All Chapters of Belenggu Hasrat dan Obsesi CEO Tampan: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

Penyesalan

Tubuh Gea bergetar. Bibirnya ingin mengatakan sesuatu, ingin membela diri, tetapi tidak ada suara yang keluar.Matanya memanas, penglihatannya mulai kabur oleh air mata yang menggenang. Ini bukan yang ia bayangkan. Ini bukan pernikahan yang ia impikan.Melihat Gea menangis dan Rean yang terluka, Riana segera pasang badan. Ia maju selangkah, berdiri di antara suami dan anaknya. Matanya menyala dengan perlawanan."Pa, cukup!" suaranya menggema, berusaha menandingi kemarahan Hendriawan."Apa Papa tahu semua ini tidak akan terjadi jika Alisha tidak menyebarluaskan video itu? Mama yakin, ini pasti ada sangkut pautnya dengan Alisha! Seharusnya Papa menyalahkan Alisha, bukan Rean atau Gea! Mereka hanya menikah!"Hendriawan mendengus sinis. "Mama benar-benar buta dengan kebencian Mama sendiri," katanya dengan suara dingin yang mampu membekukan darah."Ini tidak akan terjadi jika Rean menjaga kesetiaannya. Dan lebih dari itu, ini tidak akan terjadi jika Mama tidak ikut campur dalam urusan anak
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Akan Menggantikan Bajumu

"Kau tidak keberatan jika aku membawamu ke sini?" tanya Neuro saat mereka telah sampai di depan pintu apartemennya.Alisha terlihat mengangguk lemah. Tatapan nanar dan raut wajah putus asanya tidak juga berubah sejak mereka meninggalkan area pesta pernikahan.Alisha terlihat seperti mayat hidup yang berjalan tak tahu arah. Raganya mungkin ada disini, namun jiwanya melayang entah kemana.Neuro hanya bisa mendesah melihat pemandangan menyakitkan ini. Kesakitan Alisha hari ini pasti terlalu berat untuk gadis itu terima.Alisha berubah menjadi sangat pendiam, dia bahkan tidak protes saat Neuro mengajaknya ke apartemen pribadinya. Atau mungkin Alisha bahkan tidak sadar kemana Neuro sudah membawanya.Melihat keadaan Alisha yang kacau seperti ini membuat Neuro tidak bisa meninggalkan gadis itu sendirian.Dengan keadaannya yang seperti ini, Alisha pasti tidak akan pergi ke rumah Tante Evelyn karena tidak ingin membuatnya khawatir.Neuro memilih hal ini karena ini satu-satunya cara ia bisa mem
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Mau Mandi Bersama?

Neuro bangkit, membuka lemarinya lalu mencari-cari sesuatu yang bisa Alisha pakai. Neuro menemukan kemeja putih yang sepertinya akan cocok di badan Alisha yang mungil lalu menariknya keluar.la kembali menghampiri Alisha yang kini terduduk diam. Neuro mulai membuka resleting gaun Alisha. Gerakan tangannya tiba-tiba terhenti saat Alisha mengecup bibirnya lembut.Netra Neuro melebar sempurna saat bibir gadis itu mulai menyapu area bibirnya beberapa kali.Neuro mulai mengatur pemikirannya lagi, memberikan pengarahan pada tubuhnya agar membuat gadis itu merasa nyaman.Neuro mulai mengikuti permainan yang Alisha lakukan. Namun, permainan kali ini Neuro membuat ritmenya lebih lembut dan teratur agar kenyamanan Alisha tidak terusik.Tidak banyak yang bisa mereka katakan, hanya sorot mata yang berbicara betapa dalamnya perasaan yang tengah Neuro salurkan.Alisha harus tahu bahwa ia sungguh-sungguh dalam setiap tindakannya, ia sungguh-sungguh akan mengangkat gadis itu ke dasar melupakan seluru
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Menggugat Rean

Netra Alisha melebar mendengar ucapan Neuro. Sebelum Alisha dapat mencegahnya, Neuro sudah merangsek masuk ke dalam kamar mandi."Aku benar-benar hanya akan mandi, depresiku tidak mungkin muncul lagi pagi ini," kilah Alisha sambil mengibaskan tangan mengusir Neuro."Tidak mau!” Neuro bersikeras lalu menghampiri Alisha.Alisha menelan ludah, lagi-lagi godaan tubuh polos Neuro kembali menggodanya, membuat hormon dopaminnya naik seketika. Sial.Netra Alisha mengerjap tidak ingin semakin larut dalam godaan indah itu. la memutuskan mendorong tubuh Neuro untuk menjauh, namun perbandingan kekuatan yang cukup jauh diantara mereka membuat tubuh mereka malah semakin menempel. Shit!Alisha merutuk saat tonjolan-tonjolan di dada Neuro menyentuh kulitnya yang basah."Nona...."Suara serak yang terdengar dari mulut Neuro membuat Alisha kembali merasakan gelenyar aneh di tubuhnya.Alisha hanya bisa menunduk, mengalihkan pandangannya kemana pun asal jangan ke arah Neuro.Dalam hati ia kembali merutuk
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Ada Hal Penting

Saat mendengar nama Alisha, Riana ikut bergegas ke arah pintu. Darahnya seketika naik melihat menantu yang ia benci berdiri disana tanpa takut."Mau apa kau ke sini?" Riana bertanya dengan nada sinis, dadanya terlihat naik turun menahan segala desakan gejolak amarah yang ia rasakan saat bertemu kembali dengan Alisha.Gara-gara Alisha, hubungannya dengan Hendriawan mengalami perang dingin. Hendriawan bahkan memilih pergi dari rumah untuk menghindari ia dan Gea sekarang."Mau apa lagi kau dari kami? Mau mengacaukan hari tenang dan kebahagiaan baru kami di rumah ini, begitu?" Tanya Gea dengan berkacak pinggang.Alisha tersenyum miring melihat tingkah Gea, "Wah Gea, sekarang setelah menjadi istri Rean, tingkat percaya dirimu semakin bertambah. Kau bahkan melupakan nada bicara sopanmu padaku.”Gea mendengus keras. "Untuk apa lagi aku bersikap sopan padamu? Hubungan kekerabatan kita sudah usai. Aku tidak memiliki kewajiban untuk memanggilmu Kakak seperti biasa.”"Ah, kau benar, setelah semu
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Menusuk dari Belakang

Rean mendesah panjang, namun kemudian ia menegakkan tubuhnya. "Baik, ada apa?""Sepertinya Robert Corporation menarik kerja samanya dengan kita.""Apa?" Kepala Rean terasa sakit mendengar ucapan Mona."Kenapa? Kenapa mereka ingin menarik kerja sama dengan kita?" tanya Rean berang."Mereka tidak menjelaskan secara spesifik, tapi mereka hanya berkata bahwa produk kita tidak memiliki kualisifikasi yang memenuhi untuk masuk pasar internasional.”Rean memijat kepalanya yang semakin pening mendengar penuturan Mona. Tidak bisa, ia tidak bisa kehilangan kerja sama ini.la sudah bekerja sangat keras untuk mencapai kesepakatan ini. Bagaimana bisa mereka membatalkannya setelah kesuksesannya di depan mata?"Aku akan pergi menemui Tuan Robert," Rean segera bangkit berdiri.la mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja kerjanya lalu bergegas pergi ke perusahaan Robert Corporation. Tuan Robert harus bisa menjelaskan alasannya membatalkan kerja sama ini."Kenapa aku tidak bisa menemuinya?" Rea
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Penyakit Ayahnya Kambuh lagi

Amarah Rean semakin membara mendengar ucapan Alisha. Meski ia merasa sakit karena Alisha berpikir untuk menceraikannya, tapi ia tidak menyangka jika Alisha akan memperlakukannya seperti ini. Sudah lupakah Alisha akan cinta mereka? Bagaimana bisa dia berpikir untuk mencuri pekerjaan impiannya darinya?"Aku tidak menyangka jika kau sekejam ini padaku. Bukankah kau tahu bahwa aku begitu mendambakan project ini, Alisha?" ujar Rean menyuarkan rasa kecewa yang dalam.Cekalan tangan Rean yang semakin kuat membuat Alisha mulai merasa kesakitan. Alisha mulai meringis merasakan nyeri di pergelangan tangannya. "Lepaskan aku, Rean! Kau membuat tanganku sakit.""Tidak, aku tidak mau.”Cekalan Rean semakin menguat dan membuat Alisha semakin tersiksa. Pergelangan tangannya terasa hampir patah karena cekalan tangan Rean yang begitu membelit tangannya."Hentikan!"Suara seorang pria yang berteriak di seberang jalan membuat keduanya saling memandang ke arah sumber suara. Rean berdecak saat melihat Neu
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Permintaan Sang Papa

"Ma, Mama!!"Rean segera berteriak memanggil sang ibu. Riana yang datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh terperangah saat melihat keadaan suaminya yang terkulai lemas ditopang oleh Rean."Pa, Papa kenapa? Rean, Papa kenapa?" Riana mulai berteriak histeris panik."Kita bawa Papa ke rumah sakit.”Rean dengan cepat memapah tubuh Hendriawan lalu membawanya dengan kedua tangan."Rean, Papa kenapa?"Gea yang melihat hal itu ikut terkejut melihat Hendriawan dibopong oleh Rean.Rean memilih bergeming mendengar perkataan Gea, ia segera membawa tubuh ayahnya ke belakang kursi penumpang. Riana ikut mengikuti, duduk di samping Hendriawan."Rean, kalian mau ke mana?"Tidak punya waktu menjelaskan keadaannya pada Gea, Rean segera menancap gas mobilnya lalu meninggalkan area rumah dengan cepat. Hanya satu fokusnya saat ini ia harus menyelamatkan ayahnya.Rean tahu betul jika ayahnya begitu memperdulikan Alisha. Dibanding dengan sang ibu, ada ikatan yang kuat yang terjalin antara Hendriawan dengan A
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Membutuhkan Alisha

Alisha terlonjak mendengar ucapan Rean. "Papa sakit? Tunggu, apa penyakitnya kambuh lagi?""Begitulah. Jadi Alisha, bisa kau bantu aku dan segera datang kemari? Kita lupakan sejenak permasalahan yang tengah kita hadapi. Alisha, Papa membutuhkan dukungan kita sekarang. Kau bisa melakukannya?"Alisha menghela nafasnya panjang mendengar permintaan Rean. Bagaimana bisa ia menolak permintaan Rean saat Hendriawan membutuhkannya? la memijat keningnya sejenak lalu kemudian mengangguk kecil. Benar, untuk sementara lupakan dulu permasalahannya dengan para manusia brengsek ini. la harus membantu Hendriawan pulih dari sakitnya."Baiklah, dimana Papa dirawat?" Tanya Alisha cepat, tidak ingin berbasa basi hal yang tidak perlu dengan Rean."Ah, Rumah Sakit Kencana, dekat rumah kita.”"Rumahmu dengan Gea," ralat Alisha cepat."Ya ya, terserah. Jadi kau bisa kemari? Kau mau aku jemput?"Kening Alisha berkerut tidak senang mendengar ucapan Rean, "Menurutmu setelah apa yang kau lakukan tadi aku masih i
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Terlihat Kembali Dekat

Alisha mengerjap mendengar permintaan Hendriawan yang mendadak kepadanya. la terdiam, terlalu bingung untuk memberi jawaban kepada Hendriawan.Sebenarnya Alisha mau saja, tapi mengingat ia harus sering bertemu dengan Riana dan Gea membuat Alisha merasa enggan."Sayang? Papa mohon, kamu mau ya?"Permohonan yang sangat yang diucapkan oleh Hendriawan membuat Alisha menjadi tidak tega. la melirik ke arah Rean yang sepertinya ikut menunggu jawaban darinya.Alisha menghela nafasnya berat lalu mengangguk. Meski ia enggan, tidak mungkin ia menolak permintaan Hendriawan secara terang-terangan seperti ini."Aku akan berusaha, Pa," jawabnya tidak yakin.Hendriawan mengulas senyuman kembali saat mendengar jawaban Alisha. Netra Hendriawan yang terlihat semakin sayu membuat Alisha memintanya untuk kembali beristirahat."Sebaiknya Papa istirahat sekarang. Jangan memikirkan banyak hal yang tidak perlu."Hendriawan mengangguk lalu mulai memejamkan mata. Alisha segera menarik selimutnya lalu menaikkann
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1
...
789101112
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status