Energi hitam keunguan berkumpul di telapak tangannya, berputar seperti pusaran kegelapan kecil."Darkness Devour," bisiknya, mengaktifkan teknik penyerapan energi yang hanya dikuasai oleh kultivator iblis tingkat tinggi.Energi hitam keunguan menyembur dari telapak tangannya, menyelimuti kedua jasad di hadapannya. Perlahan, roh dan energi spiritual dari Hanim dan Lin Zhao terserap ke dalam pusaran energi, meninggalkan tubuh mereka yang semakin mengering dan mengerut.Rong Tian bisa merasakan kekuatan luar biasa mengalir masuk ke tubuhnya. Meridian-meridiannya yang sudah kuat kini melebar lebih jauh, menerima aliran energi yang lebih besar dan pekat.Darahnya terasa mendidih, tulang-tulangnya berderak menyesuaikan diri dengan kekuatan baru yang masuk. Sensasi panas dan dingin bergantian menyerang tubuhnya, menandakan proses penyerapan energi yang sempurna.Kultivasinya meningkat dengan pesat, menembus bata
last updateHuling Na-update : 2025-03-28
Magbasa pa

Paviliun Anggrek dan Misteri Nona Yue Lin.

Malam di Kota Biramaki berubah menjadi lautan cahaya. Lentera-lentera merah berjajar di sepanjang jalan, memantulkan cahayanya pada genangan air sisa hujan sore.Distrik Kesenangan, bagian kota yang tak pernah tidur, semakin ramai saat malam semakin larut. Bangunan-bangunan mewah dengan ukiran naga dan phoenix berdiri megah, menantang langit malam dengan kemegahannya.Di antara semua bangunan itu, Paviliun Anggrek berdiri paling mencolok. Bangunan tiga lantai dengan pilar-pilar merah dan atap melengkung berwarna emas ini merupakan rumah bordil paling eksklusif di seluruh Kekaisaran Bai Feng.Halamannya yang luas dipenuhi taman bunga anggrek langka dari berbagai penjuru negeri. Air mancur berbentuk dewi bulan mengalirkan air jernih yang berkilau tertimpa cahaya puluhan lentera kristal.Malam ini, Paviliun Anggrek lebih ramai dari biasanya. Puluhan kereta mewah berjajar di halaman depan, masing-masing dengan lambang keluarga bangsawan atau pejabat tinggi. Para pengawal berdiri tegak di
last updateHuling Na-update : 2025-03-29
Magbasa pa
PREV
1
...
89101112
...
14
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status