Ara, Purnomo, Ningsih, juga Rio menoleh ke arah sumber suara. "Eyang!"Ara turun dari gendongan Purnomo. Kemudian menghampiri Maya juga Awan yang mendekat padanya. "Mama, Eyang. Mama sakit," isaknya lagi setelah dipeluk oleh Maya. "Mama sakit apa? Kok Ara nggak kasih tahu Eyang atau Om Awan kalau Mama sakit?" Maya menatap cucunya cemas juga iba. "Nggak tahu. Tapi tadi pingsan, untung ada Om sama Nenek yang nolong Mama dan bawa Mama ke rumah sakit," paparnya. Maya pun menatap ketiga orang yang ada di hadapannya. Keningnya mengernyit heran. Merasa tidak asing, tapi dia seperti lupa. "Lho, Mas Pur?"Awan mendekati Purnomo dan menepuk bahunya pelan."MaasyaAllah, bisa ketemu lagi!" serunya lagi. "Gimana kabarnya, Mas? Selama lima tahun ini kok hilang kayak ditelan bumi," kekehnya. "Alhamdulillah baik, Awan.""Sibuk merantau di Surabaya sama Jakarta itu, Mas Awan. Sampai lupa pulang,
Last Updated : 2025-03-03 Read more