Share

Bayangan Yang Menyala.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-03-27 19:21:20

Senja mulai turun di Kota Biramaki. Bayangan-bayangan panjang terbentuk saat matahari perlahan tenggelam di balik pegunungan barat. Di kediamannya yang sederhana, Rong Tian duduk bersila di ruang meditasi, matanya terpejam namun pikirannya bergerak liar seperti angin badai.

Kematian para pengemis di Kuil Tao Dewa Api terus menghantuinya. Mereka hanyalah orang-orang biasa yang tidak sengaja mendengar percakapan berbahaya—dan dibunuh karenanya. Ini bukan sekadar intrik istana lagi; ini adalah permainan nyawa yang kejam.

"Masalah ini sudah terlalu serius," gumamnya pada diri sendiri, membuka mata yang kini berkilat dingin. "Aku tidak bisa menunggu lagi."

Rong Tian bangkit, melangkah ke sudut tersembunyi ruangan. Dengan gerakan cepat, ia menyingkirkan tikar bambu yang menutupi lantai, mengungkap pintu rahasia yang mengarah ke ruang bawah tanah. Di ruangan gelap itu, sebuah peti kayu hitam dengan ukiran naga dan kelelawar menunggunya.

Ia membuka peti itu perlahan, mengungkap jubah hitam de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tiga Menanti, Satu Datang.

    Rong Tian melangkah maju dengan tenang. "Sudah kubilang, akulah Raja Kelelawar Hitam yang asli. Lin Zhao telah menipu kalian semua."An Ying, masih terjerat dalam Jaring Kegelapan, menggelengkan kepalanya keras. "Tidak! Kami telah melihat buktinya! Raja Kelelawar Hitam yang kami kenal memiliki pasukan mayat hidup yang legendaris!""Maksudmu seperti ini?" Rong Tian mengeluarkan seruling hitamnya. "Seruling Pemanggil Jiwa, warisan Raja Kelelawar Hitam yang asli."Ia mulai meniup seruling itu, menghasilkan melodi aneh yang terdengar seperti ratapan jiwa-jiwa yang tersiksa. Udara di sekitar mereka bergetar, suhu mendadak turun drastis. Kabut ungu di sekitar mereka berputar, membentuk dua sosok tinggi besar.Dari dalam kabut, muncul dua mayat hidup dengan pakaian Sekte Langit Murni yang telah usang.Wajah mereka pucat kebiruan, mata mereka kosong namun memancarkan kekuatan yang mengerikan. Mereka adalah Duan Meng dan Fan Liu, dua Penatua Sekte Langit Murni yang telah tewas dan kini menjadi

    Last Updated : 2025-03-27
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tarian Maut Di Kabut Ungu.

    "Sesungguhnya aku kecewa," ujarnya dengan suara yang diubah oleh topeng. "Kalian mengadakan pesta tanpa mengundang tuan rumah yang sebenarnya?"Lin Zhao adalah yang pertama pulih dari keterkejutannya. Ia tertawa gugup, berusaha tampak tenang meski keringat dingin mulai membasahi dahinya."Apa maksudmu? Akulah yang mengundang Pemimpin An dan Pemimpin Yan ke sini. Dan siapa kau sebenarnya, berani menyamar sebagai Raja Kelelawar Hitam?"Rong Tian mendengus. "Ironis sekali, penipu menuduh yang asli sebagai penipu."Ia melangkah maju dengan tenang, setiap gerakannya penuh percaya diri. "An Ying dan Yan Mo tidak akan datang malam ini. Mereka sudah tahu siapa Raja Kelelawar Hitam yang asli, dan itu bukan kau, Lin Zhao."Hanim melangkah maju, matanya menyipit berbahaya. Aura Kuasi Eliksir Emas memancar kuat dari tubuhnya, menunjukkan kekuatan yang selama ini ia sembunyikan dengan baik."Jadi kau yang menghalangi mereka," desisnya. "Berani sekali kau mengganggu rencana kami."Rong Tian tertawa

    Last Updated : 2025-03-27
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kekuatan Mengguncang Hutan.

    Hutan Kabut Ungu berguncang hebat. Suara retakan kayu bergema ketika pohon-pohon tua tumbang satu per satu, tanah berderak mengerikan, membentuk celah-celah dalam yang menganga.Kabut ungu yang biasanya tenang kini berputar liar seperti makhluk hidup yang mengamuk, menambah kesan mencekam di medan pertempuran.Bau darah dan energi spiritual yang pekat menguar di udara, membuat binatang-binatang liar melarikan diri ketakutan. Bahkan binatang iblis yang biasanya menguasai hutan ini pun memilih untuk bersembunyi, merasakan kekuatan mengerikan yang sedang bertarung.Rong Tian, dalam penyamarannya sebagai Raja Kelelawar Hitam, berdiri kokoh di atas sebatang pohon bambu yang menjulang. Angin dingin menusuk tulang menerpa wajahnya, namun ia tak bergeming.Jubah hitamnya berkibar keras, menimbulkan suara desisan seperti sayap kelelawar raksasa. Topeng giok hitamnya berkilau dingin dalam cahaya fajar yang mulai menyingsing, menyembunyikan ekspresinya namun tidak dapat menyembunyikan kilatan be

    Last Updated : 2025-03-28
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kabut, Mayat, dan Kekuasaan yang Pudar.

    "Mózhǎo zhī Lì," ucapnya dengan suara berat yang menggema.Dengan satu gerakan cepat dan presisi, tangannya yang diselimuti energi hitam keunguan menusuk tepat ke jantung Hanim.Suara daging dan tulang yang tertembus terdengar jelas, diikuti semburan darah hitam yang membasahi tanah. Kekuatan destruktif Cakar Setan menembus pertahanan terakhir Hanim, menghancurkan jantungnya dalam sekejap.Hanim terbelalak, matanya melebar tidak percaya. Darah hitam mengalir deras dari mulutnya, membasahi dagunya yang keriput.Tubuhnya yang tadinya penuh energi kini mulai mengering dengan cepat, seperti buah yang membusuk dalam hitungan detik. Wajahnya yang sudah menua semakin mengerut, kulitnya mengering dan mengelupas, menunjukkan tulang di beberapa bagian."Kau... akan... mati... juga..." bisiknya dengan suara terakhir, sebelum tubuhnya ambruk ke tanah dengan bunyi debam keras, tak bernyawa.Di sisi lain medan pertempuran, pertarungan tak kalah sengit terjadi. Guru Negara Lin Zhao bertarung mati-ma

    Last Updated : 2025-03-28
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Jejak yang Dihapus,.

    Tangannya membentuk segel rumit, jari-jarinya bergerak dalam pola yang kompleks. Energi hitam keunguan berkumpul di telapak tangannya, berputar seperti pusaran kegelapan kecil."Darkness Devour," bisiknya, mengaktifkan teknik penyerapan energi yang hanya dikuasai oleh kultivator iblis tingkat tinggi.Energi hitam keunguan menyembur dari telapak tangannya, menyelimuti kedua jasad di hadapannya. Perlahan, roh dan energi spiritual dari Hanim dan Lin Zhao terserap ke dalam pusaran energi, meninggalkan tubuh mereka yang semakin mengering dan mengerut.Rong Tian bisa merasakan kekuatan luar biasa mengalir masuk ke tubuhnya. Meridian-meridiannya yang sudah kuat kini melebar lebih jauh, menerima aliran energi yang lebih besar dan pekat.Darahnya terasa mendidih, tulang-tulangnya berderak menyesuaikan diri dengan kekuatan baru yang masuk. Sensasi panas dan dingin bergantian menyerang tubuhnya, menandakan proses penyerapan energi yang sempurna.Kultivasinya meningkat dengan pesat, menembus bata

    Last Updated : 2025-03-28
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Paviliun Anggrek dan Misteri Nona Yue Lin.

    Malam di Kota Biramaki berubah menjadi lautan cahaya. Lentera-lentera merah berjajar di sepanjang jalan, memantulkan cahayanya pada genangan air sisa hujan sore.Distrik Kesenangan, bagian kota yang tak pernah tidur, semakin ramai saat malam semakin larut. Bangunan-bangunan mewah dengan ukiran naga dan phoenix berdiri megah, menantang langit malam dengan kemegahannya.Di antara semua bangunan itu, Paviliun Anggrek berdiri paling mencolok. Bangunan tiga lantai dengan pilar-pilar merah dan atap melengkung berwarna emas ini merupakan rumah bordil paling eksklusif di seluruh Kekaisaran Bai Feng.Halamannya yang luas dipenuhi taman bunga anggrek langka dari berbagai penjuru negeri. Air mancur berbentuk dewi bulan mengalirkan air jernih yang berkilau tertimpa cahaya puluhan lentera kristal.Malam ini, Paviliun Anggrek lebih ramai dari biasanya. Puluhan kereta mewah berjajar di halaman depan, masing-masing dengan lambang keluarga bangsawan atau pejabat tinggi. Para pengawal berdiri tegak di

    Last Updated : 2025-03-29
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Konspirasi di Paviliun Peony.

    Sementara itu, di jantung Kota Biramaki, Istana Kekaisaran Bai Feng berdiri megah dengan dinding merah dan atap emas yang berkilau di bawah cahaya bulan. Ribuan lentera menerangi kompleks istana yang luas, menciptakan pemandangan seperti lautan cahaya jika dilihat dari kejauhan.Di bagian timur istana, Paviliun Bunga Peony—kediaman Selir Hanim—berdiri dengan kemegahan yang melebihi paviliun selir lainnya. Taman di sekelilingnya dipenuhi bunga peony langka dari berbagai warna, kolam ikan koi dengan air jernih, dan patung-patung dari batu giok terbaik.Kaisar Liu Yan berjalan tergesa-gesa melewati lorong-lorong paviliun. Jubah kekaisarannya yang berwarna kuning dengan sulaman naga emas berkibar di belakangnya. Wajahnya yang biasanya tenang kini menunjukkan kekhawatiran mendalam."Hanim!" panggilnya, suaranya menggema di lorong kosong. "Hanim, di mana kau?"Belasan dayang dan kasim mengikuti di belakangnya dengan kepala tertunduk, tak berani menatap langsung kemarahan Kaisar. Kepala Kasi

    Last Updated : 2025-03-29
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Harta Karun Kuno.

    Kegelapan menyelimuti Gurun Hadarac bagai selimut hitam tak berujung. Malam tanpa bulan menciptakan kekosongan yang mencekam, hanya bintang-bintang jauh yang berkedip lemah, seperti mata-mata pengintai dari dunia lain.Angin gurun bertiup kencang, membawa pasir yang menggigit kulit dan suara-suara aneh yang terdengar seperti bisikan roh-roh kelaparan.Di tengah kegelapan pekat ini, suara derap kaki kuda dan roda kayu yang berderit memecah kesunyian. Sebuah kereta mewah yang ditarik empat kuda hitam besar melaju di atas pasir, meninggalkan jejak yang segera dihapus angin.Kuda-kuda itu mendengus keras, uap putih keluar dari hidung mereka meski udara gurun terasa panas. Mata mereka berkilat merah tidak wajar, menandakan bahwa ini bukan kuda biasa.Kusir bertudung hitam memegang kendali dengan tangan keriput, matanya tajam menatap ke depan, ke arah jurang besar yang menanti di kejauhan—The Abyss of Suffering, jurang kematian yang ditakuti bahkan oleh binatang buas gurun.Di dalam kereta,

    Last Updated : 2025-03-30

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sungai Darah di Dataran Es.

    * Bab Ekstra.Terima kasih gemnya gaesDari balik gundukan es, Rong Tian menyaksikan pemandangan yang mencengangkan. Bukan sekadar pertarungan kecil yang ia kira—melainkan pertempuran skala besar antara dua kelompok kultivator.Kilatan pedang dan ledakan qi menerangi padang es dalam cahaya merah dan biru yang menyilaukan mata, menciptakan aurora mengerikan yang memantul di permukaan salju."Sekte Bulan Darah," gumam Rong Tian, mengenali simbol bulan merah pada jubah salah satu kelompok. "Mengapa mereka berada di sini?"Duan Meng bergerak sedikit di belakangnya, mata kosongnya fokus pada pertarungan. "Tuanku, lawan mereka mengenakan jubah putih dengan simbol pedang es—seperti kultivator yang kita lihat di padang es sebelumnya.""Sekte Pedang Salju," bisik Rong Tian, keningnya berkerut dalam. "Mereka muncul lagi."Pertarungan di bawah semakin sengit. Puluhan kultivator Sekte Bulan Darah mengepung dengan formasi bulan sabit, qi merah darah mereka berputar membentuk kabut beracun yang meng

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Ditengah Pusaran Salju.

    Fajar belum sepenuhnya menyingsing ketika tiga sosok berjubah hitam melangkah keluar dari gerbang utara Kota Benteng Utara.Salju masih turun perlahan, namun tidak cukup lebat untuk menghalangi pandangan. Udara dingin menusuk tulang, membuat para penjaga gerbang menggigil dalam balutan mantel bulu mereka."Kalian gila pergi ke utara di musim seperti ini," komentar penjaga gerbang dengan suara gemetar. "Tak ada yang di sana selain kematian beku."Rong Tian tersenyum tipis di balik kerudungnya. "Terkadang kematian menyimpan harta yang lebih berharga dari kehidupan," jawabnya skeptis, melempar sekantong koin perak kepada penjaga yang kebingungan.Tanpa menunggu balasan, tiga sosok itu melangkah menembus kabut salju tipis, meninggalkan Kota Benteng Utara. Di depan mereka terbentang padang es luas tanpa ujung, dihiasi pohon-pohon pinus tua yang kokoh menjulang seperti penjaga abadi di tanah beku.Rong Tian melangkah di depan, diikuti Duan Meng dan Fan Liu yang bergerak dalam diam.Ketiga s

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kekuatan Dataran Jin Cao: Di Balik Kabut Salju.

    Salju turun tanpa henti di Kota Benteng Utara, menyelimuti jalanan berbatu dengan lapisan putih tebal yang menghalangi aktivitas penduduk.Tujuh hari telah berlalu sejak pertarungan berdarah di padang es, namun bagi Rong Tian, waktu terasa berjalan begitu lambat seperti siksaan abadi.Di sebuah penginapan sederhana di sudut kota yang jarang dilalui orang, Rong Tian duduk bersila di lantai kayu, menghadap jendela yang membeku oleh kristal es.Mata tajamnya menerawang jauh, sementara tangannya menggengam erat pecahan peta yang berhasil ia dapatkan dari sisa-sisa pertarungan sebelumnya—satu-satunya yang tersisa setelah Huang Wenling merebut pecahan lainnya.‘Tujuh hari,’ batinnya geram.‘Tujuh hari terbuang sia-sia tanpa petunjuk!’Napasnya membentuk uap putih di udara dingin kamar penginapan. Sejak kembali dari padang es, ia telah menggunakan segala cara untuk mencari informasi tentang Air Terjun Sembilan Naga di Puncak Tiga Bintang Utara—tempat di mana Dataran Jin Cao tersembunyi.Ia m

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Huang Wengling dari Sekte Hehuan.

    Mendadak energi Qi yang berbahaya, memiliki aura gelap kematian menghantam Rong Tian."WUUUSSH!"Sebuah kilatan qi hijau keemasan menyambar tempat Rong Tian berdiri sedetik sebelumnya, meninggalkan kawah baru di permukaan es.Serangan yang luar biasa kuat, mengandung qi murni tingkat Eliksir Emas—jauh melampaui tingkat Kuasi Eliksir Emas milik Rong Tian."Refleks yang bagus, anak muda," suara feminin yang jernih namun penuh otoritas memecah keheningan malam.Rong Tian menyipit, menatap ke arah datangnya serangan. Di bawah sinar bulan sabit yang kini terlihat jelas, sosok seorang wanita melayang turun dengan anggun.Tubuhnya dibalut jubah hijau keemasan yang terbuka di bagian pinggang, memperlihatkan kulit mulus yang kontras dengan usianya yang terlihat tidak muda lagi.Rambutnya yang hitam dengan beberapa helai putih tersanggul tinggi dengan hiasan giok, wajahnya cantik dengan mata tajam dan bibir merah yang melengkung dalam senyum mengejek.Rong Tian merasakan tekanan qi luar biasa d

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pecahan Peta Harta Karun.

    Malam semakin larut di padang es. Salju turun semakin lebat, butiran-butiran putih tebal berjatuhan dari langit kelam bagaikan tirai sutra yang tak berujung.Angin utara bertiup kencang, membawa udara dingin yang menusuk hingga ke sumsum tulang, membuat dahan-dahan pinus tua bergesekan, menghasilkan suara gemersik menyeramkan seperti bisikan arwah penasaran.Temperatur terus menurun, mengubah permukaan padang es menjadi cermin raksasa yang memantulkan cahaya bulan sabit yang sesekali mengintip dari balik awan hitam.Di tengah padang es yang luas, dua sosok masih berdiri tegak meski tubuh mereka dipenuhi luka. Darah mereka mengucur, membeku seketika begitu menyentuh permukaan es, menciptakan bunga-bunga merah gelap yang kontras dengan putihnya salju.Pemimpin Sekte Tengkorak Api, dengan jubah hitam berlumuran darah, menggenggam erat pecahan peta di tangan kirinya sementara tangan kanannya membentuk segel rumit. Topeng tengkoraknya telah retak, mengungkapkan separuh wajah keriput dengan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tiga Puncak Bintang Utara?

    "Cukup!" pemimpin jubah hitam mengangkat tangannya."Inilah perjanjian kita: kami menyerahkan pecahan peta Dinasti Xi Tian, kalian memberikan lokasi persis Dataran Jin Cao."Udara di padang es semakin berat dengan tekanan qi yang saling beradu. Rong Tian menahan napas, akhirnya ada petunjuk tentang Dataran Jin Cao yang ia cari."Serahkan pecahan peta terlebih dahulu," tuntut pemimpin jubah putih, tangannya bergerak ke arah gagang pedang di punggungnya."Ah, tidak secepat itu," balas pemimpin jubah hitam."Beritahu kami lokasi Dataran Jin Cao, lalu kita lakukan pertukaran secara bersamaan."Hening sesaat. Ketegangan meningkat hingga butiran salju di sekitar mereka berubah menjadi kristal es karena tekanan qi yang meletup-letup."Baiklah," akhirnya sosok jubah putih menyetujui."Dataran Jin Cao terletak di lembah tersembunyi antara Tiga Puncak Bintang Utara, tepat di bawah Air Terjun Sembilan Naga."Rong Tian mengerutkan kening. ‘Tiga Puncak Bintang Utara?’‘Itu hanya legenda... omong

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sekte Pedang Salju.

    Langit Kota Benteng Utara berwarna kelabu, matahari tersembunyi di balik awan tebal yang mengancam menurunkan salju.Tiga hari telah berlalu sejak pembantaian di Hutan Xian Yun, namun bagi Rong Tian, waktu terasa berjalan begitu lambat. Ia duduk di atap sebuah penginapan kecil, jubah hitamnya berkibar pelan ditiup angin dingin dari utara.Dataran Jin Cao, Rong Tian menggumam dalam hati, matanya menyipit menatap cakrawala yang semakin gelap. Di mana tempat terkutuk itu berada?Tiga hari penuh ia menyusuri setiap sudut Kota Benteng Utara, menyamar sebagai pedagang biasa, mendengarkan percakapan di kedai arak, menyuap penjaga untuk informasi tentang pergerakan tidak biasa, bahkan memeriksa arsip-arsip tua di perpustakaan kota. Hasilnya? Nihil."Sial," gerutunya, kepalan tangannya menghantam genteng hingga retak.Keputusasaan mulai menggerogoti kesabarannya.Kota Benteng Utara terlihat begitu normal—para pedagang berdagang, penjaga kota berpatroli dengan malas, anak-anak bermain di jalan-

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sebuah Trik Yang Licik.

    "Bicara," perintah Raja Kelelawar Hitam tanpa emosi, satu jarinya terangkat sedikit, membuat salah satu belati bayangan menggores pipi Alp Tegin, meninggalkan luka yang mengeluarkan darah hitam."Atau kematianmu akan berlangsung lama dan menyakitkan."Alp Tegin tertawa keras meski darah menetes dari mulutnya, sikap seorang prajurit sejati yang menolak menyerah."Kau terlambat, Raja Kelelawar Hitam. Pasukan utama sudah tiba tiga hari lalu. Putri Ayrin sendiri yang memimpin mereka dengan tiga ribu pasukan elite. Mereka mungkin sudah mencapai reruntuhan Dataran Jian Chao saat ini. Kami hanyalah pengalih perhatian jika terjadi masalah seperti ini."BOOM!Mata Raja Kelelawar Hitam melebar sedikit di balik topengnya, satu-satunya tanda keterkejutan yang ia tunjukkan. ‘Tiga hari lalu? Itu berarti ia telah salah perhitungan dan tertinggal jauh dari rencana.’"Dan kau ingin tahu yang paling lucu?" lanjut Alp Tegin dengan tawa lemah yang berubah menjadi batuk berdarah."Putri Ayrin mengatakan p

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pengakuan.

    "Bertahan! Alirkan qi ke telinga kalian!" teriak Alp Tegin, sendiri berlutut menahan sakit luar biasa di kepalanya seperti ribuan jarum menusuk otaknya."Jangan biarkan qi jahat memasuki meridian kalian!"Namun perlawanan mereka semakin melemah, seperti lilin yang meleleh di bawah terik matahari. Di tengah kabut hitam, zombie Fan Liu mengalirkan qi jahat ke tangannya, membentuk cakar dari energi hitam yang berkilauan dengan simbol-simbol kuno."Jurus Cakar Setan!" sorak Raja Kelelawar Hitam, nada serulingnya mencapai puncak intensitas, mengirimkan perintah dengan energi spiritual ke setiap zombie di medan pertempuran.Fan Liu melesat maju dengan kecepatan mengerikan yang tidak sesuai dengan tubuhnya yang kaku, meninggalkan jejak bayangan hitam di belakangnya.Tangannya yang diperkuat qi iblis menebas barisan prajurit tanpa ampun. Lima prajurit terpotong sekaligus, tubuh mereka terbelah seperti terkena pedang pusaka tertajam, qi kehidupan mereka tersedot ke dalam cakar hitam Fan Liu."

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status