/ Romansa / Pijatan Nikmat Sang CEO / Bab 146 – Mengungkap Kebohongan Markus

공유

Bab 146 – Mengungkap Kebohongan Markus

작가: perdy
last update 최신 업데이트: 2025-03-17 23:31:20

Kemenangan sudah di depan mata, tetapi Nathaniel dan Arissa tahu bahwa mereka belum bisa berpuas diri. Markus masih memiliki sisa kekuatan dan koneksi yang bisa digunakannya untuk menyelamatkan diri. Jika mereka tidak bertindak cepat dan teliti, Markus bisa saja membalikkan keadaan dengan tipu muslihat lainnya.

Mereka harus mengungkap kebohongan Markus sepenuhnya, dan kali ini, mereka tidak akan memberinya celah untuk melarikan diri.

Di dalam ruang rapat yang dipenuhi oleh anggota tim hukum dan media investigasi, Arissa dan Nathaniel berdiri di hadapan layar proyektor, menjelaskan rencana mereka.

"Kita tidak bisa hanya membela diri kali ini," ujar Arissa tegas. "Kita harus memiliki bukti kuat yang bisa menjatuhkan Markus sepenuhnya."

Salah satu pengacara mereka, Mr. Collins, mengangguk. "Kami telah menghubungi beberapa saksi yang pernah bekerja sama dengan Markus. Beberapa dari mereka setuju untuk berbicara, asalkan identitas mereka dilindungi."

Nathaniel melirik Arissa. "Bagaimana de
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 1: Awal Perjalanan Arissa

    Arissa berjalan masuk ke klinik pijat kecil tempatnya bekerja. Dinding yang mulai kusam dan aroma minyak esensial yang menenangkan sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Klinik ini bukan tempat mewah, tetapi baginya, ini adalah rumah kedua."Pagi, Arissa! Datang lebih awal lagi, ya?" sapa Lina, rekan kerjanya, sambil menata handuk di rak.Arissa tersenyum kecil. "Seperti biasa, kan? Lebih baik bersiap sebelum klien datang."Ia segera menata meja pijat, mempersiapkan minyak aromaterapi, dan memastikan setiap ruangan bersih dan nyaman. Meskipun kerja keras ini melelahkan, ia melakukannya dengan tulus. Pekerjaan ini bukan sekadar mata pencaharian, tetapi juga caranya membantu orang lain menemukan ketenangan.Hari itu, klinik cukup ramai. Klien datang dengan berbagai keluhan, dan Arissa dengan sabar mendengarkan serta meredakan ketegangan mereka. Salah satu kliennya, seorang wanita muda yang baru pertama kali berkunjung, tampak ragu-ragu saat duduk di ruang tunggu."Ini pertama kalinya s

    최신 업데이트 : 2025-01-25
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 2: Dunia Nathaniel Alvaro

    Nathaniel Alvaro dikenal sebagai sosok pemimpin muda yang sukses di dunia bisnis. Di usia yang relatif muda, ia telah mencapai puncak karier sebagai CEO di sebuah perusahaan teknologi yang sedang berkembang pesat. Dengan penampilan yang selalu rapi, tubuh tegap, dan sikap yang tenang, ia menjadi idola banyak orang. Namun, di balik semua itu, kehidupannya penuh tekanan, persaingan sengit, dan sorotan media yang tiada henti.Setiap pagi, Nathaniel memulai harinya dengan rutinitas ketat. Pukul enam pagi, ia bangun dan berolahraga di gym pribadinya. Hidupnya berjalan dalam ritme yang telah ia biasakan—jadwal padat, keputusan besar, dan ekspektasi tinggi yang harus ia penuhi. Bagi banyak orang, kehidupannya tampak sempurna. Namun, bagi Nathaniel, ini adalah medan perang yang tiada akhir.Di kantor, ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan serius. Ia jarang tersenyum dan selalu berbicara dengan nada penuh perhitungan. Para karyawan menghormatinya, tetapi juga merasa terintimidasi. Hanya s

    최신 업데이트 : 2025-01-25
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 3: Kelelahan dan Keputusan Tak Terduga

    Hari itu dimulai seperti biasa bagi Nathaniel Alvaro, CEO perusahaan multinasional yang dipimpinnya. Namun, meski pagi di luar terasa lebih sejuk dari biasanya, ruangan kantornya justru terasa semakin panas. Ponsel di mejanya bergetar tanpa henti, tumpukan berkas menggunung, dan layar laptopnya menampilkan angka-angka yang mencerminkan kegagalan proyek besar yang telah ia upayakan selama berbulan-bulan.Proyek ambisius yang seharusnya menjadi pencapaian besar kini berakhir dengan kekecewaan. Klien-klien utama yang sudah lama dijanjikan mundur, menyalahkan kesalahan teknis yang terjadi dalam eksekusi. Ini bukan hanya kekalahan pribadi Nathaniel, tapi juga seluruh tim yang telah bekerja di bawah kepemimpinannya. Dewan direksi, yang biasanya mendukungnya, kini mulai mempertanyakan keputusannya. Kata-kata tajam yang keluar dari mulut mereka meninggalkan luka yang tak terlihat, namun terasa dalam. Nathaniel tahu, ia harus segera bangkit, tetapi untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia mera

    최신 업데이트 : 2025-01-25
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 4: Kunjungan Tak Terduga

    Seminggu kemudian, malam hampir berakhir ketika Arissa mematikan lampu utama di ruang kliniknya. Suasana remang-remang menyelimuti ruangan, menandakan bahwa klinik pijat kecil yang ia kelola telah resmi tutup untuk hari itu. Dengan langkah tenang, ia merapikan peralatan, memastikan semuanya siap untuk esok hari. Meski tubuhnya lelah, ada kepuasan tersendiri yang menghangatkan hatinya—hari ini ia berhasil membantu beberapa klien merasa lebih baik. Baginya, melihat senyum lega di wajah mereka setelah sesi perawatan adalah kebahagiaan yang sederhana namun berarti.Namun, ketenangan itu pecah ketika pintu klinik terbuka dengan suara nyaring. Arissa spontan menoleh, matanya membulat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu.Nathaniel Alvaro.CEO sukses yang sebelumnya hanya ia kenal lewat layar berita itu kini berdiri di sana, tapi penampilannya jauh dari kesan sempurna yang biasa melekat padanya. Kemeja putih yang dikenakannya tampak kusut, lengan digulung asal, dan rambutnya yang biasa

    최신 업데이트 : 2025-01-25
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 5: Pijatan yang Mengubah Segalanya

    Hari-hari berlalu, dan Nathaniel kembali memutuskan untuk mengunjungi klinik Arissa setelah merasa tubuhnya semakin lelah akibat pekerjaan yang terus-menerus menumpuk. Kali ini, ia datang dengan perasaan yang sedikit berbeda. Pijatan yang diberikan Arissa malam itu tidak hanya meredakan kelelahan fisiknya, tetapi juga memberikan ketenangan batin yang selama ini ia cari tanpa menyadarinya.Setelah tiba di klinik, Nathaniel langsung menuju ruang pijat yang sudah familiar baginya. Arissa, yang sedang merapikan alat-alat pijat, menatapnya sejenak sebelum mengangguk dengan sopan. "Selamat malam, Nathaniel. Apa kabar?" tanyanya dengan senyum yang tetap hangat meski ia tahu betul Nathaniel adalah sosok yang lebih suka menjaga jarak."Baik," jawab Nathaniel singkat, suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya. Ia duduk di atas meja pijat dan menunggu Arissa untuk memulai sesi seperti sebelumnya.Arissa mempersiapkan segalanya dengan teliti, memastikan bahwa minyak pijat yang digunakan cukup

    최신 업데이트 : 2025-01-25
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 6: Kejutan di Balik Nama Besar

    Setelah Nathaniel pergi, Arissa merasa sedikit canggung dan bingung. Ia tidak tahu mengapa, tetapi ada sesuatu yang terasa berbeda setiap kali pria itu datang ke kliniknya. Pikirannya terus dipenuhi dengan wajah Nathaniel, sikapnya yang agak kaku namun penuh ketegasan, dan bahkan sedikit ketenangan yang ia rasakan setelah melayani pria itu. Sesi pijat tersebut terasa begitu berbeda dari biasanya.Arissa berjalan keluar dari ruangannya, mengambil secangkir teh hangat, dan mencoba menenangkan dirinya. Namun, saat melangkah menuju ruang depan klinik, ia mendengar suara percakapan ringan dari beberapa kolega yang sedang berbincang di meja resepsionis."Hei, kamu tahu siapa yang baru saja datang kemarin malam?" tanya salah seorang kolega."Siapa?" jawab kolega lainnya dengan penasaran."Pria itu... yang datang dengan wajah lelah dan tampak sangat penting. Ternyata dia itu Nathaniel Alvaro, CEO Alvaro Group. Kamu tahu, yang sering muncul di berita itu!"

    최신 업데이트 : 2025-01-26
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 7: Pertemuan yang Tak Terduga

    Nathaniel Alvaro duduk di ruang kerjanya yang luas, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan laporan penting. Namun, matanya tidak fokus pada layar komputernya atau grafik yang terus bergerak. Semua itu tampak kabur baginya. Pikirannya kembali pada sesi pijat yang ia terima beberapa hari lalu—pijat sederhana, namun memiliki efek yang lebih mendalam daripada yang bisa ia bayangkan.Biasanya, ia adalah sosok yang selalu mengendalikan segala hal di sekitar dirinya. Namun, ada sesuatu tentang Arissa—sesuatu yang membuatnya merasa lebih manusiawi. Sifat Arissa yang lembut, namun kuat, memancarkan ketenangan yang selama ini sulit ia temukan di dunia kerjanya yang penuh dengan tekanan. Bahkan ketika ia berusaha untuk tetap kaku dan menjaga jarak, Arissa tak pernah memberi ruang untuk ketegangan itu berkembang lebih jauh.“Kenapa aku terus memikirkan itu?” Nathaniel bergumam pelan, menggoyangkan kepalanya seakan berusaha menyingkirkan pikiran itu. Namun, s

    최신 업데이트 : 2025-01-26
  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 8: Tawaran yang Menggoda

    Beberapa hari setelah pertemuan keduanya yang penuh dengan ketegangan itu, Nathaniel kembali muncul di klinik. Pagi itu, Arissa sedang sibuk menyusun beberapa catatan dan menyiapkan perlengkapan pijat untuk kliennya yang lain. Ia terkejut saat mendengar suara pintu dibuka, dan untuk kedua kalinya, Nathaniel muncul, namun kali ini ada sesuatu yang berbeda dalam sikapnya. Ia tidak terlihat hanya ingin relaksasi sesaat. Ada tujuan yang jelas, dan ia membawa aura yang lebih serius daripada sebelumnya.Arissa menatapnya sejenak, merasa canggung meski sudah mengenal pria itu lebih baik. "Nathaniel, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya, berusaha tetap profesional, meskipun hatinya sedikit berdebar.Nathaniel berdiri di ambang pintu, memandang Arissa dengan tatapan yang penuh ketegasan, tetapi juga ada kelembutan yang tak bisa disembunyikan. "Saya ingin menawarkan sesuatu kepada Anda," katanya, suaranya terdengar lebih dalam dari sebelumnya, seolah menyimpan beban berat.

    최신 업데이트 : 2025-01-26

최신 챕터

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 146 – Mengungkap Kebohongan Markus

    Kemenangan sudah di depan mata, tetapi Nathaniel dan Arissa tahu bahwa mereka belum bisa berpuas diri. Markus masih memiliki sisa kekuatan dan koneksi yang bisa digunakannya untuk menyelamatkan diri. Jika mereka tidak bertindak cepat dan teliti, Markus bisa saja membalikkan keadaan dengan tipu muslihat lainnya.Mereka harus mengungkap kebohongan Markus sepenuhnya, dan kali ini, mereka tidak akan memberinya celah untuk melarikan diri.Di dalam ruang rapat yang dipenuhi oleh anggota tim hukum dan media investigasi, Arissa dan Nathaniel berdiri di hadapan layar proyektor, menjelaskan rencana mereka."Kita tidak bisa hanya membela diri kali ini," ujar Arissa tegas. "Kita harus memiliki bukti kuat yang bisa menjatuhkan Markus sepenuhnya."Salah satu pengacara mereka, Mr. Collins, mengangguk. "Kami telah menghubungi beberapa saksi yang pernah bekerja sama dengan Markus. Beberapa dari mereka setuju untuk berbicara, asalkan identitas mereka dilindungi."Nathaniel melirik Arissa. "Bagaimana de

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 145 – Serangan Terakhir Markus

    Di tengah kebangkitan Nathaniel dan Arissa dalam memperkuat perusahaan serta hubungan mereka, bahaya baru mengintai dari bayangan masa lalu. Markus, yang kini kehilangan banyak pengaruh, tidak tinggal diam. Baginya, ini belum berakhir. Masih ada cara untuk menjatuhkan Nathaniel, dan ia tidak akan berhenti sampai melihat musuhnya hancur.Markus duduk di ruang kerjanya yang kini terasa lebih dingin dan sepi daripada biasanya. Reputasinya sudah hancur, bisnisnya merosot drastis, dan sekutu-sekutu yang dulu setia padanya kini mulai menjauh. Namun, ia masih memiliki satu hal yang membuatnya tidak bisa menerima kekalahan begitu saja—rasa dendam.Baginya, Nathaniel telah merebut segalanya—kepercayaan dewan, stabilitas perusahaan, dan bahkan pengaruh di dunia bisnis. Semua ini berawal dari kehadiran Arissa, perempuan yang berhasil membuat Nathaniel semakin kuat dan tak tergoyahkan."Tidak, ini belum selesai," gumam Markus sambil mengepalkan tangannya. Matanya memancarkan kemarahan yang dalam.

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 144 – Memilih untuk Tetap Bersama

    Arissa menatap bayangannya di cermin. Tatapan matanya penuh dengan berbagai emosi yang berputar di dalam hatinya—keraguan, harapan, dan yang paling kuat dari semuanya, cinta.Selama ini, ia selalu menjaga jarak, takut terjebak dalam perasaan yang terlalu dalam. Pengalaman masa lalunya telah mengajarkannya untuk tidak mudah percaya, untuk selalu berhati-hati dalam mencintai seseorang. Namun, Nathaniel berbeda. Pria itu telah membuktikan berkali-kali bahwa ia bukan hanya seseorang yang bisa diandalkan dalam bisnis, tetapi juga seseorang yang bisa dipercaya dalam hidup.Malam itu, ia tahu bahwa waktunya telah tiba untuk mengambil keputusan.Arissa berjalan ke balkon apartemennya, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, seolah berbisik bahwa inilah saatnya untuk berhenti ragu dan mulai mempercayai perasaannya sendiri.Ponselnya bergetar di meja kecil di sampingnya. Ia melirik layar dan melihat nama Nathaniel terpampang di sana. Tanpa berpikir panjan

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 143 – Cinta di Tengah Krisis

    Malam di kota masih terang dengan lampu-lampu gedung yang berpendar, menciptakan pemandangan yang tenang namun penuh makna bagi Nathaniel. Ia berdiri di depan jendela ruang kantornya, menatap hiruk-pikuk kota yang tetap hidup meskipun hari sudah larut. Namun, pikirannya tidak tertuju pada bisnis, bukan pada perusahaan yang masih dalam tahap pemulihan, melainkan pada seseorang—Arissa.Nathaniel telah menghadapi banyak hal dalam beberapa bulan terakhir—pengkhianatan Damien, pertempuran bisnis melawan Markus, dan perjuangan keras untuk mempertahankan perusahaan yang diwariskan kepadanya. Namun, di antara semua itu, ada satu hal yang tetap menjadi titik terang dalam hidupnya: Arissa.Wanita itu bukan hanya sekadar mitra dalam bisnis, tetapi juga sumber kekuatan terbesar yang membuatnya tetap berdiri tegak. Di saat semua orang meragukan dirinya, Arissa tetap ada. Di saat ia merasa hampir menyerah, Arissa memberikan keyakinan bahwa ia masih bisa ber

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 142 – Mengakui Perasaan

    Malam itu, suasana terasa lebih tenang dari sebelumnya. Setelah bertahun-tahun menghadapi ancaman, pengkhianatan, dan konflik, akhirnya Nathaniel bisa duduk dengan lebih rileks. Namun, pikirannya masih dipenuhi banyak hal, terutama tentang seseorang yang selalu ada di sisinya—Arissa.Ia berdiri di balkon apartemennya, menatap lampu-lampu kota yang berpendar di kejauhan. Udara malam yang sejuk berhembus lembut, membawa ketenangan yang sudah lama tidak ia rasakan. Namun, ketenangan itu tidak cukup untuk menghilangkan gelisah yang bersarang di hatinya.Beberapa bulan terakhir telah mengubah segalanya. Sebelum ini, hubungan mereka hanya sebatas mitra bisnis dan sekutu yang berjuang bersama. Namun, setelah menghadapi Markus, pengkhianatan Damien, dan segala rintangan lainnya, Nathaniel menyadari bahwa perasaan yang ia miliki terhadap Arissa lebih dari sekadar rasa terima kasih atau rasa hormat.Arissa adalah orang yang selalu berada di sisinya, orang ya

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 141 – Kemenangan di Depan Mata

    Ruang pertemuan besar itu dipenuhi keheningan tegang. Wartawan, investor, dan pemegang saham menunggu dengan napas tertahan, sementara Markus berdiri di tengah ruangan, matanya berkilat penuh kemarahan dan keputusasaan. Di seberangnya, Nathaniel berdiri tegak dengan ekspresi dingin dan penuh kemenangan.Nathaniel mengambil langkah maju, tatapannya tajam menembus Markus yang kini tampak lebih lemah dari sebelumnya. "Ini adalah akhir dari permainanmu, Markus," katanya dengan suara datar, namun mengandung kekuatan luar biasa.Markus mencemooh, meskipun senyumnya tidak lagi sekuat dulu. "Jangan terlalu percaya diri, Nathaniel. Aku masih punya sekutu yang bisa membantuku keluar dari ini."Nathaniel tersenyum miring. "Sekutu? Maksudmu mereka yang mulai meninggalkanmu setelah semua bukti yang telah kami ungkap?"Markus mengepalkan tinjunya. Ia menoleh ke sekeliling ruangan, mencari dukungan, tetapi yang ia lihat hanyalah wajah-wajah yang dipenuhi kebimbangan dan

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 140 – Ancaman Terakhir dari Markus

    Malam yang sunyi terasa begitu menegangkan bagi Nathaniel dan Arissa. Mereka sudah melewati berbagai cobaan, dari pengkhianatan Damien hingga perjuangan melawan pengaruh Markus dalam bisnis mereka. Namun, semua itu belum berakhir. Markus, seperti ular berbisa yang terluka, tidak akan mundur begitu saja tanpa perlawanan terakhir.Berita tentang kebangkitan kembali perusahaan Nathaniel menyebar dengan cepat. Setelah pertemuan dengan para investor, kepercayaan terhadap kepemimpinan Nathaniel mulai pulih. Klien yang sempat ragu kini kembali menjalin kerja sama, dan perlahan tapi pasti, perusahaan yang hampir runtuh itu kembali berdiri kokoh.Namun, di sisi lain, Markus semakin terpojok. Semua rencananya untuk menjatuhkan Nathaniel berantakan. Sekutunya satu per satu meninggalkannya, dan kini ia hanya memiliki segelintir orang yang masih setia padanya.“Aku tidak akan membiarkan Nathaniel menang begitu saja,” gumam Markus dengan penuh kebencian saat ia duduk di ruang kantornya yang semakin

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 139 – Dukungan Tanpa Ragu

    Hari-hari berlalu dengan cepat sejak skandal yang mengguncang perusahaan Nathaniel. Banyak hal telah berubah, tetapi satu yang tetap konstan adalah keberadaan Arissa di sisinya.Nathaniel bukanlah pria yang mudah menunjukkan kelemahannya, tetapi setelah semua yang terjadi, ia belajar bahwa tidak semua beban harus ia pikul sendiri. Dan Arissa? Ia bukan hanya sekadar seseorang yang mengisi keheningan di saat Nathaniel termenung—ia adalah cahaya yang membimbingnya keluar dari kegelapan.Arissa menatap Nathaniel dari seberang meja kerja mereka. Selama beberapa minggu terakhir, ia semakin menyadari satu hal: hubungannya dengan Nathaniel bukan sekadar hubungan profesional atau bahkan sekadar perasaan suka yang samar. Ia benar-benar peduli pada pria itu, lebih dari yang pernah ia bayangkan.Ia melihat Nathaniel berusaha keras, bekerja siang dan malam, memperbaiki apa yang sempat hancur akibat pengkhianatan Damien. Tapi di balik sikapnya yang tegar, Arissa tahu bahwa Nathaniel masih menyimpan

  • Pijatan Nikmat Sang CEO   Bab 138 – Bangkit dari Luka

    Langit pagi terlihat kelabu ketika Nathaniel berdiri di depan jendela kantornya, menatap kosong ke arah kota yang mulai sibuk dengan aktivitasnya. Sudah beberapa hari sejak Damien disingkirkan dari perusahaan, tetapi luka yang ditinggalkan masih menganga di hatinya.Tidak peduli seberapa besar ia mencoba menepis rasa sakit itu, kehilangan tetaplah kehilangan.Nathaniel selalu berpikir bahwa ia telah melalui banyak hal dalam hidupnya—tantangan bisnis, persaingan, bahkan pengkhianatan dari orang luar. Namun, tidak ada yang bisa mempersiapkannya untuk menghadapi pengkhianatan dari saudara kandungnya sendiri.Damien bukan hanya saudaranya. Ia adalah seseorang yang telah ia besarkan, seseorang yang ia lindungi dengan segenap hatinya. Tapi nyatanya, kepercayaan itu tidak cukup.Nathaniel mengepalkan tangannya. Ia bukan orang yang suka berlarut dalam kesedihan, tetapi kali ini berbeda. Ada bagian dari dirinya yang merasa hancur, seolah sesuatu yang penting telah diambil darinya.Pintu kantor

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status