Home / Romansa / Setelah Menonton Video / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Setelah Menonton Video: Chapter 21 - Chapter 30

78 Chapters

21. Genit, ih!

"Maaf jadi merepotkan kalian berdua." Sri menatap wajah Ela dan Husni bergantian. Dua teman kos Sri itu hanya bisa mengangguk lemas tanpa berani berkomentar. "Gak papa, Mbak Sri. T-tapi Mbak yakin dengan keputusan Mbak? Apa sebaiknya tidak pulang kampung saja. Kondisi wanita yang sedang hamil itu pasti naik turun. Bagaimana kalau... ""Aku gak papa La. Cuma satu pesanku, jika ada lelaki atau perempuan yang mencariku di restoran. Bilang tidak tahu ya karena aku anak baru. Tolong jangan bilang juga keadaanku yang sebenarnya. Aku masih training, jadi pihak resto gak bakal kerepotan kalau aku gak ada, kecuali kalian yang udah senior di sana. Aku titip surat tidak bisa melanjutkan masa training. Aku juga nanti email ke pihak resto. Meskipun aku cuma tamatan SMP, kalau soal urusan kirim dan buka email, aku bisa he he he.... "Ela dan Husni saling pandang. Mereka berdua kasihan pada Sri, tetapi mereka juga tidak bisa banyak membantu karena mereka juga pekerja yang merantau. Setelah dirasa e
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

22. Melupakan

"Mas, aku minta maaf. Ini semua salahku." Mayang terus menangis menyalahkan dirinya atas apa yang sudah terjadi hari ini. David memeluk erat tubuh lemas sang Istri yang belum lama divonis mengalami keguguran. Ya, janin berusia lima Minggu itu tidak bertahan di rahim sang Ibu. Mama dan papa Mayang pun ikut bersedih. Cucu yang mereka harapkan segera hadir meramaikan rumah mereka yang besar, kini pupus sudah. Padahal, Nindi sudah berencana akan menyumbang ke panti asuhan saat usia kehamilan Mayang empat bulan nanti.Takdir Tuhan tidak ada yang bisa menolak bukan?"Kita masih bisa menjadikan yang baru lagi nanti. Sekarang kamu fokus pemulihan ya, Sayang." David mengecup kening Mayang penuh cinta. Ia pun merasa bersalah karena tidak bisa menahan diri. Harusnya ia bisa menasihati sang Istri atas kehamilan muda yang memang masih sangat rawan. Ditambah pikiran yang tidak menentu tentang Sri.Lihat apa yang sudah kamu lakukan pada istrimu, David? Bukan hanya sebelum menikah kamu mengkhianati
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

23. Kontrakan Baru

Pov Sri"Mbak Sri belum makan apapun sejak pagi. Apa nggak papa pindah sekarang?" Ela, teman kos begitu khawatir saat melihat aku yang bolak-balik keluar kamar mandi karena muntah. "Nggak papa. Saya hanya gak mau keadaan saya diketahui ibu dan orang-orang egois yang mencari saya." Aku pun duduk di dalam kamar sambil mengatur napas kembali. Rasanya begitu sesak. Aku masih berharap hanya sakit maag, meskipun semalam aku USG ke bidan dan hasilnya benar-benar positif. Masih sangat muda, masih hitungan minggu. Masih sangat mungkin jika keluar lagi alias keguguran. Bukan karena aku sengaja, tapi memang begitu kata bidan semalam. Aku disuruh jangan sering berhubungan dengan suami untuk sementara waktu dan jangan capek-capek katanya. Suami yang mana? Suami orang? Ora sudi! Untunglah Ela tidak masuk ke dalam ruangan periksa, sehingga aku gak perlu menjelaskan banyak hal pada gadis yang kini tengah membantu memasukkan pakaianku ke dalam tas. "Tapi maaf saya jadi gak bisa nganter, Mbak," kata
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

24. Almarhum Suami

Pov SriAku membaca pesan yang dikirimkan oleh David via pesan pribadi dari Facebook. Rasanya menyakitkan sekali, bagaimana aku bisa menjalani kehamilan ini seorang diri? Andai saja Rian masih ada, pasti nasibku tidak akan seperti ini. Aku tidak akan hidup dalam kesedihan yang dalam akibat apa yang dilakukan oleh David. "Kok berat banget hidup ini?" Keluhan menjadi sering aku ucapkan. Rasanya tidak mau lagi membaca pesan-pesan itu. Aku memutuskan untuk segera memblokir akun David dari facebook-ku. Semoga dia tidak akan mengirimkan pesan lagi, karena rasanya aku benar-benar enggan membaca pesan darinya. Membuatku terluka dan sakit hati.Aku hari ini benar-benar Rindu suamiku. Andaikan ia masih tetap bersamaku sampai saat ini ....Flashback (saat Sri menikah dengan Rian)Aku dan Kakang Rian terpaksa LDR karena pacarku itu yang harus bekerja di pabrik kapas di Jakarta. Meskipun kami menjalani hubungan jarak jauh aku percaya kalau ia bisa menjaga hatinya untukku. "Nanti setelah aku pul
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

25. Rumah Baru Mayang dan David

7 bulan kemudian"Sayang, kamu lagi apa? Lama banget di toilet?" David berteriak dari depan pintu kamar mandi. "Tunggu sebentar Sayang." Mayang menyahut dari dalam toilet. Pagi hari ini seperti kebiasaannya, Dia sedang mengecek kehamilan. Mayang sudah terlambat 3 minggu dan berharap bisa mendapatkan momongan.Hatinya berdebar, sangat senang berharap bisa kembali mengandung anak David. Setelah kejadian menyakitkan saat ia keguguran 7 bulan yang lalu, Mayang belum juga diberikan kepercayaan untuk mengandung lagi"Semoga aku bisa hamil lagi." Mayang bergumam, sambil memegang tespek di tangannya. Menunggu hasil, sambil memejamkan mata dan berdoa. Tidak banyak harapan yang ia panjatkan, Mayang hanya berharap kalau ia bisa hamil lagi. Wanita itu kemudian melihat hasil tespek di tangannya. Senyum yang tadi terulas di bibirnya, tiba-tiba saja menghilang. Ia hanya menemukan satu garis merah di alat itu. Dan itu jelas saja menghancurkan harapannya. Mayang kemudian berjalan keluar melihat Dav
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

26. Sudah Waktunya

"Saya balik dulu ya, Sri?" "Iya, Mas Firman, Hati-hati di jalan. Makasih udah anter saya sampai rumah dengan selamat." Sri tersenyum pada kakak dari Ela yang sampai saat ini masih membantunya tanpa pamrih. Bahkan menyeberangi belasan kecamatan di Jakarta Selatan sana untuk bisa mengantarkan Sri cek ke dokter kandungan yang ada di kota Bogor. "Kalau nanti berasa mules, telepon aja saya ya. Saya nginep di rumah temen yang ada di Citeureup sini. Emang lagi ada kerjaan." Sri mengangguk mengerti. Jujur untuk saat ini ia hanya bisa mengandalkan Firman dan Ela untuk membantunya yang sedang hamil besar. Ia tidak percaya orang lain karena ada banyak rahasia yang harus ia tutupi. "Iya, Mas, makasih. Kata dokter tadi ini hanya kontraksi palsu. Namanya juga sudah masuk delapan bulan. Akhir bulan depan udah mau lahiran. Jadi emang suka gitu. " Firman mengangguk. "Jadi, jenis kelaminnya apa?" tanya Firman lagi sebelum pria itu menutup pintu mobil yang ia jadikan taksi online. Ya, Firman memang
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

27. Kejutan dari Sri

Sayang sekali pintu lift tertutup saat David tiba di depannya. Lelaki itu menekan berkali-kali agar pintu terbuka, tetapi nomor sudah bergerak naik dan berhenti di angka tiga. David berlari lewat tangga darurat. Ia naik sampai ke lantai tiga dengan seluruh tenaganya. Ia berharap bisa mengejar Sri. "Permisi... Sus... " Napasnya terengah-engah. "Bapak kenapa? Apa yang bisa kami bantu?" tanya perawat ramah sekaligus keheranan."Sus, a-apa tadi lihat lelaki baju warna coklat, lewat sini sambil dorong wanita di k-kursi roda?" tanya David dengan napas yang masih setengah-setengah. Dua suster yang ada di hadapannya saling pandang. "Oh, mungkin di ruangan Adelweis, Pak. Itu ruangan bersalin. Ibu mau melahirkan." Untuk sementara David terdiam. Lalu kakinya kembali berlari untuk masuk ke dalam ruangan Edelweis. "Maaf, Bapak dilarang masuk. Bapak siapa?" satpam menahan lelaki itu."Itu, Pak, i-itu di dalam ada i-ibu anak saya saya." David menelan ludah. "Tidak boleh masuk. Di dalam sudah ad
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

28. Sejak Kapan Melacur?

"Ela, ini di mana? Bayi-bayiku di mana?" tanya Sri saat menyadari ruangan perawatan berbeda dari yang lain. Apalagi ruangan itu bukan wangi disinfektan, melainkan wangi bunga. Bahkan ada balon hias di tembok depannya persis di samping kanan dan kiri televisi. "Ini kamar apa?" ia kembali melihat ke bawah. Memastikan tangannya masih diinfus. "Ini bukan kamar perawatan yang aku bilang sama kamu. Aku BPJS kelas dua. T-tapi ini----""Ini kamar VVIP, Mbak. Ada orang baik yang membayarnya untuk Mbak Sri," ujar Ela dengan senyuman tulusnya. "Siapa?" tanya Sri penasaran. "Firman?" Ela tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Kak Firman jual mobil taksinya itu, belum tentu bisa nebus obat Mbak Sri di rumah sakit ini. Apalagi bayar rumah sakit! Bukan Kak Firman, Mbak, tapi... ayahnya si Kembar." Ela menundukkan kepalanya karena takut. "Hah, apa? Ayahnya? Maksudnya?" suara pintu terbuka membuat Sri dan Ela menoleh dengan terkejut. Muncul Eva beserta suami dan juga David. Lelaki itu membawa
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

29. Di kamar Saja, Yuk!

PoV MayangFlashbackAku berpacaran dengan David sudah lama sekali. Semua teman-teman dan keluarganya juga aku ketahui dengan baik. David lelaki penyayang dan juga baik. Ia juga tidak pernah marah atau merajuk. Aku sangat nyaman pacaran dengannya sampai bertahun-tahun lama. Nanti malam, ia ingin mengajakku bertemu dengan kedua orang tuanya di rumah. Kebetulan hari ini aku lagi gak dapat tugas jaga di IGD rumah sakit. Sehingga aku bisa menyiapkan diri. Bukan aku tidak pernah ke rumahnya. Aku sering ke sana untuk sekedar makan siang dan mengerjakan tugas. Semua menyambutku dengan baik. Termasuk pembantunya yang bernama Sri. Jujur, entah kenapa aku tidak begitu suka dengan wanita kampung itu. Ia begitu dekat dengan Robi. Bukan seperti pembantu dan majikan, tetapi seperti satu keluarga. Aku merasa risih karena pembantu di rumahku benar-benar pembantu, tidak bisa aku anggap keluarga karena memang bukan keluarga. Untunglah David tidak begitu dekat, sehingga aku bisa tenang. Tapi pembant
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

30. Membujuk Sri

"Katakan Robi, apa ada hal yang kalian semua sembunyikan dariku? Terutama perihal Sri?" sekuat tenaga aku menahan tangis. "Aku tahu ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku. Perasaanku sebagai istri dan wanita gak bisa ditipu terlalu lama. Bukankah sebuah kebohongan tidak akan selamanya bisa ditutupi?""Mbak Mayang, sebaiknya langsung tanya mas David aja. Saya gak punya wewenang untuk menjelaskan. Saya takut salah. Saya juga gak terlalu paham yang terjadi. Saya tutup ya Mbak, dosennya sudah masuk." Robi memutus panggilan ku secara sepihak. Tanpa ia jelaskan pun, aku sudah tahu yang sebenarnya. Aku hanya ingin memastikan bagaimana bisa David; pria yang aku tahu sangat setia dan sangat mencintaiku, punya anak di luar nikah dengan pembantunya. Apakah Sri sengaja menjebak suamiku? Kapan kejadian itu? Kenapa aku tidak tahu? Jika seperti itu adanya, berarti suamiku sebenarnya main hati dengan pembantunya. Aku tidak makan malam. Ini sudah jam sembilan dan aku masih tidak berani bertemu
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1234568
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status