All Chapters of Ternyata Istriku Masih Perawan: Chapter 51 - Chapter 60

67 Chapters

51

"Buka kasus itu. Kumpulkan semua keluarga korban. Ajak mereka menggugat wanita itu lagi. Dan satu, pastikan kali ini dia mendapatkan hukuman seratus kali lipat lebih buruk. Bahkan, kematian benar benar terlalu mudah untuknya," perintah David dingin.Dony yang mendengar itu menegakkan punggung. Matanya menatap David sedikit tercengang. "Tuan, apa anda serius?""Apa kau pikir saya sedang main main?" sinisnya dengan mata menatap Dony dingin.Dony yang mendengar itu menganggukkan kepala. matanya menatap David takut takut. "Tapi... bukankah hubungan anda dengan nona Clarisa..." Dony berhenti, ia benar benar tak berani melanjutkan kata katanya.Menurutnya, hubungan David dan Clarisa tidak sesederhana hubungan antara adik sahabat saja. la bahkan berpikir jika David benar benar memiliki perasaan dengan wanita itu. Jika tidak, bagaimana bisa David tetap melindunginya saat dia terang terangan menjadi pembunuh mengerikan.David yang mendengar dan me
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

52

"Tuan, ayah nona Clarisa menghubungi pihak Depertemen dan ingin bertemu dengan anda," lapor Ali pada David yang sedari tadi termenung setelah mendengarkan kata kata Amanda.Mata David tampak menggelap saat mendengar nama ayah Clarisa. Kebenciannya benar benar mencuat, membuat siapa pun yang melihatnya sudah pasti mengerti tanpa harus bertanya lagi."Tuan, apa anda ingin membiarkan ayah nona Clarisa datang, atau ... anda ingin menolaknya?" tanyanya hati hati.Tangan David mengepal. "Biarkan dia datang. Aku ingin melihat b4j1ngan yang sudah berani membunuh putraku," perintahnya dengan seringai mengerikan.Ali yang mendengar itu menelan ludah gugup. la tahu, hidup ayah Clarisa, dan Clarisa akan segera berakhir. Tapi, ia sama sekali tak bersimpati pada mereka. Mengingat banyaknya nyawa yang tak bersalah harus melayang karena sikap rakus mereka, mereka benar benar pantas mendapatkannya."Baiklah, Tuan. Saya akan segera memberitahu pihak depert
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

53

"Ma, Mama sudah sembuh?" tanya Amanda saat ia melihat Rachel yang sudah duduk dengan memakai pakaian biasa, bukan lagi pakaian pasien.Rachel yang melihat putrinya terbangun itu menganggukkan kepala. Kondisinya sudah membaik. Dan ia tak ingin terlalu lama berada di rumah sakit. Jujur, setiap ia melihat rumah sakit, ia kebali diingatkan bagaimana ia tak berdaya untuk menyelamatkan Aman saat itu."Ya, Mama sudah baik baik saja. Kita bisa pulang sekarang juga," ujarnya sambil mengusap rambut Amanda.Amanda terseyum lebar. la peluk tubuh mamanya itu."Jangan sakit, Amanda takut," bisiknya mengingat kembali bagaimana Rachel kejang waktu itu.Rachel tersenyum. la elus punggung Amanda. "Tidak, Mama tidak akan sakit. Kalau pun mama sakit, Mama akan segera sembuh karena Mama memiliki obat.""♡bat?""Ya, obat. Amanda adalah obat terbaik untuk Mama. Lihatlah, karena Amanda selalu menemani mama sejak sakit, Mama langsung sembuh kan,
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

54

"Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau semenjak masuk ke pesawat, bahkan saat sampai di rumah kau terus diam?" tanya Violet yang tidak nyaman dengan sikap Rachel yang tiba tiba berubah.Rachel sendiri yang merasa kecewa karena ketidak jujuran Violet itu memilih diam. la takut, jika ia berbicara akan menyakiti perasaan wanita itu. Dan sekarang Violet malah mempertanyakan sikapnya?"Tidak apa apa, aku hanya lelah.""Benarkah? Apa perlu ke rumah sakit?" tanya Violet kembali khawatir.Rachel menggelengkan kepala. "Tidak perlu, aku akan tidur lebih awal," ujar Rachel yang langsung bangkit untuk masuk ke dalam kamar.Violet yang melihat punggung Rachel terdiam sejenak. Entah mengapa, ia sedikit tidak percaya dengan kata kata Rachel."Apa terjadi sesuatu? Atau ... Rachel tahu kalau aku berbohong?" gumamnya dengan suara sedikit tercekat.la paling tahu, Rachel benci dibohongi. la benar benar membencinya. Entah alasan apa yang di
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

55

"Ma, Mama mau ke mana lagi?" tanya Amanda saat melihat Rachel yang kembali berkemas. Begitu pula dengan Violet.Rachel yang melihat kemunculan dua orang itu mengangkat kepalanya. Matanya menatap Amanda dengan pandangan dalam."Mama akan pergi sebentar. Mama, harus bekerja," ujarnya lembut.Amanda yang wajahnya sudah tertekuk semakin tertekuk. Matanya menatap Rachel yang tampak sedikit gelisah itu.Meskipun Robert mengatakan jika ia bisa membawa Amanda, entah mengapa ia merasa ragu. la hanya takut jika Amanda berada di negara itu akan segera dikenali. Selain itu, ia berada di negara itu untuk bekerja. Tidak mungkin ia membawa Amanda ke sana. Untuk jangka waktu, ia juga menimbang semuanya."Kapan Mama kembali?" tanya Amanda lagi.Rachel terdiam. matanya menatap Amanda. "Mama tidak tahu pastinya kapan. Tapi, mama janji tidak akan lama," ujarnya sambil mengusap puncak kepala Amanda.Amanda terdiam sejenak. Matanya menatap da
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

56

Rachel menahan nafas. Matanya menatap bendara besar yang tidak pernah ia bayangkan akan ia pijak lagi.Lima tahun lalu, ia juga berada di sini. Bedanya, ia berada di tempat ini dengan keyakinan tidak akan pernah menginjakkan lagi kakinya di negara ini.Tapi sekarang, lihatlah, ia bahkan kembali ke negara ini secara suka rela. Bukankah hal hal seperti ini terdengar seperti lelucon.Dan satu lagi, jika dulu ia berada di sini dengan topeng wajah wanita sakit sakitan yang duduk di kursi roda, maka kali ini, ia menginjakkan kakinya di negara ini dengan wajah Ellanor yang seksi."Nona," panggil seorang wanita yang sepertinya seorang supir yang membawa papan namanya, Ellanor."Nona, saya supir yang bertugas menjemput anda," sapa supir itu dengan antusies.Ellanor yang mendengar itu menganggukkan kepala. Matanya mau tak mau menatap wanita itu dengan sedikit bingung. Kenapa wanita? Kenapa tidak laki laki? Atau mungkinkan orang yang ia kaw
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

57

Rachel menatap sekelilingnya dengan tatapan aneh. Sementara Jannet yang berdiri di sampingnya masih terus terusan tersenyum."Apa ... ini taman bermain anak tuan?" tanyanya saat melihat taman bermain yang cukup luas dan terlihat masih baru.Jannet yang mendengar pertanyaan itu menolehkan kepala. la anggukkan kepalanya tanpa ragu. "Ya, taman bermain ini milik nona muda. Anda tahu Nona, tuan sendiri yang mendesainnya, bahkan, tuan juga mengawasi saat orang orang membangun taman ini. Tuan benar benar menyanyangi nona muda," jelasnya dengan antusias.Rachel yang mendengar itu mengangguk. Ketidak nyamanannya atas panggilan dan cara bicara Jannet terhadapnya ia abaikan.Matanya kembali melirik ke sekelilingnya. Jika saja ia lupa alamat tempat tinggalnya dulu saat masih bersama dengan David, mungkin ia akan keliru dengan berpikir jika mansion ini adalah mansion lama.Melihat desain, dan juga dekorasi mansion yang ia masuki saat ini, beberapa hal
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

58

"Bukankah kau pengacara wanita itu? kenapa kau tiba tiba membuka kasus ini lagi, dan ingin mendukung kami?" tanya Violet dingin.Dony yang sama sekali tak tersinggung dengan sikap Violet itu hanya mengangguk dan tersenyum sopan."Nyonya, di masa lalu saya melakukan kesalahan. Dan karena kesalahan ini, saya sudah memutuskan untuk memperbaikinya," ujarnya dengan nada serius.Violet yang mendengar itu mencibir. Bagaimana bisa semudah itu? ia masih ingat, bagaimana arogannya ayah Clarisa saat kasus di menangkan olehnya. Bahkan, Clarisa, si pembunuh keji itu malah mendapatkan penghargaan. Dan orang yang bertanggung jawab dari awal sampai akhir adalah laki laki yang sedang duduk di sebrangnya itu."Apa tuanmu yang memberimu perintah ini?" tanya Violet dingin.Dony yang mendengar itu tersenyum kaku. la menganggukkan kepala. Matanya menatap Violet dengan perasaan bersalah yang amat kuat."Katakan pada tuanmu, kalau kau ingin menebusnya,
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

59

Wajah Rachel terlihat benar benar lelah. Meskipun sudah ditutupi dengan topeng, matanya sama sekali tak bisa berbohong.Melakukan perjalanan dua kali dalam waktu singkat benar benar menguras energinya. Lebih lebih, batinnya yang merasa marah karena di tipu."Violet? Kenapa kau masih belum tidur?" tanya Rachel saat melihat Violet yang duduk di ruang tamu dengan wajah cemas.Violet yang mendengar suara Rachel itu mendongak. Matanya menatap Rachel dengan tatapan terkejut luar biasa."Kau kembali? Akhirnya kau kembali," ujarnya berusaha berdiri.Rachel yang merasa ada yang tidak beres itu dengan cepat mendekat. la letakkan kopernya di samping sofa. Kemudian menatap Violet dengan serius."Apa yang terjadi? Kenapa kau tampak cemas seperti ini?" tanyanya serius.Violet yang mendengar itu tak bisa menahan tangis. Matanya memerah. Bukan hanya itu, tatapan matanya juga terlihat penuh penyesalan."Aku ... aku gagal."
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

60

"Bagiamana?""Bajingan itu yang membawanya. Aku harus mengambil kembali putriku! ujar Rachel dengan wajah serius.Violet yang mendengar itu mengangguk. Namun, saat ia melihat Rachel yang ingin berdiri lagi, tubuh wanita itu tiba tiba terhuyung. Violet yang melihatnya harus berteriak."Rachel, kau baik baik saja kan?" tanyanya khawatir. Biar bagaimana pun, keadaan Rachel belum benar benar sehat setelah keluar dari rumah sakit.Rachel sendiri yang merasa kepalanya benar benar pening dengan nafasnya yang mulai terasa panas itu terduduk dengan mata terpejam. la benar benar membenci kondisinya saat ini."Aku ... aku baik baik saja. Aku akan mengambil Amanda," ujarnya dengan nada lemah.Violet yang mendengar itu menggelengkan kepala. "Kita belum tahu di mana Amanda sekarang. Kau harus beristirahat dengan baik. Setelah rekanku mendapatkan lokasi Amanda, kita akan menyusul Amanda bersama sama, ujarnya dengan serius.Rachel yang
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status