Home / Romansa / Obsessed with You / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Obsessed with You: Chapter 21 - Chapter 30

37 Chapters

Bab 21. Sadistic (2)

Entakan keras Daniel membuat Ivy mengejang, keduanya tungkainya terangkat tinggi di udara dengan jari-jari kaki yang mencengkeram ke bawah.Suaranya teredam gag mouth, goresan merah di lengan menjadi satu-satunya pertanda pemberontakan Ivy. "Dam it! Tubuhmu sungguh candu, Sayang." Daniel menghela napas keras, merasakan kenikmatan duniawi yang tak pernah dia rengkuh bersama wanita lain. "Aku ingin menidurimu sepanjang waktu, membuatmu mengandung penerus Forrester. Ah tidak! Kalau kau hamil, kita tak akan bisa melakukan kesenangan ini lagi." Kedua tangan besarnya memerangkap wajah Ivy. "Sangat cantik, ah ... Ivy, kau seperti obat terlarang." Ia melabuhkan ciuman panas, meraup bibir Ivy walaupun bola tersebut masih menyumbat mulut istrinya.Saliva Ivy tak bisa dibendung, menetes keluar. Tanpa merasa jijik, Daniel mengeluarkan lidah, menjilat sekitar bibir Ivy sampai ke dagunya. Sementara itu ia terus bergerak konstan, mengempur bagian bawah sang istri."Aku suka semuanya yang ada pada
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 22. Bisakah Dia Dipercaya?

Tangan Daniel mencengkeram kedua lengannya. "Sekarang saja ya, kau membuatku tak tahan lagi!" Ia menoleh ke arah pintu kamar mandi. Ayo guys! Kita berpesta malam ini!" Beberapa pria besar masuk ke dalam kamar di basement. Ivy ketakutan, Daniel langsung menariknya keluar dari bathtub. "Lihatlah! Betapa cantiknya Kucing Manisku.""No!" Ivy memberontak ketakutan, tapi dia tak bisa menggerakkan satu inci tubuh pun.Para pria itu mengelilinginya seperti serigala kelaparan. Daniel tertawa, mundur menjauh melihat beberapa pria berotot itu menarik kaki dan tangan Ivy sampai terbuka lebar. Dia tampak sangat menikmati, mata hijaunya berkilat senang. Ivy menangis ketakutan, berteriak putus asa. "Please, Daniel. Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa?!""Karena kau milikku, aku sudah membelimu. Aku sudah membayar mahal. Kau harus melakukan apa pun yang aku katakan.""Aku istrimu! Daniel! Jangan biarkan mereka menyentuhku, please!"Daniel tertawa semakin keras. "Silakan guys! Puaskan hasrat kal
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 23. Insiden

Angin dingin yang menerpa wajah Ivy, membuatnya menutup jendela. Ia menoleh menatap Christian lagi. Pria itu juga menoleh di saat bersamaan. Keduanya saling menatap sebelum Christian kembali beralih ke jalanan. "Nyonya mau ke mana?""Panggil Ivy saja." Ivy merasa risi, apalagi Christian sudah membantunya sampai sejauh ini.Diam-diam Christian mengulas senyuman. "Ok," jawabnya pelan. "Aku mau bertemu Molly, tolong antarkan ke rumahnya." Ivy menyebutkan alamat sahabatnya.Christian mengangguk. Ia membelokkan mobil ke jalan yang dimaksud. "Christ ....""Ya?""Apa tak masalah ... maksudku, bagaimana kalau nanti Daniel mencariku?""Tak usah khawatir, aku akan mencari alasan.""Aku takug kau juga mendapat masalah."Christian tertawa kecil. "Sekarang yang harus Nyonya ...." Dia berhenti sebentar karena Ivy mengernyit tak senang. "Kamu ...." Ekspresinya terlihat lucu karena tak terbiasa berbicara akrab dengan Ivy. Ivy tak bisa menyembunyikan tawa. "Santai saja.""Maksudku, kau yang harus
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 24. Ada yang Hilang

Kedua bodyguard menghajar para pria penagih utang itu sampai babak belur sementara Daniel mengulurkan tangan, menarik istrinya bangkit berdiri."Kau baik-baik saja?" Tangannya yang besar mengelus kepala Ivy, membetulkan anak rambutnya. "Bos!" Salah satu bodyguard memanggil tuannya."Seret mereka keluar!""Baik, Bos!" Dua pria besar itu menarik ketiga penagih utang yang tak berdaya menuju lift.Daniel menoleh ke arah Molly. "Kau punya utang?"Molly berdiri, berdeham canggung sambil membetulkan rambutnya. Gadis itu terpukau oleh rupa Daniel. Ivy sampai harus menyenggol lengan Molly agar menjawab."Ah, ya. Terima kasih, Tuan. Kau sudah menyelamatkan kami.""Panggil Daniel saja, apa Ivy sudah memberitahumu aku suaminya?"Molly mengangguk kuat. "Sudah."Senyum Daniel terulas, membuat wajahnya semakin menarik. "Kau tak mempersilakan suami temanmu masuk ke dalam?""Ah, ya! Di dalam berantakan.""Tak apa. Kita akan jadi perhatian jika berdiri di depan pintu." Benar saja, tak lama kemudian te
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 25. Dunia Baru

Daniel baru saja keluar dari kamar mandi, dengan tetesan air masih mengalir dari ujung rambutnya yang basah. Rambut hitamnya yang tergerai itu membingkai wajah tampannya, menambah aura yang menggoda. Ivy, yang duduk di tepi tempat tidur, memandangnya dengan mata tak berkedip.Tak bisa dipungkiri, pemandangan itu membuat jantungnya berdegup kencang, seolah-olah setiap tetes air yang jatuh dari rambut Daniel menambah sex appeal sang pria. Ivy menelan saliva, terpesona, sambil berusaha menyembunyikan kagumnya. Dia menyilangkan kaki dan berpura-pura menyisir rambut dengan jari, tapi matanya tetap mencuri pandang ke arah Daniel yang kini sedang mengeringkan rambut dengan handuk kecil di sofa.Ivy sengaja mengenakan gaun tipis berwarna merah muda, matanya berbinar penuh harapan saat berjalan mendekati Daniel. Ivy dengan lembut menarik handuk dari tangan Daniel, berinisiatif mengeringkan rambut suaminya. Wanita itu memberanikan diri duduk di pangkuan Daniel, gaun tidurnya tersingkap sediki
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 26. Dia Tahu

Rantai yang menggantung di dinding jatuh ke bawah dengan suara ribut. Daniel menelengkan kepala, kakinya terangkat dari leher sang gadis.Ia menoleh ke arah pintu tersembunyi di sebelah kiri ranjang. Bibirnya mengulas senyum kecil. "Apa itu?" tanya si gadis, menopang tubuhnya untuk duduk."Sepertinya ada tikus." Daniel loncat ke bawah ranjang. Ia menekan tombol di dinding. Panel rahasia terbuka, menampilkan lorong panjang dan tangga menuju lantai atas. Kosong. Tak ada siapa pun di sana. Daniel melihat rantai tergeletak di lantai. Ia berjalan ke sana, memungut benda besi itu, matanya menatap ke atas tangga."Tuan, ayolah. Aku sudah tak tahan lagi." Gadis itu menyentuh dirinya sendiri sementara menunggu. Daniel membuang rantai dan kembali ke dalam kamar. "Jadi kau ingin dihukum?""Hukum aku Tuan." Gadis itu membuka kakinya lebar-lebar, memperlihatkan jari yang keluar masuk ke dalam dirinya.Daniel berjalan ke meja, menarik laci dan mengeluarkan borgol kulit. "Kau yang memintanya, jan
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 27. Masa Lalu

Tiba-tiba Daniel mulai tertawa, mundur menjauhi Ivy. "Kau bercanda, tak ada apa pun di antara kami.""Daniel, kau mungkin bisa membohongi gadis lain, tapi tidak denganku.""Apa yang kau tahu?" Rahang pria tampan itu berkedut.Ivy merasa dia haru berbohong, walaupun tak melihat sendiri apa Daniel memang mengintip hubungan intim orang tuanya. "Aku melihatnya, kau mengintip mereka."Daniel menunduk. "Jadi kau tahu, apa Priskilla yang memberimu petunjuk."Ivy mengangguk pelan.Daniel menghela napas dalam. Ia berbalik dan melangkah keluar kamar mandi."Daniel, aku ingin kau jujur padaku." Ivy terus mengikuti langkah Daniel, tak menghiraukan betapa tubuhnya bergetar karena ketegangan yang mencekam. Wajah Daniel terbalut oleh ketegaran, tetapi di baliknya, Ivy bisa melihat ada perasaan yang bergejolak—sesuatu yang ia sembunyikan rapat-rapat, bahkan dari dirinya sendiri.Ivy dengan nada mendesak, mencoba menahan air mata. "Daniel, aku tidak bisa hidup dengan kebohongan ini. Aku tidak bisa ter
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 28. Masa Lalu (2)

Ketika Daniel sudah beranjak remaja. Suatu malam, ia sedang duduk di meja belajar, mencoba mengerjakan pekerjaan rumahnya, saat ibu tirinya tiba-tiba muncul di pintu.Pakaiannya begitu terbuka, lingerie hitam di balik gaun malam model kimono panjang. Ia sengaja membuka gaun tersebut, menaruh ke ranjang. Ibu tirinya menarik kursi, duduk di sebelah Daniel. "Sudah malam, masin belajar?"Daniel menghindari tatapan ibu tirinya, merasa semakin gelisah. "Besok ada ulangan."Tangan Ibu Tirinya tiba-tiba berlabuh di paha Daniel. "Ayahmu tak pulang malam ini."Daniel muda bukannya tidak mengerti, dia anak yang cerdas. Sikap ibu tirinya terlalu posesif. Mulanya Daniel mengira semua itu karena Ibu tirinya—Amy—menyayanginya seperti putranya sendiri. Namun belakangan, sentuhan Amy terasa berbeda. Apalagi saat ayahnya mulai jarang pulang ke rumah karena sibuk keluar negeri."Ya," jawab Daniel singkat, tak bisa fokus belajar. Ia meneguk saliva, berusaha menenangkan degup jantung."Jangan begadang, ta
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 29. Peraturan Pertama

Daniel menatapnya bingung. "Aku bosan," ujar Amy. Untuk memuaskan wanita yang sudah berpengalaman tentu tak mudah, Daniel merasa tertantang. "Aku harus melakukan apa?"Senyum terbit di bibir merah Amy. "Tampar wajahku.""Apa?!" Daniel membelalak tak percaya."Kau lupa peraturan kita?" Amy mengernyit tak senang, dia tak pernah marah, atau menaikkan nada suara. Hanya dengan ekspresi ringan dari wajahnya sudah membuat Daniel cemas. "Jangan bertanya dan jangan membantah.""Good boy, apa yang kau tunggu?"Ragu-ragu, Daniel mengangkat tangannya. Plak!Tamparan ringan mendarat di pipi Amy. Tak cukup kuat dan sakit. Wanita itu mendesah kecewa. "Apa kau banci?" tanyanya sarkasm.Harga diri Daniel tertohok. Plak!Dia menampar lebih kuat. Kali ini seringai senang terbit di bibir wanita cantik itu. "Lagi!"Plak!Wajahnya memerah, kepalanya tersentak ke kiri. "Lagi! Lebih kuat!"Plak! Daniel menampar dengan segenap kekuatannya. Amy mengejang liar, menjepit lebih kuat. "Sambil bergerak. Puk
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 30. Tidurlah

Ivy tak menyangka, jika hidupnya yang biasa saja, walaupun penuh kesusahan akan berakhir dengan penyimpangan.Tak pernah terlintas dalam pikiran sekali pun, membiarkan tubuhnya menjadi objek seksual seorang pria, tapi melihat wajah Daniel yang penuh hasrat, membangkitkan sisi liar dalam diri Ivy.Dia hanya manusia normal, yang tak lepas dari jerat nafsu. Dan pria tampan ini menginginkannya, membutuhkan bantuannya. Ivy melupakan semua sakit hatinya, bertahan dalam jerat bernama pernikahan.Ivy sudah bersumpah setia dalam janji pernikahan. Hal sakral yang seharusnya membuatnya bertahan meskipun sulit. Ia gadis tulus, selalu berkorban untuk orang lain dan menjadi people pleaser selama ini. Selama dibutuhkan, selama seseorang menginginkannya, Ivy akan berjuang.Menyedihkan memang, tapi begitulah yang dipelajari gadis malang itu. Tumbuh tanpa orang tua dan dukungan, membuat selalu menekan perasaannya sendiri.Mungkin ini juga yang dilihat Daniel pada dirinya. Mereka sama-sama kesepian, tum
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status