Semua Bab Pijatan Nikmat Sang CEO: Bab 141 - Bab 150

252 Bab

Bab 141 – Kemenangan di Depan Mata

Ruang pertemuan besar itu dipenuhi keheningan tegang. Wartawan, investor, dan pemegang saham menunggu dengan napas tertahan, sementara Markus berdiri di tengah ruangan, matanya berkilat penuh kemarahan dan keputusasaan. Di seberangnya, Nathaniel berdiri tegak dengan ekspresi dingin dan penuh kemenangan.Nathaniel mengambil langkah maju, tatapannya tajam menembus Markus yang kini tampak lebih lemah dari sebelumnya. "Ini adalah akhir dari permainanmu, Markus," katanya dengan suara datar, namun mengandung kekuatan luar biasa.Markus mencemooh, meskipun senyumnya tidak lagi sekuat dulu. "Jangan terlalu percaya diri, Nathaniel. Aku masih punya sekutu yang bisa membantuku keluar dari ini."Nathaniel tersenyum miring. "Sekutu? Maksudmu mereka yang mulai meninggalkanmu setelah semua bukti yang telah kami ungkap?"Markus mengepalkan tinjunya. Ia menoleh ke sekeliling ruangan, mencari dukungan, tetapi yang ia lihat hanyalah wajah-wajah yang dipenuhi kebimbangan dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 142 – Mengakui Perasaan

 Malam itu, suasana terasa lebih tenang dari sebelumnya. Setelah bertahun-tahun menghadapi ancaman, pengkhianatan, dan konflik, akhirnya Nathaniel bisa duduk dengan lebih rileks. Namun, pikirannya masih dipenuhi banyak hal, terutama tentang seseorang yang selalu ada di sisinya—Arissa.Ia berdiri di balkon apartemennya, menatap lampu-lampu kota yang berpendar di kejauhan. Udara malam yang sejuk berhembus lembut, membawa ketenangan yang sudah lama tidak ia rasakan. Namun, ketenangan itu tidak cukup untuk menghilangkan gelisah yang bersarang di hatinya.Beberapa bulan terakhir telah mengubah segalanya. Sebelum ini, hubungan mereka hanya sebatas mitra bisnis dan sekutu yang berjuang bersama. Namun, setelah menghadapi Markus, pengkhianatan Damien, dan segala rintangan lainnya, Nathaniel menyadari bahwa perasaan yang ia miliki terhadap Arissa lebih dari sekadar rasa terima kasih atau rasa hormat.Arissa adalah orang yang selalu berada di sisinya, orang ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 143 – Cinta di Tengah Krisis

 Malam di kota masih terang dengan lampu-lampu gedung yang berpendar, menciptakan pemandangan yang tenang namun penuh makna bagi Nathaniel. Ia berdiri di depan jendela ruang kantornya, menatap hiruk-pikuk kota yang tetap hidup meskipun hari sudah larut. Namun, pikirannya tidak tertuju pada bisnis, bukan pada perusahaan yang masih dalam tahap pemulihan, melainkan pada seseorang—Arissa.Nathaniel telah menghadapi banyak hal dalam beberapa bulan terakhir—pengkhianatan Damien, pertempuran bisnis melawan Markus, dan perjuangan keras untuk mempertahankan perusahaan yang diwariskan kepadanya. Namun, di antara semua itu, ada satu hal yang tetap menjadi titik terang dalam hidupnya: Arissa.Wanita itu bukan hanya sekadar mitra dalam bisnis, tetapi juga sumber kekuatan terbesar yang membuatnya tetap berdiri tegak. Di saat semua orang meragukan dirinya, Arissa tetap ada. Di saat ia merasa hampir menyerah, Arissa memberikan keyakinan bahwa ia masih bisa ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 144 – Memilih untuk Tetap Bersama

Arissa menatap bayangannya di cermin. Tatapan matanya penuh dengan berbagai emosi yang berputar di dalam hatinya—keraguan, harapan, dan yang paling kuat dari semuanya, cinta.Selama ini, ia selalu menjaga jarak, takut terjebak dalam perasaan yang terlalu dalam. Pengalaman masa lalunya telah mengajarkannya untuk tidak mudah percaya, untuk selalu berhati-hati dalam mencintai seseorang. Namun, Nathaniel berbeda. Pria itu telah membuktikan berkali-kali bahwa ia bukan hanya seseorang yang bisa diandalkan dalam bisnis, tetapi juga seseorang yang bisa dipercaya dalam hidup.Malam itu, ia tahu bahwa waktunya telah tiba untuk mengambil keputusan.Arissa berjalan ke balkon apartemennya, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, seolah berbisik bahwa inilah saatnya untuk berhenti ragu dan mulai mempercayai perasaannya sendiri.Ponselnya bergetar di meja kecil di sampingnya. Ia melirik layar dan melihat nama Nathaniel terpampang di sana. Tanpa berpikir panjan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 145 – Serangan Terakhir Markus

Di tengah kebangkitan Nathaniel dan Arissa dalam memperkuat perusahaan serta hubungan mereka, bahaya baru mengintai dari bayangan masa lalu. Markus, yang kini kehilangan banyak pengaruh, tidak tinggal diam. Baginya, ini belum berakhir. Masih ada cara untuk menjatuhkan Nathaniel, dan ia tidak akan berhenti sampai melihat musuhnya hancur.Markus duduk di ruang kerjanya yang kini terasa lebih dingin dan sepi daripada biasanya. Reputasinya sudah hancur, bisnisnya merosot drastis, dan sekutu-sekutu yang dulu setia padanya kini mulai menjauh. Namun, ia masih memiliki satu hal yang membuatnya tidak bisa menerima kekalahan begitu saja—rasa dendam.Baginya, Nathaniel telah merebut segalanya—kepercayaan dewan, stabilitas perusahaan, dan bahkan pengaruh di dunia bisnis. Semua ini berawal dari kehadiran Arissa, perempuan yang berhasil membuat Nathaniel semakin kuat dan tak tergoyahkan."Tidak, ini belum selesai," gumam Markus sambil mengepalkan tangannya. Matanya memancarkan kemarahan yang dalam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 146 – Mengungkap Kebohongan Markus

Kemenangan sudah di depan mata, tetapi Nathaniel dan Arissa tahu bahwa mereka belum bisa berpuas diri. Markus masih memiliki sisa kekuatan dan koneksi yang bisa digunakannya untuk menyelamatkan diri. Jika mereka tidak bertindak cepat dan teliti, Markus bisa saja membalikkan keadaan dengan tipu muslihat lainnya.Mereka harus mengungkap kebohongan Markus sepenuhnya, dan kali ini, mereka tidak akan memberinya celah untuk melarikan diri.Di dalam ruang rapat yang dipenuhi oleh anggota tim hukum dan media investigasi, Arissa dan Nathaniel berdiri di hadapan layar proyektor, menjelaskan rencana mereka."Kita tidak bisa hanya membela diri kali ini," ujar Arissa tegas. "Kita harus memiliki bukti kuat yang bisa menjatuhkan Markus sepenuhnya."Salah satu pengacara mereka, Mr. Collins, mengangguk. "Kami telah menghubungi beberapa saksi yang pernah bekerja sama dengan Markus. Beberapa dari mereka setuju untuk berbicara, asalkan identitas mereka dilindungi."Nathaniel melirik Arissa. "Bagaimana de
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

Bab 147 – Kemenangan Mutlak

Berita tentang kejatuhan Markus tersebar dengan cepat di berbagai media. Semua dokumen yang membuktikan kecurangan dan kejahatannya telah dipublikasikan, dan opini publik kini sepenuhnya berbalik melawannya.“Markus Montgomery terbukti melakukan penggelapan dana perusahaan senilai jutaan dolar!”“Pihak berwenang telah mulai menyelidiki tindakan kriminal Markus Montgomery.”“Bisnis yang dulu dipimpin Markus kini mengalami kehancuran besar setelah skandal terungkap!”Nathaniel dan Arissa menyaksikan berita itu dari ruang kerja mereka. Arissa menghela napas panjang sebelum menoleh ke Nathaniel. “Akhirnya, ini benar-benar berakhir.”Nathaniel menatap layar dengan ekspresi puas. “Ya. Markus tidak akan bisa lagi menipu siapa pun.”Tak lama kemudian, ponsel Nathaniel bergetar. Itu adalah panggilan dari salah satu pengacaranya. Ia segera mengangkatnya.“Markus sudah kehilangan hampir semua koneksinya di dunia bisnis,” lapor pengacaranya. “Para mitra dan investor yang dulu mendukungnya telah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

Bab 148 – Kemenangan yang Dinantikan

Hari itu menjadi hari yang sangat dinantikan oleh Nathaniel dan semua orang yang setia kepadanya. Ruang rapat dewan direksi dipenuhi oleh para pemegang saham, penasihat hukum, dan eksekutif senior. Wajah-wajah tegang menyelimuti ruangan, menunggu keputusan yang akan menjadi penentu nasib perusahaan.Ketua dewan mengetuk meja tiga kali, menandakan bahwa pertemuan resmi dimulai. Semua mata tertuju padanya, terutama Markus, yang duduk di ujung meja dengan ekspresi yang tak bisa dibaca.Nathaniel duduk tegak, matanya tajam menatap ke depan. Di sampingnya, Arissa memberikan tatapan penuh dukungan. Ia tahu bahwa apapun yang terjadi hari ini akan menentukan masa depan mereka."Kami telah meninjau semua bukti yang disajikan," kata ketua dewan dengan suara berat. "Setelah diskusi panjang, dewan telah mencapai keputusan bulat bahwa Markus tidak lagi memiliki tempat dalam perusahaan ini."Ruangan itu sunyi sesaat sebelum akhirnya bisikan-bisikan terdengar di antara para anggota dewan dan pemegan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

Bab 149 – Reputasi yang Dipulihkan

Setelah melalui berbagai badai skandal dan fitnah yang dilancarkan oleh Markus, akhirnya perusahaan Nathaniel mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Perlahan tapi pasti, kepercayaan klien dan investor yang sempat goyah mulai kembali. Namun, perjuangan belum sepenuhnya selesai. Nathaniel harus memastikan bahwa perusahaannya tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang lebih kuat dari sebelumnya.Di era digital ini, reputasi bisa jatuh dalam sekejap dan butuh waktu lama untuk pulih. Namun, dengan strategi yang tepat dan transparansi yang diterapkan Nathaniel, ia berhasil menarik simpati publik.Beberapa media besar mulai menyoroti bagaimana Markus telah menggunakan taktik kotor untuk menjatuhkan Nathaniel. Berbagai artikel investigasi yang mengungkap kebenaran mulai bermunculan, membalikkan opini publik. Para analis bisnis yang awalnya skeptis terhadap masa depan perusahaan Nathaniel kini mulai berbicara dengan lebih optimis.Di media sosial, para pengamat bisnis dan pelanggan setia mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Baca selengkapnya

Bab 150 – Refleksi dan Masa Depan

Malam itu, Nathaniel dan Arissa duduk di balkon apartemen Nathaniel, menikmati pemandangan kota yang berkilauan di bawah langit malam. Setelah semua badai yang mereka lalui, akhirnya ada momen tenang di mana mereka bisa berbicara tanpa tekanan atau ancaman yang mengintai di balik bayang-bayang.Nathaniel menyesap anggurnya dengan santai, lalu menoleh ke Arissa yang duduk di sampingnya. Wajah wanita itu tampak lebih rileks dibanding beberapa minggu terakhir. Mereka telah melewati begitu banyak hal bersama, dan kini, mereka akhirnya bisa menarik napas lega."Kau tahu," Nathaniel memulai, suaranya lembut, "kalau aku melihat ke belakang, rasanya gila betapa banyak yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir."Arissa tersenyum tipis. "Aku juga merasa begitu. Dulu, aku tidak pernah membayangkan bahwa hidupku akan berubah seperti ini. Aku hanya ingin menjalani hari-hariku dengan tenang, tapi kemudian kau datang… dan semuanya berubah."Nathaniel tertawa kecil. "Aku tidak yakin apakah itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status