Purnomo berlari lebih dulu menuju kamar Galaxy. Diikuti Wulan, Maya, Ningsih, Bintang, Bella, Rio, juga Awan yang penasaran. Anak-anak pun demikian. "Ada apa, Ra?" "Ara kenapa?" Purnomo dan Wulan mendekat dan memastikan tidak anaknya tidak ada luka atau apapun. "Iya. Kenapa? Kita semua panik dengar teriakan Ara." Maya pun ikut mendekat dan menatap cucunya dengan cemas. "Sakit, Mama ... tadi kejepit laci pas mau ambil buku di laci itu," rengeknya sambil memperlihatkan jarinya yang sedikit merah karena terjepit laci. "Astaghfirullah!" "Sini coba Ayah lihat." Purnomo menyentuh jari telunjuk Ara. Kemudian meniupnya beberapa kali. Lalu mengusapnya dengan lembut. "Mungkin Ara tadi kaget juga jadi sampai teriak," kekeh Wulan. "Nggak papa ini kok. Hanya luka kecil. Sudah ditiup Ayah, insyallah nanti sembuh," ujarnya ikut mengusap jari Ara yang sakit. "Aku pikir kenapa tadi lho. Sampai panik semua." Bintang terkekeh juga karena ikutan panik. "Lain kali hati-hati, A
Last Updated : 2025-03-08 Read more