Keesokan paginya, di meja makan, Nara duduk di seberang Rama yang tengah menikmati sarapannya dengan santai. Aroma kopi hitam yang mengepul memenuhi ruangan, bercampur dengan bau roti panggang yang baru keluar dari pemanggang. Sinar matahari pagi yang menerobos melalui jendela dapur menyoroti meja kayu yang tertata rapi dengan piring, sendok, dan cangkir porselen berisi kopi hitam pekat.Nara mengaduk-aduk nasinya dengan sendok, namun ia tidak benar-benar berniat menyantapnya. Perutnya terasa penuh, bukan karena kenyang, melainkan karena pikirannya yang kacau. Semalaman ia nyaris tidak tidur, kepalanya dipenuhi bayangan-bayangan yang membuatnya gelisah. Sesekali, ia melirik ke arah Rama, yang tampak tenang menikmati sarapannya.Dengan ragu, ia akhirnya membuka suara. "Rama, aku ingin bicara sesuatu," katanya pelan, suaranya hampir tenggelam dalam suara detik jam dinding.Rama, yang tengah menyesap kopinya, melirik sekilas. Ia meletakkan cangkirnya kembali ke meja, lalu menghela napas
Last Updated : 2025-04-01 Read more