Alisha mengangguk kecil, bahunya terangkat dalam isyarat pasrah. "Kami bertengkar, lalu berdebat beberapa kali, dan akhirnya seperti ini. Aku datang ke sini karena ingin menghindarinya untuk sementara," jelasnya dengan suara parau, seperti daun kering yang terinjak di musim gugur.Kening Evelyn berkerut, pertanda pikirannya tengah mencerna semua yang baru saja didengarnya. "Sepertinya ini serius," katanya lirih.Alisha mengangguk kecil. "Ya. Ini serius."Evelyn mengambil cangkir teh di depannya, menyesapnya perlahan, seolah ingin menenangkan diri sebelum mengajukan pertanyaan berikutnya. "Apa kau ingin membicarakannya, Sayang?"Alisha mendesah dalam. Ia tahu bahwa jika ia menolak berbicara, Evelyn pasti akan terus mendesaknya. Maka, dengan berat hati, ia membuka suara."Sepertinya Rean berselingkuh dariku."Mata Evelyn membesar, refleks tangannya mencengkeram cangkir yang dipegangnya lebih erat. "Berselingkuh? Ini hanya dugaanmu atau...?""Aku melihatnya, dengan kedua mataku sendiri,"
Last Updated : 2025-02-09 Read more