All Chapters of Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: Chapter 171 - Chapter 180

225 Chapters

Chapter 171

Hari yang menegangkan pun tiba. Hari di mana Ruby dan Leonard ijin pada ibu Ruby. “Kita akan menikah, bu. Kita saling mencintai.” Ruby memeluk lengan Leonard mesra. Ibu Ruby nampak kebingungan. “Di mana kamu bertemu dengan pria seperti ini?” tanyanya. “Kamu sibuk bekerja, pulang bekerja tidur. Tidak pernah bergaul dengan orang. Tiba-tiba punya kekasih dan ingin menikah?” Ruby mengerjap. kenapa ibunya itu jujur sekali mengemukakan keadaannya yang mengenaskan. “Ruby kan bekerja di banyak tempat. ruby jadi bertemu dengan banyak orang. Dan Ruby bertemu dengan Leonard. Kita menjalin hubungan dan akhirnya memutuskan untuk menikah.” Ibu Ruby nampak bersindekap. Bukannya tidak mau merestui. Tapi aneh saja. “Kenapa ibu jadi curiga seperti ini…” lirih ibu Ruby. “Jadi, sebenarnya karena keadaan kita yang seperti ini. Ruby menyembunyikan hubungan Ruby dengan Leonard. Karena Leonard sudah melamar Ruby, Ruby tidak bisa merahasiakannya lagi.” Ibu Ruby memandang Leonard. “Kamu k
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Chapter 172

“Kau yang waktu itu di—” Ruby segera menutup mulut kakaknya itu. “Benar, kau memang pernah bertemu dengan kekasihku di tempat kerjaku.” Ruby mengoreksi ucapan Michael. Ibunya tidak tahu jika Ruby bekerja di klub malam. Ruby hanya bilang ia bekerja di supermarkert ketika malam. dan ia memang memilih shift malam. Ruby menarik kerah leher kakaknya itu. menyeretnya tanpa ampun ke dalam kamar. Kemudian melemparnya begitu saja ke ranjang. “Dasar bajingan!” Ruby menutup pintu kamar. Setelah itu menarik Leonard keluar dari rumahnya. Sepenuhnya keluar. ia tidak bisa lagi membiarkan Leonard tetap berada di rumahnya. Mereka berjalan dan sampai di taman dekat Apartemen yang sepi. Taman bermain yang biasanya terisi oleh anak-anak. Ruby dan Leonard duduk di ayunan. Mereka terdiam sebentar sebelum Ruby menoleh dan berbicara pelan. “Aku malu. Kau melihat keluargaku yang berantakan.” Ruby mendongak. menatap ke atas langit yang dipenuhi dengan bintang. “Hanya kakakmu yang bera
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Chapter 173

Pernikahan pun dilaksanakan. Kedua keluarga hadir. Tidak ada yang curiga. Kedua keluarga sangat berbahagia dengan pernikahan Leonard dan Ruby. Lila sampai menangis akhirnya Leonard menikah. Ia kira, anaknya akan betah berlama-lama melajang. Tapi syukurnya, Leonard akhirnya menemukan pujaan hatinya. “Leonard tersenyum bahagia. Mereka sangat serasi,” jelas Lucas pada istrinya. “Mereka terlihat bahagia…” lirihnya. Lila tersenyum. “Aku sangat senang jika mereka memulai hubungan yang baik. setidaknya tidak seperti kita yang…” Lila menghela napas. “Seperti kita yang berpura-pura dulu…” Lucas menoleh. “Tidak buruk berpura-pura dulu. yang terpenting kita bisa tetap bersama dan perasaanku menjadi lebih pasti padamu.” Lucas memeluk pinggang Istrinya dari samping. Cita-cita mereka adalah berkeliling dunia saat sudah tua. Dan mereka melakukannya. mereka pergi ke tempat yang bagus dan yang memiliki pemandangan paling indah. Lucas akhirnya mengakhiri bisnis gelapnya sekitar
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Chapter 174

“Aku tidak menyangka.” Luna memandang kakaknya itu dengan takjub. “Sungguh…” Suara perempuan yang membuyarkan kemesraan Leonard dan Ruby. “sungguh wanita tidak beruntung mana yang mau menikah denganmu?” lanjutnya. Leonard menatap adiknya itu tajam. “Tapi…” Luna memandang Ruby. “Ternyata wanita tidak beruntung itu sangat cantik.” kemudian mendekat. Memeluk Ruby. “Selamat telah mengambil kakakku yang…” Luna melepaskan pelukannya. “Kakakku yang baik ini,” lanjutnya cengengesan. Leonard menyipitkan mata. tangannya terulur mengacak rambut adiknya itu dengan seenaknya. “Kak!” Luna melotot dengan kesal. “Kakek sudah menantikanmu masuk ke perusahaan.” leonard tersenyum miring. “Jangan lupa. Ada dua perusahaan yang menantimu.” Wajah Luna yang semula ceria berubah menjadi lesu. Mengingat perusahaan saja membuatnya sudah pusing. Lantas bagaimana jika disuruh meneruskan dan mengelola perusahaan. “Bagaimana kalau kak Leo saja yang mengelola?” tanya Luna. Luna memberikan li
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Chapter 175

Berada di Mansion. Ruby menatap lukisan yang diberikan oleh adik Leonard yaitu Luna. Lukisan yang begitu besar. Lukisan dirinya. Lukisan Ruby tanpa Leonard. Ruby berkacak pinggang. “Bukankah lukisan ini jauh lebih cantik dari aslinya?” Ruby menyentuh lukisan itu. “Di sini aku terlihat sangat cantik.” “Waaah…” Leonard berada di belakang Ruby. “Hadiah pernikahan tapi tidak ada aku.” Ruby tertawa pelan. “Apa Luna tidak melukismu?” “Tidak. tidak pernah.” Leonard menggeleng. “Bahkan sejak kecil pun dia tidak pernah melukisku.” “Wow..” lirih Ruby. “Kau mengejekku?” tanya Leonard. “Suaramu seperti sedang mengejekku.” Ruby menggeleng. “Aku hanya sedikit terkejut.” Ia memutar tubuhnya. Menghadap Leonard—kemudian mendongak. matanya menyusuri ruang Mansion ini. “Apa aku akan tinggal di sini?” tanya Ruby. “Sebagai istriku kau memang harus tinggal di sini.” “Tapi…” Leonard menunjuk satu kamar yang berada di lantai atas. “Kamar kita terpisah.” Ruby mengerjap. “Aku tid
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Chapter 176

Semalam… Ruby memegangi kedua pipinya. Ia menggeleng pelan. bagaimana caranya menghilangkan memori kotor itu dari pikirannya. Ruby menepuk pipinya lebih keras agar tersadar. Tangannya meraih satu botol susu dari dalam kulkas. Menuangkannya ke dalam gelas. “Nona,” panggil seorang maid. Ruby menoleh. sedikit terkejut dengan kedatangan maid yang begitu tiba-tiba. Ruby tersenyum. “Panggil Ruby saja, bi.” Bibi yang sudah tua, mungkin usianya sekitar usia ibunya. “Baiklah. Kamu buat apa? bibi sudah menyiapkan makanan untuk kamu.” bibi mengambil makanan yang ia siapkan untuk Ruby. “Tadi pagi, tuan berpesan saat kamu bangun, langsun disuruh makan.” Bibi membawa satu piring yang terisi dengan roti selai stroberry. Ruby menatap piring itu. Dari mana leonard tahu dirinya suka strobery. Atau mungkin hanya kebetulan saja? “Kamu tidak suka?” tanya bibi. “Tadi kata tuan, kamu suka strobery.” Ruby mengerjap. “Dia tahu. Dia yang memberitahu bibi sendiri?” tanya Ruby. Bibi m
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Chapter 177

Leonard bertopang dagu menunggu balasan Ruby dengan gelisah. Kenapa tidak kunjung membalas. Ia mengusap rambutnya kasar. Mengetik… Leonard menggigit kukunya. Tak lama langsung muncul. [aku baik-baik saja. jangan khawatir.] Hanya itu. Singkat padat dan jelas. Leonard meletakkan ponselnya dengan kesal. Ia bersandar pada kursi sembari memejamkan mata. “Aku tidak tahu apa yang dirasakan jika dia tidak memberitahuku.” “Apa permainanku cukup memuaskan atau justru mengecewakan dan tidak membuatnya puas…” Leonard bersindekap. Tok tok! Leonard kembali duduk dengan tegap saat mendengar ketukan di pintunya. Leonard menoleh—itu sekretarisnya. Eddy membawa tumpukan dokumen. Membawanya ke atas meja Leonard. Leonard mengambil satu dokumen. “Apa kau pernah berkencan?” tanya Leonard. Eddy mengangguk. “Tentu saja, Sir. Kenapa Sir?” “Aku hanya ingin tahu…” Leonard yang bingung. Ia menggeleng pelan dan kembali bersandar. “Kenapa Sir?” tanya Eddy yang semakin penasaran.
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Chapter 178

Ruby tidak tahu kenapa tiba-tiba Leonard ingin mengajaknya pergi. Hubungan mereka masih begitu canggung. Tapi Leonard memperlakukannya dengan sangat baik. Ruby sampai takut. Takut kalau dirinya tidak bisa menahan perasaannya sendiri. Takut kalau terlalu nyaman dengan semuanya. Takut lupa dengan kenyataan yang harus ia hadapi. Leonard membantunya naik ke sebuah Yacht. “Wow…” Ruby menatap sekitarnya. Laut yang tenang dengan langit malam dihiasi bintang. Semuanya indah. Ia tidak pernah merasakan liburan selama hidupnya. Bahkan liburan di sekolah sekalipun. Ia akan diam-diam alasan sakit agar tidak ikut liburan sekolah yang memerlukan biaya. Ruby akan menghindari semua kegiatan sekolah yang berhubungan dengan uang. Membatasi pergaulannya juga. Karena sesungguhnya, berteman itu juga membutuhkan uang. Ruby menghindari segala hal yang berkaitan dengan menghabiskan uang. “Kau suka?” tanya Leonard. Ruby masih berpegang pada tangan Leonard yang membawanya pada te
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Chapter 179

Setelah Yacht berhenti berjalan. satu pelayan yang berada di dalam menghidangkan menu makan malam. Ruby menatap makanan yang disajikan dengan kagum. Bagaimana Leonard menyiapkan semua ini.. Dari mana pelayan ini datang. Semua nampak sangat cepat. Ruby menatap makanan di hadapannya dengan antusias. Leonard memotongkan daging steak. Setelah itu menukar steak itu dengan steak Ruby yang masih utuh. Ruby menerimanya. bahkan Leonard juga membukakan botol anggur dan menuangkan ke gelasnya. Ke gelasnya dahulu. Ruby memperhatikan Leonard yang bersikap begitu perhatian padanya. Tingkah laku pria itu sangat teratur. Seperti pangeran. Ruby menggeleng pelan. pangeran… Mungkin berlebihan. Ia belum mengenal Leonard sepenuhnya. “Kau memikirkan banyak hal..” lirih Leonard. Ruby mengangkat kepalanya. “Ehm..” “Tidak perlu kau jawab.” Leonard meminum anggurnya. “Jika kau terus memikirkan hal yang tidak penting. Kau akan pusing sendiri.” “Dan akan merusak kesehatanmu…” Ru
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Chapter 180

21++ Leonard menarik pinggang Ruby semakin mendekat pada tubuhnya. Mencium bibir wanita itu dengan rakus. Leonard mengukung tubuh Ruby… Sampai mengangkat tubuh Ruby ke atas sebuah meja. Leonard menunduk—ciumannya turun ke leher Ruby. Dengan tangan yang tidak berhenti bergerak mengusap dada wanita itu. Membuka seluruh pakaian yang digunakan Ruby. Ruby tidak menolak. Justru menyambut setiap sentuhan yang diberikan oleh Leonard. “Kamu yakin di sini?” tanya Ruby. Leonard berhenti—menyatukan dahi mereka. Leonard menyipitkan mata dan menatap tubuh Ruby yang sudah tidak terbalut oleh apapun. Ruby mengerjap. pipinya bersemu—meski mereka sudah melakukannya, tetap saja ia merasa malu. “Hm.. di sini.” suara Leonard yang terdengar rendah. Leonard menarik tengkuk Ruby dan mencium bibir wanita itu kembali. Ruby mendongak—tangannya membantu membuka kancing kemeja yang digunakan oleh Leonard. “Ahh!” Ruby meremas rambut Leonard. Lidah Leonard itu menyapu puncak dadanya.
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
23
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status