Semua Bab Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali: Bab 131 - Bab 140

146 Bab

Bab 131 : Kesempatan Lain Untuk Lucas

“Diamlah, Jeff. Ingat kau hanya seorang asisten!” Lucas menunjuk-nunjuk dada Jeff dengan jarinya saat pria itu berusaha menahannya masuk ke ruangan Arion, ia menatap sombong pada Jeff yang berdiri di hadapannya.“Tolong dengarkan saya, Lucas. Tuan tidak mengizinkan siapapun masuk sembarang,” ucap Jeff yang masih menahan Lucas.“Sombong sekali kau, aku masih atasan mu!” kesal Lucas mendengar Jeff memanggil namanya langsung.Jeff menatap Lucas tanpa ekspresi, “Tuan saya hanya Tuan Arion,” balas Jeff.Lucas memalingkan wajahnya dan berdecak sebal, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Menatap sinis ke arah pria di depannya yang terus menghalangi.“Aku datang karena permintaan kakek dan tuan mu itu. Jika tidak percaya tanyakan saja pada mereka!” seru Lucas yang membuat Jeff melonggarkan halangannya.Jeff Akhirnya membiarkan Lucas masuk, sementara dirinya mengirimkan pesan pada Arion untuk memberitahukan hal tersebut. Namun, saat ini ponsel Arion sedang tidak aktif karena pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 132 : Kenyataan Lain Tentang Elena

“Nona? Nona...”Vio melambaikan tangan di depan wajah Elena, semua orang yang hadir di rapat tersebut segera mengalihkan perhatian mereka. Bahkan yang tengah melakukan presentasi, menjeda sejenak kegiatannya.“Akh, iya. Kenapa?” tanya Elena yang tersadar dari lamunannya.Elena segera sadar dan melihat ke sekelilingnya. Ia merasa bersalah karena tidak fokus saat melakukan rapat pagi ini.“Maaf, semuanya. Silahkan dilanjutkan,” seru Elena.Rapat kembali berlanjut, Elena kini lebih fokus. Setelah seorang di depannya melakukan presentasi, mereka mulai memberikan opini masing-masing dan berdiskusi tentang proyek yang tengah di bahas.“Pembangunan kita kali ini berada di kota Gotham,” seru salah seorang anggota rapat di sana.Elena merasa senang, sebuah hal yang sangat kebetulan. Sebelumnya pembangunan ini akan dilakukan di Everbloom, mungkin Tuhan sedang mendukung nya dan memberikan jalan.Selesai dengan rapat tersebut, mereka semua membubarkan diri. Elena kembali ke ruangannya diikuti ole
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 133 : Keputusan Akhir yang Sulit

Suasana duka nampak memenuhi kediaman Mauren. Berbagai karangan bunga dan orang-orang berdatangan menunjukkan belasungkawa.Langit yang biasanya cerah kini tampak mendung, sepertinya langit pun ikut berkabung dengan kepergian seorang tersebut. Di sebuah ruangan, Tuan Miller terduduk dengan tatapan kosong. Sebuah foto wanita tua berbingkai ada di depannya, wanita yang telah melahirkan nya ke dunia kini telah menyelesaikan hidupnya.“Mah, secepat ini kau pergi,” gumam Tuan Miller.Air mata kembali menetes membasahi wajah tegasnya, bahkan ketegasan seorang pemimpin akan runtuh saat sang ibu pergi meninggalkannya.Di belakangnya, berdiri dua istrinya. Nyonya Lia dan istri keduanya yang tengah mengandung, usia kandungan wanita itu kini menginjak delapan bulan. Waktu yang sudah dekat menuju kelahiran.“Sayang, sudahlah. Jangan terlalu berlarut-larut,” ucap Nyonya Lia pelan.Ia ikut bersimpuh di samping sang suami. Mengusap air mata yang mengalir di wajahnya, memeluk dan memberikan kenyaman
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 134 : Memiliki Syarat

“Apa kau tega memisahkan ibu dan anaknya?”Nyonya Lia menoleh saat tangannya kembali di tahan, ia berbalik dan menatap ke arah wanita yang lebih muda darinya. “Mengapa kau tidak bertanya hal ini saat menandatangani kontrak itu?” tanya balik Nyonya Lia yang berhasil membuatnya terdiam.Nyonya Lia menarik lengannya, dan melepaskan cekalan tersebut, “Tidurlah, jangan terlalu banyak berpikir,” ucapnya sebelum pergi meninggalkan kamar tersebut.Saat keluar, Nyonya Lia melihat Tuan Miller yang baru saja pulang. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat sang istri keluar dari kamar itu.“Dia sudah tidur?” tanya Tuan Miller.Nyonya Lia mengangguk, “ Kau akan tidur bersamanya?”“Tidak, aku akan tidur bersama mu malam ini,”“Baiklah,”Keduanya berjalan bersama menuju kamar mereka, malam ini berlalu seperti biasanya. Malam yang hangat untuk mereka, namun tidak untuk wanita lain yang tidur sendirian.Akan tetapi, tanpa siapapun tahu. Sebenarnya, Tuan Miller selalu melihat keadaan ibu dari calo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 135 : Sudah Berbaikan

“Ke kota Gotham? Kenapa mendadak?”Elena menghentikan kegiatan mengemas barangnya sejenak, ia berbalik dan mendapati Arion berdiri di belakangnya dengan ekspresi penuh tanda tanya.“Sebenarnya tidak mendadak, tapi aku baru bisa memberitahu mu,” jawab Elena.Elena kembali merapikan barang yang sekiranya penting dan wajib ia bawa. Arion mendekat dan memeluk sang istri dari belakang, membuat Elena kembali menghentikan kegiatan tangannya.Arion menenggelamkan kepalanya di punggung Elena, dan keduanya terdiam tanpa kata. Elena tetap membiarkan Arion tanpa menolak ataupun bergerak.Hembusan napas pria berahang tegas dengan wajah kaku itu terasa hangat di punggung Elena, “Kau masih marah padaku?” tanya Arion.“Tidak,” balas Elena singkat.Keduanya kembali diam, Arion bisa merasakan napas berat Elena yang tidak beraturan. Ia melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Elena menghadap ke arah nya.Keduanya saling tatap satu sama lain, menimbulkan keheningan yang bermakna, “Kenapa kau masih mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Bab 136 : Perjalanan Menuju Kota Gotham

“Kira-kira berapa lama kita akan sampai?”Perjalanan menuju kota Gotham akan mereka tempuh dengan mobil. Elena memilih dengan mobil karena berpikir akan memudahkan nya jika sewaktu-waktu harus segera kembali.“Kita akan sampai dalam lima jam,” balas Vero.Perjalanan dari Everbloom ke Gotham memang bukanlah perjalan sebentar. Mereka harus memakan banyak waktu, namun demi bisa mencapai tujuan selama apapun perjalanan akan tetap Elena tempuh.“Kau sudah sarapan?” tanya Vero sambil melirik Elena yang mulai membuka laptop nya.Elena menggeleng, “Belum,”Masih terlalu pagi bagi Elena untuk sarapan, bahkan langit di luar masih menunjukkan warna biru keunguan. Sengaja mereka berangkat sepagi ini agar bisa tiba tidak terlalu siang.“Di belakang ada roti dan susu hangat, ambilah,” ucap Vero.Elena menoleh ke jok belang dan melihat bungkusan yang Vero maksud, asistennya itu membelikan sarapan untuknya.Sebab Vero memang tidak memiliki waktu makan yang teratur, kadang ia akan sarapan pagi dan kad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Bab 137 : Terjebak Hujan

“Kak, sebaiknya kita berteduh dulu,”Elena merasa khawatir dengan keadaan hujan yang begitu deras, jalanan tertutupi kabut dan cukup sulit untuk di lalui. Angin yang berhembus kencang membuat pepohonan melambai-lambai dan sebagian condong ke jalanan.Vero mengangguk, memang cukup sulit untuk berkendara di tengah hujan deras seperti ini, “Baiklah, kita cari tempat berteduh dulu,” balas Vero.Pandangan Vero mengedar untuk mencari penginapan di sekitar mereka, akan tetapi tiba-tiba saja Elena berteriak.“Awas di depan!”Brugh!Cittt! Suara Vero menghentikan laju mobil yang tiba-tiba, di depan sana sebuah pohon besar tumbang ke arah jalanan yang akan mereka lalui. Untung saja Vero dengan cepat menginjak rem, hal itu berhasil membuat mereka selamat.“Huhh, hampir saja,” ucap keduanya merasa lega.Jika saja Vero tidak bergerak cepat, mungkin mereka saat ini sudah tak berada di jalanan lagi. Sebelum hujan semakin deras, mereka menemukan sebuah hotel yang tak jauh dari mereka berada.“Seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Bab 138 : Mungkinkah Kembaran Elena

“Maaf, maaf Tuan aku tidak sengaja,” ucap Vero membungkukan tubuhnya berkali-kali.“Tidak masalah, aku baik-baik saja,” balas pria di depannya.Saat kembali dari pos keamanan Vero tak sengaja menabrak seorang pria. Vero terdiam sejenak dan menatap lekat ke arah pria di depannya, wajah pria itu seperti sangat Vero kenal akan tetapi ia bingung itu siapa.“Nona?” “Ah, iya?”Vero melamun, membuat pria di depannya melambai-lambaikan tangannya. Ia tersadar dan segera berlalu dari sana.Elena melihat Vero yang seperti sedang memikirkan sesuatu, “Apa yang kau pikirkan?” tanya Elena.“Tidak ada,” jawab Vero sambil menggelengkan kepalanya.Vero sibuk dengan batinnya sendiri, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Sejenak ia menatap ke arah Elena, “Dia mirip Elena,” batin Vero.Elena yeh menyadari Vero menatapnya begitu lekat merasa terganggu, sehingga ia tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaan di hadapannya.Elena menutup laptop nya, menatap ke arah Vero, “Kenapa kau menutup laptop mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 139 : Bertemu Dengan Paman Vero

“ Kita sudah sampai,”Elena melihat ke luar jendela, pemandangan kota Gotham yang begitu ia rindukan. Ini bukan pertama kalinya Elena datang, tentu ia sudah sering ke sana.Salah satu kota besar dari lima kota paling terkenal di negara Themyscira ini, kota Gotham di kenal dengan kemajuan di bidang pendidikan. Banyak perguruan tinggi terbaik berada di kota ini, bahkan pelajar yang datang pun berasal dari berbagai negara.“Kita makan siang dulu,” ucap Elena yang diangguki Vero.Keduanya masuk ke salah satu restoran yang tak jauh dari mereka berada, memesan makan siang untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa begitu lapar.“Paman mu tinggal dimana?” tanya Elena.Keduanya masih duduk menunggu makanan tiba, Vero menoleh saat Elena bertanya padanya, “Iya, hanya lima blok dari sini,” jawab Vero.Selesai dengan makan siang, mereka segera pergi menuju tempat tinggal paman Vero. Sesampainya di sana, Elena melihat rumah sederhana yang memiliki banyak tanaman hias di depannya.Vero segera men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 140 : Masa Lalu Paman Vero

“El, ayolah. Kumohon,”Wajah Vero sudah memelas, ia menatap lesu pada Elena yang masih kekeh. Sementara paman nya meninggalkan mereka begitu saja, dan Elena malah duduk di kursi yang ada di depan rumah.Pada akhirnya Vero ikut duduk di kursi yang ada disamping Elena, “Aku yakin paman mu tahu sesuatu,” ucap Elena dengan yakin.Beberapa saat kemudian, paman Vero keluar. Pria tua itu menyodorkan sebuah foto kecil pada Elena, “Jawaban yang kau cari ada di rumah mu sendiri,” ucap paman Vero.Tanpa kata pria tua itu kembali masuk, kakinya yang sedang dalam keadaan sakit membuat nya sedikit kesulitan saat berjalan.“Apa maksud paman?” tanya Elena.Paman Vero tak menjawab, ia bahkan menunjukkan wajah tak suka pada Elena. Menutup pintu dengan kasar tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun lagi.Melihat itu, Elena segera mengalihkan pandangannya pada foto yang baru saja di berikan paman Vero. Foto kecil dengan gambar tiga wanita di sana, seketika Elena membulatkan matanya lebar.“Foto ini...”Ver
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status