"Terimakasih banyak, A', semoga jualannya laris manis," ucapku kepada pria berkulit putih itu."Iya, sama-sama, Neng," sahutnya seraya menyerahkan bungkusan kacang rebus tersebut kepadaku, "semoga didengar Gusti Allah. Niat baik pasti didapatnya juga baik," ucapnya."Suaminya kemana, Neng? Kok sendirian wae?" tanyanya seraya memperhatikanku dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ia tampak iba dengan kondisiku yang seperti orang lunglai."Sudah cerai, A'," jawabku memberi alasan. Aku tak tahu harus menjelaskannya bagaimana. Terpaksa aku berbohong."Ya, ampun Gusti! Jadi ini mau kemana? Kasian banget kamu, Neng. Lagi hamil di cerai sama Suaminya!" Lelaki berkulit putih ini kemudian mengambil sesuatu dari tas kecilnya."Ini buat beli susu, Neng." Ia menyerahkan tiga lembar uang kertas berwarna merah."Nggak usah, A'. Kacang rebus ini sudah cukup!" jawabku."Udah nggak apa-apa. Rezki nggak boleh ditolak!" ucapnya.Dengan terpaksa aku menerima uang tiga ratus ribu itu."Masya Allah. Terimak
Last Updated : 2025-01-17 Read more