Home / Fantasi / Kuro Dan Naga Warisan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kuro Dan Naga Warisan: Chapter 41 - Chapter 50

155 Chapters

Rahasia Rakuen no Tenshō

Setelah menguasai Tenshō no Kōryū, Kuro berdiri di hadapan sebuah gerbang batu kuno di puncak tebing.Di balik gerbang itu, ada sesuatu yang bahkan Shien pun belum pernah lihat secara langsung.“Ini adalah tempat kelahiran Rakuen no Tenshō,” kata Shien.Kuro melangkah masuk. Di dalam gua besar yang tersembunyi di balik gerbang, ia melihat ukiran-ukiran kuno di dinding.Ukiran itu menggambarkan seorang pendekar yang dikelilingi cahaya emas, berdiri di tengah pusaran energi yang tak terlihat.Lalu, tiba-tiba, sebuah suara bergema di dalam gua.“Siapa yang mencari Rakuen no Tenshō?”Kuro terdiam.Sebuah cahaya muncul dari lantai gua, membentuk sosok seorang pria tua berjubah putih.“Sang pendeta penjaga...” gumam Shien.Pria tua itu menatap Kuro. “Untuk menguasai Rakuen no Tenshō, kau harus menerima kenyataan bahwa dirimu bukanlah pusat dari kekuatan ini. Kau adalah bagian dari aliran energi alam semesta. Jika kau memaksakan kehendakmu, kau akan dihancurkan olehnya.”Kuro menatap ukiran
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Pertarungan di Puncak Ryūjin

Tiga hari berlalu.Kuro berdiri di puncak tebing, matanya menatap cakrawala. Ia telah memahami sesuatu yang selama ini tidak ia sadari.“Bukan aku yang mengendalikan energi ini. Aku adalah bagian darinya.”Shien menatapnya dari kejauhan. “Sudah siap?”Kuro mengangguk.Tanpa aba-aba, Shien meluncur ke arahnya dengan kecepatan luar biasa.Kuro tidak bergerak.Saat pedang Shien hampir menyentuhnya, tubuhnya menghilang dalam pusaran angin.Shien membelalakkan mata. “Dia...”Kuro muncul di belakangnya, dikelilingi cahaya emas.Tenshō no Kōryū telah menjadi satu dengan tubuhnya.Shien menyerang lagi, tetapi kali ini, serangannya seolah menembus udara kosong.Kuro mengangkat tangannya perlahan.“Rakuen no Tenshō...”Dalam sekejap, cahaya emas menyelimuti seluruh tempat.Dan untuk pertama kalinya, Shien merasakan ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.Tiga hari telah berlalu sejak Kuro menguasai Rakuen no Tenshō. Sejak saat itu, dunianya berubah.Dulu, ia berpikir kekuatan adalah
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Pertempuran di Gunung Kiryu

Kabut tebal menyelimuti Gunung Kiryu. Angin berdesir pelan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang baru tersapu hujan. Di puncaknya, Kuro dan Gidi berdiri berjajar, menatap lembah di bawah mereka.Gidi menyeringai. “Kelihatannya mereka benar-benar datang.”Di kejauhan, ratusan prajurit berseragam hitam bergerak naik, mendekati puncak gunung dengan langkah cepat dan terorganisir. Mereka adalah pasukan Bayangan Hitam—kelompok yang selama ini memburu kekuatan Rakuen no Tenshō.Kuro menghela napas pelan. “Tak ada pilihan lain.”Gidi menepuk bahunya. “Sudah lama aku ingin melihat seberapa kuat kau setelah berubah.”Kuro hanya tersenyum tipis. Ia merasakan aliran energi dunia menyatu dalam dirinya. Ia bukan lagi pejuang biasa.Dari lereng gunung, suara seruan perang terdengar. Bayangan Hitam mulai menyerang.Dan pertempuran di Gunung Kiryu pun dimulai.Kabut di sekitar mereka semakin tebal, seolah-olah gunung itu sendiri menolak kehadiran pasukan musuh. Kuro dan Gidi berdiri tegak di a
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Ledakan Pertama

Pasukan Bayangan Hitam menyerbu dengan kecepatan luar biasa. Mereka bukan hanya prajurit biasa—masing-masing memiliki keahlian khusus. Beberapa melompat di antara pohon-pohon, yang lain menghilang dalam kegelapan kabut.Kuro dan Gidi tidak menunggu. Mereka bergerak maju.ZRAAASH!!Sebuah ledakan energi meledak di udara saat Kuro mengayunkan tangannya. Puluhan pasukan yang mendekat terpental seperti daun kering dihembus angin.Gidi tertawa kecil. “Jangan biarkan aku kalah cepat, Kuro!”Dengan cekatan, Gidi menarik kedua belati pendeknya dan menembakkan rentetan energi ke arah lawan. Cahaya hijau melesat, menembus kabut, dan menghantam para prajurit yang bersembunyi.Musuh mulai membalas.Dari kejauhan, seorang pemimpin Bayangan Hitam melompat ke udara, mengayunkan tombak panjangnya yang berlapis aura merah.“Hakai Rendan!!”Gelombang energi merah meluncur ke arah mereka.Kuro melangkah maju.Dengan satu gerakan tangan, ia menghentikan serangan itu di udara. Energi merah berputar-putar,
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Amukan Kekuatan

Kuro melayang di udara, tubuhnya dikelilingi oleh cahaya emas.“Rakuen no Tenshō…” bisiknya.ZWOOSH!!Ledakan cahaya meledak dari tubuhnya, menyapu puluhan prajurit dalam sekejap. Tanah bergetar, pepohonan bergoyang, dan kabut tebal tersapu bersih.Di antara sisa-sisa pertempuran, beberapa prajurit terkuat Bayangan Hitam masih berdiri.Salah satunya adalah pria berambut perak, dengan tato hitam yang menjalar di kedua lengannya.Ia melangkah maju. “Jadi ini kekuatan Rakuen no Tenshō? Menarik.”Gidi menyipitkan mata. “Siapa kau?”Pria itu tersenyum dingin. “Namaku Rei. Aku akan membunuh kalian.”Tanpa aba-aba, Rei bergerak.Kecepatannya luar biasa. Dalam sekejap, ia sudah di depan Gidi.CLANG!Benturan belati Gidi dan pedang Rei memancarkan percikan api. Keduanya bertukar serangan dengan kecepatan yang nyaris tak terlihat.Sementara itu, Kuro berhadapan dengan pemimpin Bayangan Hitam lainnya—seseorang dengan mata merah dan pedang hitam berkilauan.“Aku sudah menunggumu, Kuro,” katanya.
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Duel yang Tak Terhindarkan

Kuro dan Kaien saling menatap.Kaien menarik napas dalam. “Aku sudah lama menunggu saat ini.”Dalam sekejap, ia menyerang.Kuro menangkis dengan satu tangan, tetapi kekuatan Kaien lebih besar dari dugaannya. Tanah di bawah mereka retak akibat benturan.BOOM!!Gelombang kejut menyebar ke segala arah.Kaien melompat mundur dan tersenyum. “Kau kuat. Tapi aku belum mengeluarkan segalanya.”Kuro memperhatikan aura gelap yang mulai membalut tubuh Kaien.Ia tahu, pertarungan ini akan sulit.Di sisi lain, Gidi masih bertarung melawan Rei.Mereka bergerak dengan kecepatan luar biasa, saling menebas dan menghindar. Tapi Rei semakin unggul.Dengan satu gerakan cepat, Rei menendang perut Gidi.DUGH!!Gidi terpental, menabrak pohon.Rei mendekat, mengangkat pedangnya. “Ini akhirnya.”Namun, sebelum ia sempat menyerang—ZASH!!Sebuah kilatan cahaya emas melesat.Rei terpaksa melompat mundur.Saat debu menghilang, Kuro berdiri di depan Gidi.“Jangan sentuh dia.”Rei menyeringai. “Akhirnya kau datang
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Puncak Pertempuran

Langit di atas Gunung Kiryu dipenuhi cahaya dan bayangan.Kuro berhadapan dengan Kaien.Gidi melawan Rei.Dan pasukan Bayangan Hitam masih bertarung di seluruh penjuru gunung.Kaien tersenyum dingin. “Mari kita akhiri ini.”Dengan satu hentakan kaki, ia melompat ke udara. Pedangnya mulai bergetar, memancarkan aura hitam yang semakin pekat.Kuro mengambil napas dalam.“Aku siap.”Kaien menebas.BOOOM!!Ledakan besar mengguncang Gunung Kiryu.Tapi ketika asap menghilang, Kuro masih berdiri.Ia telah menangkap pedang Kaien dengan tangan kosong.Kaien terbelalak. “Tidak mungkin!!”Kuro menatapnya tajam. “Pertempuran ini sudah berakhir.”Dengan satu dorongan, ia melepaskan energi Rakuen no Tenshō.Cahaya emas menyelimuti segalanya.Kaien menjerit saat tubuhnya terpental ke belakang. Aura hitamnya menghilang.Di sisi lain, Gidi berhasil menebas bahu Rei. Darah menetes, dan Rei jatuh berlutut.Ia mendengus. “Hmph… aku kalah.”Pasukan Bayangan Hitam yang tersisa mulai mundur.Pertempuran di G
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bayangan Yang Bangkit

Langit di atas Gunung Kiryu berubah menjadi lautan hitam pekat. Mata merah raksasa menatap ke bawah dengan tatapan mengintimidasi, dan tekanan dahsyat merayap ke seluruh tubuh Kuro, Gidi, dan Kaien.“Dia… sudah bangkit.” Kaien bergumam, suaranya nyaris bergetar.Kuro menghunus pedangnya. Ia bisa merasakan aura makhluk itu berbeda dari Bayangan Hitam biasa. Ini adalah sesuatu yang lebih besar, lebih berbahaya.Dari awan hitam, sesosok tubuh perlahan terbentuk—seorang pria bertubuh kekar dengan jubah panjang hitam berlapis emas. Rambutnya panjang terurai, dan di belakangnya, sepasang sayap berwarna ungu gelap berkibar."Namaku Zhaitan," suaranya bergema. "Aku telah menunggu momen ini selama berabad-abad."Dengan satu gerakan tangannya, angin badai meledak di sekitar mereka, memporak-porandakan reruntuhan Gunung Kiryu.Kuro langsung melompat ke depan, menebaskan pedangnya ke arah Zhaitan. Tapi sebelum pedangnya bisa menyentuh, kekuatan tak kasatmata menahannya di tempat."Mustahil!" Kuro
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Tenshō no Shinsei

Di dalam kegelapan, Kuro berdiri sendirian.Suasana di sekitarnya kosong, hanya ada kehampaan yang tiada batas.Namun, di hadapannya, muncul sesosok bayangan—tinggi, bersinar dengan cahaya keemasan.“Kau akhirnya sampai di sini,” suara itu berkata.Kuro mengerutkan dahi. “Siapa kau?”Bayangan itu tersenyum. “Aku adalah warisan yang telah lama tertanam dalam darahmu. Aku adalah Tenshō no Shinsei.”Tiba-tiba, tubuh Kuro terasa panas. Cahaya keemasan membungkusnya, seakan membakar seluruh jiwanya.“Jika kau ingin melawan Zhaitan,” lanjut Tenshō no Shinsei, “kau harus melewati ujian terakhir ini.”Tiba-tiba, cahaya di sekelilingnya meledak, dan Kuro merasakan dirinya ditarik ke dalam pertempuran baru—melawan dirinya sendiri.Bayangan lain muncul di depannya. Dirinya, tetapi dengan mata berkilauan emas dan energi luar biasa mengelilinginya.“Jika kau tidak bisa mengalahkan aku,” suara bayangan itu berkata, “maka kau tidak layak mendapatkan kekuatan ini.”Kuro mencengkeram pedangnya erat. I
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Ujian Dewa Petir

Pertarungan antara Kuro dan bayangannya berlangsung sengit. Setiap tebasan pedang menimbulkan gelombang energi yang menghancurkan ruang di sekitarnya.Kuro berkali-kali mencoba menyerang, tetapi bayangannya selalu lebih cepat, lebih kuat, dan lebih tajam."Aku adalah versi sempurnamu," kata bayangan itu. "Jika kau tidak bisa melampaui aku, maka kau tidak akan pernah mencapai puncak kekuatanmu!"Kuro menggeram, menatap lawannya. Ia tahu ini bukan sekadar ujian fisik. Ini adalah ujian mental."Jika aku ingin menang, aku harus menerima semua kelemahanku."Ia menutup mata Dan di saat berikutnya Sebuah ledakan cahaya menyelimutinya.Tiba-tiba, tubuhnya terasa ringan. Ia bisa merasakan aliran energi baru—kekuatan petir yang mengalir di dalam darahnya.Saat ia membuka mata, bola matanya kini bercahaya biru menyala.Tenshō no Shinsei tersenyum. “Sekarang, kau siap untuk menerima warisan terakhir… Raijin.”Kuro membuka matanya. Cahaya biru berpendar dari bola matanya, berkilauan seperti petir
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status