Sementara di ruang kerja Rama, Soraya masih berdiri di tempatnya, kedua tangannya saling menggenggam erat, berusaha meredakan kegugupan yang tiba-tiba muncul saat Nara datang tadi. Akan tetapi, begitu pintu tertutup dan kehadiran Nara tak lagi menjadi ancaman lagi, Soraya menoleh ke arah Rama dengan ekspresi yang lebih santai, bahkan sedikit menggoda."Kamu terlalu tegang, Pak," gumamnya pelan, melangkah mendekati Rama. "Dia hanya datang sebentar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan."Rama menghela napas panjang, berusaha menenangkan pikirannya yang maki kalut. "Nara bukan wanita bodoh, Soraya. Aku tak bisa terus bermain-main tanpa risiko ketahuan oleh dia."Soraya tersenyum tipis, jemarinya dengan luwes menyusuri dada Rama yang masih tertutup kemeja. "Lalu? Apa itu berarti kita harus berhenti padahal kita baru memulainya, hm?" bisiknya, matanya menatap lekat ke dalam mata Rama, penuh dengan tantangan.Rama menggenggam tangan Soraya, menghentikan gerakannya. "Dengar Soraya, aku tak mau
Last Updated : 2025-03-13 Read more