Di teras rumah yang masih diselimuti udara pagi, Zaina berdiri dengan tatapan penuh perhatian, mengiringi kepergian suaminya. Arkana tengah bersiap untuk berangkat bekerja. "Hati-hati di jalan ya, Mas," ujar Zaina lembut. Arkana menoleh dan tersenyum sebelum Zaina mencium punggung tangannya dengan penuh hormat. Begitu Zaina selesai, gantian Arkana yang mencium tangan istrinya berkali-kali, seakan tak ingin melepaskannya begitu saja. Sebagai penutup, ia mengecup lembut kepala Zaina yang berbalut hijab. "Kamu juga hati-hati di rumah, ya. Kalau merasa nggak enak badan, jangan dulu sentuh pekerjaan rumah," pesan Arkana. Zaina terkekeh kecil. "Aku sudah sehat banget, kok, Mas. Lagipula, nggak enak juga kalau terus bergantung sama Umi." Arkana mengangkat alisnya. "Ingat, ya. Bukan cuma Umi yang ngerjain pekerjaan rumah, suami kamu ini juga ikut turun tangan, loh," ujarnya menegaskan. Zaina tersenyum, mengangguk. "Iya, iya, Mas. Sekarang berangkat, nanti malah keburu siang." Arkana me
Last Updated : 2025-04-03 Read more