“Ketemu tetangga, Mas. Mama keluar cari bantuan. Jadilah kita ke rumah sakit sama orang itu,” terang Wulan sedikit gugup. Membuat Maya menatapnya penuh tanda tanya. Sebenarnya apa hubungan Wulan dengan temannya Awan itu? Kalau memang hanya teman biasa, kenapa nggak boleh dikasih tahu sama Langit? [“Syukurlah kalau memang ada yang berbaik hati mengantar ke rumah sakit. Aku sempat kepikiran terus di sini soalnya. Khawatir, cemas. Mana nggak ada sinyal buat hubungi kalian.”]“Ya sudah. Kamu istirahatlah dulu. Pasti capek habis tugas. Nanti kalau ada waktu senggang bisa ngobrol lagi. Anaknya juga tidur ini,” ujar Maya menatap layar ponsel Wulan yang menampilkan wajah lelah anak lelakinya. [“Ya udah, Ma. Titip Wulan sama Ara, ya.”]“Pasti, Langit. Mama akan menjaganya untuk kamu,” balasnya dengan senyuman. Lalu mengembalikan ponselnya pada Wulan.[“Ya sudah, Sayang. Nanti Mas telepon lagi. Mau lapor dulu sama Danpos.”]“Iya, Mas. Hati-hati dan terus berkabar, ya. Aku tunggu kepulanganm
Last Updated : 2025-02-25 Read more