หน้าหลัก / Romansa / Setelah Menonton Video / บทที่ 31 - บทที่ 40

บททั้งหมดของ Setelah Menonton Video: บทที่ 31 - บทที่ 40

78

31. Mirip Papanya

POV David"Kamu dari mana, Vid? Lama banget Mama tungguin. Lihat bayi ya?" tanya mamaku yang sedang duduk di samping Sri. "Iya, Ma, kangen." Aku tersenyum pada Sri, tetapi ia diam saja tanpa ekspresi. Ini sudah puluhan kali aku tersenyum padanya, tetapi senyumku sama sekali tidak dibalas. Padahal senyum itu sedekah. "Masih di inkubator?" tanya mamaku lagi. Aku mengangguk. "Gemes banget, pengen gendong tapi belum boleh." Mama tertawa, tetapi Sri lagi-lagi tanpa ekspresi. "Mama ke kamar mandi dulu ya." Sri mengangguk sambil tersenyum. Wanita itu kembali berbaring, lalu memejamkan mata. "Mbak Sri mau makan apa, biar aku pesankan," kataku pelan dan tidak yakin. Aku pasti diabaikan olehnya. Ia masih memejam mata. Satu hal yang belum pernah aku lakukan padanya. Kini, aku berjalan dan duduk di samping brangkarnya."Mbak Sri, maafin saya ya. Saya gak tahu perjuangan seperti apa yang Mbak Sri lalui dalam mengandung anak saya tiga bayi sekaligus. Saya waktu itu ke kampung mau menikahi Mbak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
อ่านเพิ่มเติม

32. Mayang Histeris

"Dokter Mayang'kan? Yang dinas di rumah sakit Harapan?" suster itu menyapa istriku. Untuk beberapa saat bisa sedikit mengurai keterkejutan ini. Dengan malas Mayang tersenyum, tetapi aku tahu ia terpaksa. "Saya Mira, mungkin dokter lupa dengan saya. Apa Dokter butuh sesuatu?""Ini bayi kembar siapa, Sus Mira?" tanyanya tanpa menatap ke arahku. Ia fokus memperhatikan dua box bayi yang berisi dua buah hatiku. Mungkin ia ingin menegaskan wajah anak-anakku. "Anak Bapak David dan ibu Sri Maharani. Pak David beruntung banget bisa dapat dua bayi lelaki sekaligus. Harusnya tiga, tapi yang bungsu kurang berat badan dan paru-paru mengalami gangguan." Aku melihat Mayang sangat terkejut. "Tiga? Wah, keren sekali. Selamat Pak David." Ia langsung berbalik begitu saja dengan jalan yang sedikit terburu-buru. Aku ingin menyusul, tetapi Sri sudah menunggu. "Ayo, Suster, kita ke kamar perawatan." Kami pun berjalan menuju kamar perawatan yang berada di lantai yang sama, hanya saja untuk rawat inap VV
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
อ่านเพิ่มเติม

33. Gak Sengaja Keliatan

Aku belum pernah melihat Mayang seperti sekarang. Bara kemarahan dan kekecewaan itu jelas sekali berkobar di matanya. Aku pun tidak bisa membela diri karena aku memang bersalah. Baik bagi Sri dan juga Mayang. Dua wanita harus aku rusak karena nafsu yang tidak bisa aku kendalikan. "Halo, Ma, apa Mama bisa ke rumah? Mayang sedang tidak baik-baik saja. Saya gak bisa pulang. Mama tolong ke rumah ya, menginap di rumah.""Loh, memangnya ada apa dengan kalian? Mayang kenapa, Vid? Kamu jangan bikin Mama takut.""Gak papa, Ma. Kami hanya lagi ada masalah sedikit. Mama ke rumah ya." Aku segera memutus panggilan itu, lalu bergegas pergi dari rumah yang kami beli dari hasil menabung. Aku punya hak atas rumah ini, tapi aku gak mau serakah. Aku sudah mengambil kebahagiaan Mayang dan aku gak mau semakin dipersalahkan untuk urusan uang. Biarlah sementara ini aku tidur di rumah mama. Aku juga masih harus bolak-balik ke rumah sakit'kan? Robi mengernyit saat melihatku menurunkan koper dari dalam mobil
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
อ่านเพิ่มเติม

34. Kabar dari Mama Nindi

Benar-benar panas dingin rasanya. Kayaknya waktu itu gak terlalu besar, kenapa sekarang besar sekali? Aku sedikit bergidik ngeri. Berkali-kali mengusap wajah yang tiba-tiba berkeringat karena pemandangan yang seharusnya tidak boleh aku lihat. Dua minggu aku puasa karena Mayang selalu bilang kelelahan. Sekarang aku disuguhi dengan.... "Mau saya buatkan minum, Pak?" tanya seorang wanita berseragam baby sitter. "Boleh, buatkan saya teh, tapi gak pake gula ya. ""Baik, Pak, ditunggu ya.""Oh, iya, Mbak, mama dan papa saya di mana?""Di samping, tadi lagi lihat pohon jambu biji yang sedang berbuah." Aku mengangguk paham. Rumah pak Herman memang besar, tapi baru kali ini aku masuk ke dalamnya, sehingga masih bingung. Ada kamar juga di lantai dua dan Sri memilih kamar di bawah. "Mbak, taruh saja tehnya di meja, saya mau ke samping." Aku segera menyusul mama dan papa yang tengah berbincang ringan sambil tertawa-tawa. Aura bahagia jelas sekali terpancar di wajah keduanya, tentu karena mere
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
อ่านเพิ่มเติม

35. Setelah Menonton Video

POv HeruHari ini rasanya bosan juga di kantor. Kerjaan udah beres. Punya temen deket lagi dipingit. Minggu depan mau jadi pengantin. Emang harus gitu? Kayaknya gue saat mau nikah sama Citra tiga bulan lagi, gak gitu deh. Repot kalau di rumah aja dan gak boleh ngapa-ngapain. Mungkin kalau calon pengantin cewek gak papa dipingit. Ini pengantin cowok, buat apaa? Perawatan juga nggak. Sebuah pesan masuk ke grup temen-temen cowok alumni kampus. Khusus grup gak jelas dan mezum. Sebuah video di-share oleh salah satu temanku dan saat aku buka. Buset, video plus plus dimana. Di mana cewek bulenya seks! banget. Gue menoleh ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada yang memperhatikan gue. Untung CCTV ruangan gue gak langsung mengarah ke meja, sehingga gak perlu takut kepergok nonton film biru begini. Keduanya bercakap-cakap sebentar. Si cewek nampak malu-malu, tetapi ... aku mendelik melihat adegan seterusnya. Badanku mendadak panas dingin. Kenapa aku yang nonton begini. Pernikahanku dan Cit
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
อ่านเพิ่มเติม

36. Tiga Puluh Juta

Aku kira hanya akal-akalan mereka saja dengan mengatakan orisinil. Ternyata memang masih orisinil dan lugu sekali. Aku yang banyak bekerja tadi, tapi tak apa, aku puas. Pagi itu juga aku keluar dari kamar hotel, Lisa masih tidur karena kelelahan. Aku meninggalkan dua lembar uang merah sebagai tip tambahan untuknya yang aku taruh di balik gaun merah yang teronggok di atas meja. Namun, begitu buka pintu, sudah ada dua orang lelaki yang menungguiku. Badannya tinggi dan tegap. Mirip atlet angkat besi atau bodyguard-bodyguard yang sering aku lihat di televisi. "Silakan ikut kami, Pak!" Sontak aku terkejut dan menolak. "Kalian siapa? Mau apa?""Kami petugas klub. Bayaran untuk wanita di dalam, bisa diselesaikan di kantor mami." Aku mengernyit, tapi akhirnya aku ikut juga ke mana arah mereka mwmbawaku. Rupanya di belakang club itu ada sebuah bangunan seperti ruko. Aku masuk ke dalam sebuah ruangan yang sedikit berbau alkohol dan parfum yang cukup menyengat. Seorang wanita berbalik dari
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
อ่านเพิ่มเติม

37. David Bicara dengan Sri

Malam ini David berangkat ke rumah sakit. Ia begitu bersemangat setelah mendengar Mayang yang dinyatakan hamil. Apalagi sangat menantikan kehadiran buah hati dalam waktu yang cukup lama. Melangkah di lorong rumah sakit dengan cepat, ia segera berjalan menuju ruang perawatan Mayang. Setelah sampai di depan pintu, langkahnya terhenti sejenak. Ia kemudian menatap pada pintu dengan ragu. David memegang knop pintu, kemudian membuka pintu secara perlahan. "Sayang?" David menyapa saat ia sudah membuka pintu. Kini melihat Mayang yang tengah duduk di tempat tidur. Mengenakan pakaian pasien dengan wajah yang pucat.Mayang menoleh ke arah suara yang memanggilnya. "Ngapain kamu ke sini?!" Mayang bertanya dengan marah, Setelah dia melihat wajah David.Pria itu berjalan dengan ragu mendekat, berharap bisa mendapatkan sedikit maaf dari Mayang. "Maaf mungkin kamu terganggu, tapi aku benar-benar mau melihat kamu. Aku juga dengar kalau kamu—"Belum selesai berbicara, Mayang berteriak kesal. "Pergi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25
อ่านเพิ่มเติม

38. Syarat dari Mayang

Jarak rumah Sri dan rumah orang tua David yang berseberangan membuat orang tua David pagi ini memutuskan untuk berkumpul di rumah Sri. Tentu saja yang dilakukan ini tidak lepas dari keinginan mereka untuk bisa bersama dan berkumpul dengan si kembar. Pagi-pagi sekali Eva sudah membuatkan sarapan untuk Sri. Sarapan pagi itu benar-benar makanan sehat ada sop daun katuk, perkedel jagung, dan juga ayam goreng andalan Eva. "Pokoknya hari ini kamu harus makan banyak. supaya nanti ASI kamu itu bisa keluar dengan lancar buat di kembar." Eva mengatakan itu dengan sumringah penuh perhatian, seraya membawakan piring berisi nasi dan juga ayam goreng untuk Sri. "Biar saya bawa sendiri Bu." Sri merasa tak enak, Dia kemudian bangkit dan mengambil itu dari tangan Eva. "Iya Ibu, Terima kasih.""Udah jangan malu-malu. Kamu kan masih lemah habis melahirkan. Butuh asupan energi yang banyak." Eva menepuk pundak Sri, iya juga kemudian mengambilkan sayur daun katuk ke piring nasi Sri."Iya bener banget,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25
อ่านเพิ่มเติม

39. Orang tua Mayang VS Orang tua David

"Sayang, aku.... " Mayang tertawa sinis. Wanita itu bisa menebak bahwa sang Suami tidak bisa begitu saja meninggalkan bayi kembarnya. "Anakku yang lebih berhak atas kamu. Karena ia lahir atas nama pernikahan yang sah di mata agama. Buku nikah resmi masih ada padaku dan dia punya hak penuh atas kamu sebagai papanya. Dia juga pewaris, sedangkan anak Sri, bukan siapa-siapa. Dia anak hasil zin4, zin4, zin4----""Aku yang membuat mereka ada di dunia ini, Mayang. Tolong jangan sebut hal mengerikan itu lagi. Aku sudah benar-benar bertaubat dari khilaf ku itu," sela David cepat. "Jika saja mau, dia bisa lapor polisi dan aku lebih ikhlas kamu di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Lagian, kenapa dia gak lari saat kamu ajak berc!nta? Kenapa dia gak lapor p0lisi? Semakin mengingatnya, semakin aku gil4, Mas!" Napas Mayang kembali naik turun. David tahu ini bukan waktu yang tepat karena dokter mengatakan bahwa Mayang tidak boleh stres, tapi karena terlanjur, maka ia teruskan. "
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25
อ่านเพิ่มเติม

40. Dipanggil Bos

"Kami bukan membela Sri karena Sri adalah korban dan bukan salahnya. Jika dia mau, sejak awal dia pantang mengungkapkan kelakuan jahat anak kami. Mungkin lapor polisi, tapi Sri gak melakukan itu. Dia malah kabur. Bapak ibu tahu, saya ke kampung Sri untuk melamarnya, tetapi Sri lari karena gak mau. Siapa yang sangka ia ternyata memang hamil. Jadi, saya minta tolong, ibu dari cucu saya, jangan dipandang hina. Kalau memang Mayang mau cerai dari anak saya. Cerai saja!" "Mama!" Deni menahan tangan istrinya. "Biarin aja, Pa. Mama gak terima kalau cucu kita seolah-olah terlahir dari wanita murahan! Merek gak mau, ya sudah! Ayo, pulang!" Eva telanjur emosi. Deni terpaksa meminta maaf berkali-kali karena kemarahan sang Istri. Niat hati ingin meminta maaf, sudah pupus karena keduanya keluarga tidak ada yang mau sedikit mengendurkan egonya. "Ma, kenapa tadi gak bisa nahan diri, sih? Kita ke sini mau jenguk Mayang'kan?" "Tahu gitu gak usah dijenguk. Gini, Pa. Anak yang lahir dari Sri dan Maya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1234568
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status