Tok, tok, tok!Guntur baru saja selesai mandi dan sedang menikmati makanan yang dikirim oleh Lastri ketika mendengar suara ketukan di pintu. Dengan nada kesal, dia berseru, "Masuk!"Dalam pikirannya, Guntur mengira itu pasti Jaka. Sejak kapan Jaka belajar mengetuk pintu? Namun begitu dia mendongak, ekspresi wajahnya berubah."Kenapa kamu yang datang?" Guntur memandang Sena dengan dahi berkerut, lalu berucap, "Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar sekarang juga!"Sena buru-buru mengangkat kotak makanan di tangannya sambil berkata, "Tuan Guntur, hamba datang atas perintah Nyonya Rahayu untuk mengantar camilan untuk Anda."Mendengar bahwa ini adalah perintah ibunya, ekspresi Guntur sedikit melunak. Dia membalas, "Letakkan di sana. Sampaikan kepada Ibu, makanan yang disiapkan istriku sudah cukup baik. Suruh dia nggak perlu khawatir."Namun, Sena tidak langsung pergi. Sambil menunjukkan raut wajah penuh keprihatinan, dia berkata, "Tuan Guntur, jangan menyembunyikan kebenaran. Nyonya Rahayu su
Read more