“Boleh,” kata Rama akhirnya. “Tapi kamu bawa mobil sendiri aja, ya.”Soraya menatapnya, alisnya sedikit terangkat. “Kenapa? Kamu gak bareng aku?”Rama tersenyum ringan. “Aku ada urusan kecil yang harus diberesin dulu di sekitar hotel. Nanti aku nyusul ke kamar. Masalah dalam hotel bisa aku atur.”Soraya tampak puas dengan jawaban itu. Ia mengangguk, lalu melirik jam tangannya. “Oke. Aku jalan duluan, ya. Mau sekalian mampir ke salon, sih.”“Silakan. Aku nyusul,” ucap Rama santai, walau pikirannya jauh dari kata santai.Setelah Soraya pergi, Rama kembali duduk sejenak. Ia membuka ponselnya, memeriksa pesan dari Nara tadi pagi.Aku nginap di hotel, Rama. Aku gak nyaman di rumah. Takut... seperti ada yang ngawasin.Rama menghela napas.Dia belum menanyakan lebih jauh alasan Nara memilih tinggal sementara di hotel.“Ren, kamu ke mana?” tanya Tante Reni, sepupu almarhum ayahnya, begitu melihat Reno berdiri dari kursi dan mengambil kunci motor dari atas meja kecil di pojok ruangan.“Sebenta
Last Updated : 2025-04-08 Read more