Begitu Ririn berbicara, suasana riang di dalam ruangan langsung berubah. Lastri menggigit bibir, hatinya dipenuhi rasa sakit dan tak berdaya.Utari menyadari ketidakberdayaan cucunya, alisnya mengernyit. Melihat itu, Ajeng segera menyuruh anak-anak untuk keluar lebih dulu.Utari menepuk tangan Lastri, memberi isyarat agar dia tidak marah. Ketika hendak berbicara, dia mendengar cucunya berkata, "Ibu, pil ginseng astragalus ini sangat langka. Aku cuma dapat satu kotak, semuanya ada di sini.""Karena Nenek kurang sehat, aku memberikan semuanya kepada Nenek. Kalau permintaan maaf yang Ibu katakan ...."Tatapan Lastri menjadi dingin, begitu juga suaranya. "Apa Ibu sudah lupa siapa yang sebenarnya dijodohkan dengan Keluarga Moestopo?"Ririn tertegun, lalu menyahut dengan enggan, "Nggak ada ya nggak ada, kenapa kamu harus galak begini. Lastri, sepertinya sifatmu semakin keras. Beberapa hari lagi ulang tahun bibi dari pihakku, jangan lupa memberinya selamat."Lastri yang sedang memapah Utari p
Baca selengkapnya