Langit malam di luar gudang tua itu masih gelap pekat ketika sirene polisi akhirnya berhenti meraung. Cahaya merah dan biru berputar-putar, menerangi lorong-lorong sempit yang dingin. Di dalam ruangan, bau besi dari darah yang mengering bercampur dengan udara yang lembap.Nathaniel berdiri dengan tubuh penuh luka, darah segar masih mengalir dari lengannya yang tertusuk pisau Markus. Meskipun begitu, matanya tidak beranjak dari Arissa yang kini berada dalam pelukannya. Wanita itu masih gemetar, meskipun ia mencoba menenangkan dirinya sendiri.Akhirnya, setelah perjuangan panjang, Arissa selamat.Nathaniel dengan lembut mengusap rambutnya. "Kita sudah aman sekarang," bisiknya, meskipun suaranya terdengar serak karena kelelahan.Arissa mengangguk, tetapi air matanya tidak bisa ia tahan. "Aku benar-benar takut… kupikir aku tidak akan pernah melihatmu lagi," ucapnya dengan suara parau.Nathaniel mengeratkan pelukannya, mengabaikan rasa nyeri di l
Last Updated : 2025-03-08 Read more