"Baiklah, tidurlah," ujarnya lembut, meski ada nada getir yang menggantung dalam suaranya.Ia menarik selimut, menyelubungi tubuh Alisha dengan gerakan perlahan, seolah sedang melindungi sesuatu yang rapuh.Kemudian, ia menutup matanya, berharap tidur bisa menumpulkan hasrat yang kini menggelegak tanpa kendali.Namun, baru beberapa detik setelah ia mencoba hanyut dalam kegelapan, suara nyaring ponselnya merobek kesunyian.Rean mengernyit, mendesah keras sebelum meraih ponselnya. Saat melihat nama yang tertera di layar, sebuah umpatan nyaris lolos dari bibirnya. Gea.Di tempat lain, Gea menatap ponselnya dengan kesal. Seharian penuh, benda itu tak memberi kabar, seolah Rean telah menguap dari kehidupannya.Tidak ada pesan, tidak ada telepon. Bahkan pesan-pesannya tak tersentuh, seolah pria itu sengaja mengabaikannya.Gea mendengus, tatapannya menusuk ke layar ponselnya. Apa Rean sudah melupakannya? Apa pria itu sudah merasa tak lagi membutuhkannya? Atau mungkin, Rean terlalu sibuk teng
Terakhir Diperbarui : 2025-02-04 Baca selengkapnya