Home / Romansa / Obsessed with You / Chapter 81 - Chapter 87

All Chapters of Obsessed with You: Chapter 81 - Chapter 87

87 Chapters

Bab 81. Hamil

"Apa?!" Mata hijau Daniel melebar sempurna. Dia mengira pendengarannya salah."Aku hamil." Senyum terbit di bibir Amy. Ia duduk menyilangkan kaki di pinggir tempat tidur Daniel, menatap pria itu tak berkedip.Daniel membuka mulutnya, tapi tak ada suara yang keluar. "Kau tak percaya?" Amy berdecak kecewa. "Kau tahu ayahmu sudah membawa wanita lain ke puri. Dia tak pernah menyentuhku lagi."Daniel mengusap rambutnya galau. Malam itu, ketika dia mabuk, mereka memang bercinta. Daniel ingat jelas dia lepas kendali dan menanamkan benih ke dalam tubuh Amy."Ini anakmu, Daniel. Aku yakin 100%.""Lalu apa? Kau ingin aku menikahimu?" Benak Daniel kacau, kerinduannya pada Ivy semakin membuncah."Tidak. Aku tak bilang kau harus bertanggung jawab." Tangannya terulur membelai sisi wajah pria tampan itu. Bohong. Amy ingin memiliki Daniel, menidurinya setiap malam, berciuman dengannya, dan dicintai ... olehnya."Anak ini ....""Dia akan menjadi milik ayahmu. Adikmu."Tidak mungkin Amy melepaskannya
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 82. Melahirkan

Ivy terhenyak di sofa, jantungnya berdegup kencang, seolah-olah dunia di sekelilingnya tak lagi berarti. Setiap kata yang diucapkan Nicolas berputar di dalam kepalanya, membekas dalam hati yang terluka. Daniel—suaminya—telah menghamili Amy. Semua yang terjadi, semua yang mereka bangun bersama, terasa seperti kebohongan yang tak pernah terungkap. Nicolas tampak tidak ingin menyakiti Ivy lebih jauh, berhati-hati dalam memilih kalimat. "Ivy," suara Nicolas terdengar lembut, mencoba menenangkan, "Aku tahu ini berat, tapi ini adalah kenyataan. Daniel sudah memilih, dan mungkin ini saatnya untukmu memilih juga."Ivy hanya diam. Apa yang harus dipilihnya? Berpura-pura semuanya baik-baik saja, atau melangkah keluar dari segala kebohongan yang dibangun selama ini? Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab. Daniel. Amy. Kenapa semuanya begitu rumit?"Ivy, pilihlah aku. Aku berjanji akan selalu berada di sampingmu. Mencintaimu sepenuh hati." Nicolas mengenggam tangan Ivy.Wanita itu
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

Bab 83. Pencarian

Napas Ivy terengah-engah, wajahnya basah oleh peluh. Setiap kali kontraksi datang, tubuhnya melengkung menahan sakit yang menghantam dari dalam. “Satu ... dua ... tahan napasnya, Mrs. Ivy ... dorong sekarang!” Instruksi dokter terdengar tegas, bersamaan dengan suara alat-alat medis dan langkah kaki para perawat yang sibuk mondar-mandir.Ivy menggertakkan gigi, menggenggam erat seprai ranjang. Rasa sakitnya begitu nyata, menembus batas tubuh dan jiwa, tapi ia tak akan menyerah. Ivy menahan tangis, mengumpulkan kekuatan dari dalam yang tak pernah ia tahu akan sanggup menopangnya.“Bagus, sekali lagi, dorong. Sekarang!” seru sang dokter.Ivy berteriak, mendorong dengan seluruh kekuatannya. Tubuhnya bergetar, dunia di sekitarnya mengabur oleh rasa sakit yang begitu dahsyat. Namun kemudian, sebuah tangisan kecil memecah keheningan ruangan—nyaring, kuat, hidup.Tangis bayi.Seketika itu juga, semua rasa sakit menghilang, tergantikan oleh perasaan yang tak bisa dijelaskan. Ivy terisak, mata
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Bab 84. Lupa

Bukannya Daniel tak mencari Ivy dengan segenap kemampuan dan sumber daya yang ia miliki. Semua sudah dia lakukan. Namun sayangnya, hanya satu kesalahan fatal yang Daniel lakukan. Ya! Dia menyerahkan semua pada Christian selaku orang kepercayaannya.Tentu saja, Christian menggagalkan semua jalan Daniel diam-diam, membuat pencarian jejak Ivy menjadi sia-sia.Namun, Nicolas juga mendapat bantuan dari Mr. Sean. Mereka berpindah-pindah tempat demi menyamarkan keberadaan. "Tak perlu menyusui, lagipula cucuku bisa mendapat nutrisi dari susu formula." Mr. Jacob membawakan botol susu cucunya. "Asiku masih cukup. Tidak perlu dibuatkan susu formula." Ivy merasa aneh, sejak kelahiran bayinya Nicolas dan Mr. Jacob selalu mewanti-wanti agar dia tak menyusui bayinya."Kau perlu istirahat, Menantuku. Sini biar kakek yang urus Dean." Mr. Jacob tak memberi kesempatan pada Ivy, langsung mengambil bayi dari pangkuan menantunya.Mr. Jacob melirik Nicolas yang dengan cepat membawakan vitamin dan obat Ivy
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 85. Keraguan

Nicolas kembali ke rumah setelah hari telah sore. Dengan tawa canda bersama ayahnya, mereka masuk ke dalam rumah. Ivy tengah menyiapkan makanan. Wajahnya tampak sangat muram."Ada apa, Sayang?" Nicolas menyapa Ivy sekaligus menanamkan kecupan mesra ke pipi istrinya. "Kenapa wajahmu begitu? Ada yang membuatmu kesal?"Mr. Jacob terkekeh melihat kemesraan anak dan menantunya. "Kita mungkin kelamaan. Menantuku pasti sudah lelah menunggu untuk makan malam sama-sama." Pria paruh baya itu langsung sigap pergi mencuci tangan supaya bisa menggendong cucunya."Mana Deanku Sayang. Sudah makan belum? Mau kakek suapin?" Mr. Jacob meniru suara anak-anak, membuat Nicolas tertawa mendengarnya. Ivy tetap diam. Ia mengedarkan makanan ke piring-piring mereka. Duduk di kursinya dan makan dalam keheningan."Kenapa? Kepalamu pusing lagi?" Nicolas berinisiatif memijit bahu Ivy."Tidak perlu. Makan dulu." Ivy menghindar menunjuk ke piring Nicolas."Oh, ok." Nicolas menggaruk kepalanya yang tak gatal. Mungk
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Bab 86. Terbongkar

Saat Nicolas dan Mr. Jacob pergi mencari tempat baru. Ivy segera meninggalkan rumah dengan membawa Dean bersamanya.Ia memanggil taksi, berangkat ke tempat yang dijanjikan. Jantungnya bertalu tak karuan. Bangunan hotel yang ia tuju adalah yang paling bagus di kota kecil ini.Ivy masuk ke dalam, bertanya pada resepsionis dan langsung di arahkan ke kamar hotel di lantai 3. Pria itu sudah memberitahu petugas layanan untuk memberinya kartu kamar tersebut.Ivy membuka pintu kamar hotel dengan ragu, langkahnya pelan. Interior kamar deluxe itu begitu mewah, bertolak belakang dengan kehidupan sederhana yang selama ini ia jalani. Di dalam, Christian berdiri di dekat jendela besar, tubuh tegapnya dibalut jas hitam. Ia menoleh cepat saat melihat Ivy masuk.“Ivy,” sapanya singkat, senyumnya seketika merekah cerah.Ivy membalas anggukan kecil. “Kau memanggilku ke sini ... ada apa?” Ivy tak bertanya kenapa pria ini tahu namanya. Sudah jelas dari pandangan si pria bahwa mereka saling mengenal. Sayan
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Bab 87. Jejak

"Tidak ada! Dia tak ada di manapun! Ayah aku harus bagaimana?" Nicolas terpuruk di tengah jalan, tak tahu harus mencari di mana. Mr. Jacob menghela napas keras. "Christian pasti sudah membawanya. Sekarang kita datangi Mr. Sean."Nicolas merasa separuh jiwanya telah hilang, dia tampak linglung."Ayo, Nak. Kita harus merebut kembali menantu dan cucuku, apa pun yang terjadi." Mr. Jacob menarik putranya bangkit, menyeretnya ke mobil. Mereka lalu melaju menuju tempat tinggal Mr. Sean.Sean tak menyangka bakal mendapat tamu tak diundang. Kedua pria itu masuk ke dalam ruangannya dengan wajah muram, terutama Nicolas."Ada apa? Kenapa wajah kalian begitu? Apa obatnya tak berefek?"Mr. Jacob mendesah sambil memijit pelipisnya. "Justru obat itu berhasil. Hanya saja, hari ini menantuku sudah kabur dibawa orang.""Oh." Alis Mr. Sean terangkat tinggi. Ia menangkupkan tangan di atas meja kerjanya. "Kau yakin menantumu tak melarikan diri sendiri?""Ceritakan apa yang Ivy katakan padamu, Nic." Mr. Ja
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status