Semua Bab Ternyata Istriku Masih Perawan: Bab 41 - Bab 50

66 Bab

41

"Kak David," panggil Clarisa saat tak sengaja bertemu David di cafe.David yang sedang mengawasi taman kanak kanak itu menolehkan kepala. Wajahnya terlihat dingin saat melihat Clarisa yang mendekatinya.Ali yang tahu adanya Clarisa pasti tidak akan berakhir baik itu dengan cepat bangkit. la mencegah Clarisa untuk mendekati tuannya."Nona, mohon jaga jarak," ujar Ali datar.Clarisa yang awalnya senang karena pertemuan tak sengaja nya dengan David itu menolehkan kepala dan menatap Ali dingin."Apa maksudmu?""Anda pasti jauh lebih paham dari pada saya, ujar Ali masih dengan nada datar.Clarisa yang mendengar itu menggelengkan kepala. "Aku benar benar tidak paham. Aku hanya ingin bertemu dengan kakakku. Apa aku salah?" tanyanya masih dengan ekspresi polos.Ali tersenyum tipis. la tatap Clarisa yang semakin hari terlihat seperti wanita munafik. Siapa pun tahu jika antara Clarisa dan David sedang digunjing skandal. J
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

42

"Kita mau pergi, Ma?" tanya Amanda sedikit bingung saat melihat mamanya yang mengemasi koper.Rachel yang mendengar itu menolehkan kepala. la menganggukkan kepala, kemudian melanjutkan mengemas barang barang yang akan ia gunakan selama berada di negara Jerm.Amanda sendiri yang mendengar itu tiba tiba merasa cemas. la sudah memberitahukan alamat rumahnya pada David, dan ia menunggu kedatangan perosotan yang dijanjikan laki laki itu.Tapi, jika ia pergi, apa perosotan yang diberikan olah David itu tidak akan menjadi miliknya lagi."Apa ada sesuatu?" tanya Rachel yang melihat Amanda diam tidak seperti biasanya.Amanda yang mendengar itu menolehkan kepala. Matanya menatap Rachel sedikit cemas. la masih ingat, David mengatakan jika mamanya tidak boleh mengetahui tentang dia lah yang membelikannya perosotan."Tidak, tidak ada apa apa.""Benarkah?" mata Rachel menatap Amanda dengan sedikit picingan.Amanda yang meliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

43

"Tuan, apa anda yakin ini alamatnya?" tanya Ali saat melihat rumah yang mereka kunjungi terlihat sepi.David sendiri yang melihat rumah yang ia ketahui sebagai tempat tinggal Rachel tampak sepi itu mengepalkan tangan. Otaknya langsung berputar, berpikir jika Rachel memutuskan kabur darinya lagi setelah mengetahui jika penyamarannya terbongkar."Tekan bel nya lagi," perintah David dingin.Ali yang mendengar itu hanya bisa mengangguk. Tangannya menekan bel lagi. Dan masih tetap sama, tak ada sahutan atau pun tanggapan dari dalam.Sementara pihak dari toko yang siap memasangkan perosotan di dalam rumah Rachel itu tampak saling tatap. Mereka bingung, sebenarnya rumah siapa yang mereka kunjungi kali ini."Tuan, sepertinya di dalam benar benar tidak ada orang, ujar Ali hati hati.Mata David tampak menggelap. Tangannya mengambil ponsel, kemudian menghubungi agennya untuk segera melacak CCTV di tempat Rachel saat ini.Tak butuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

44

"Hu ... Hu ... Amanda sedih," isak Amanda yang masih memeluk Rachel.Rachel yang sudah merasa jauh lebih baik itu menepuk punggung Amanda lembut.Matanya menatap hotel tempat ia singgah untuk sementara waktu itu. "Stt, jangan sedih lagi. Nanti, Aman juga ikut sedih. Apa Amanda mau Aman sedih?" tanyanya lembut.Amanda yang mendengar itu mendongak. Matanya membengkak. Hidungnya pun sama. Gadis itu menggelengkan kepala."Tidak, Amanda tidak mau.""Kalau begitu, Amanda tidak boleh sedih lagi, ok?""Hu ... Hu ... tapi... tapi Amanda tidak tahu bagaimana caranya berhenti," ujarnya dengan nafas tersengal sengal.Bahkan, dadanya juga terlihat naik turun, menunjukan jika gadis kecil itu benar benar tidak bisa mengontrol perasaanya dan air matanya sendiri.Rachel yang mendengar itu tersenyum. Matanya juga membengkak. la usap kedua pipi Amanda yang memerah dan juga basah."Ayo kita cuci muka Amanda. Setelah ini, A
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

45

"Siapa yang menelfon? Kenapa wajahmu terlihat suram?" tanya Violet yang membawa cemilan keluar dari dapur.Rachel yang mendengar itu menolehkan kepala. Helaan nafas kasar ia keluarkan, kamudian duduk di samping Violet yang mulai menyatap cemilannya itu."Ketua.""Ketua? Robert maksudmu?""Ya.""Ada apa? Apa dia menyusahkanmu?" tanya Violet penasaran. Meskipun ia sudah tidak lagi menjadi agen khusus. Tapi ia masih mengenal baik orang orang di sana, termasuk Robert."Dia memintaku menjadi pengawal, dan sekarang, orang yang aku kawal meminta aku segera mengawalnya," jawabnya dengan tangan yang memijat pangkal hidungnya karena lelah.Violet yang mendengar itu engan cepat menegakkan punggung. Matanya menatap Rachel dengan tak percaya."Bagaimana bisa? Kau seorang kapten, dan kau mendapatkan tugas sebagai pengawal? Ini tidak sesuai dengan aturan. Tidak ada hal seperti itu. Lalu, kau masih dipaksa untuk mengawal orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

46

"Tuan, apa wanita tadi benar benar nyonya?" tanya Ali dengan wajah tak percaya. Wajahnya juga terlihat sedikit terkejut saat melihat wajah David yang mendung.David yang baru saja terusir dari kamar Rachel dengan banyak pertanyaan yang bercokol di otaknya menyangkut kata kata rachel itu hanya bisa menatap Ali dengan mata terkulai.Ali yang baru pertama kali melihat cara David menatapnya itu menelan ludah gugup. la benar benar menyesali mulutnya yang bahkan lebih cepat bergerak dibanding otaknya itu."Apa aku suami yang begitu buruk?" tanya David tiba tiba.Ali yang mendengar itu tercengang. Matanya menatap David tidak pecaya. Benarkan ini tuannya yang biasanya selalu merasa benar?"Tuan""Jawab saja, apa aku suami yang begitu buruk!" sela David dingin.Ali menelan ludah kasar. Matanya menatap david hati hati. Kemudian mengingat wajah lemah lembut Rachel, dan wajah seksi milik Ellanor.Dengan hati hati, ia mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

47

"Tuan, ada wanita yang mengaku bibi nyonya Rachel ingin bertemu dengan anda," ujar Ali yang masih belum benar benar menerima fakta tentang Rachel.David yang masih termenung di ruangannya itu menolehkan kepala. Mau tak mau, ia diingatkan dengan wanita baya yang berada di kamar hotel Rachel saat itu."Suruh dia masuk," perintahnya yang langsung diangguki Ali.Tak perlu waktu lama, sosok Violet masuk. Wajah tuanya terlihat tegas, menunjukan jika wanita itu bukanlah wanita sembarangan. Meskipun satu kaki wanita itu timpang, tak membuat auranya tertutupi.David yang melihatnya dengan cepat berdiri."Duduklah," ujarnya berusaha sesopan mungkin.Violet yang sedari tadi mengawasi David itu mengangguk. la duduk di sofa yang ditunjuk David, kemudian menatap David lagi dengan pandangan dalam.David yang merasakan makna dalam dari tatapan itu berdehem. Matanya menatap Violet yang terus terusan mengamatinya itu."Apa ada ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

48

"Cari tahu, apa yang terjadi pada tahun 2020 bulan desember, tanggal 12!" perintah David dengan wajah menegang.Ali yang baru saja muncul itu tertegun. la dengan cepat menganggukkan kepala. Kemudian membuka tabletnya dan membuka arsip pada tahun itu.Sementara David yang masih tak mempercayai kata kata Violet itu mengepalkan tangan, di tahun itu, ia benar benar tidak fokus. la hanya melakukan perjalanan keliling negara, mencari keberadaan Rachel.Bukan hanya itu, di tahun itu juga ia memenjarakan Catrine karena berani berkomplot untuk menjebaknya. Jadi, di tahun itu ia benar benar tidak memperhatikan segala sesuatu yang terjadi. Fokusnya hanya satu, memperbaiki perusahaan, dan mencari tahu keberadaan Rachel.Ali yang mengatak atik tabletnya, dan menghubungi beberapa orang yang bertanggung jawab akan akses di tahun itu menganggukkan kepala. Matanya kini menatap David."Tuan, pada saat itu, kuasa hukum kita membantu nona Clarisa yang diduga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

49

"Kau bisa pulang, aku yang akan menjaga Rachel di sini, ujar David saat melihat Violet yang masih berada di dalam ruang rawat Rachel.Violet yang mendengar itu menolehkan kepala. "Kenapa harus aku? Lebih baik kau yang pulang!"David menghela nafas panjang. Matanya menatap ke arah putrinya yang tertidur di sofa. "Apa kau tidak melihat Amanda? apa kau akan membiarkan Amanda di sini semalaman? Bawa dia pulang, dan untuk Rachel, aku yang mengurusnya."Violet yang mendengar itu terdiam. Matanya mau tak mau menatap ke arah Amanda. Tidak baik anak sekecil Amanda tidur di rumah sakit.Selain itu, tubuhnya juga tidak bisa menjaga Rachel. Dengan kaki yang timpang, ia benar benar tidak memiliki nilai guna.David yang melihat ekspresi Violet itu menghela nafas pelan. "Asistenku akan mengantar kalian kembali ke hotel. Tenang saja, aku tidak akan melakukan apa pun yang akan melukai Rachel," ujarnya tulus.Violet akhirnya mengangguk. la tak bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-20
Baca selengkapnya

50

"Tolong jaga istriku," pinta David sopan.Violet yang baru datang bersama dengan Amanda itu menatap David dengan pandangan kesal. "Tanpa kau pinta, sudah pasti aku akan menjaganya," ujarnya ketus.David hanya mengangguk. Sama sekali tak tersinggung dengan kata kata ketus Violet. Matanya kini menatap ke arah Amanda yang sedari tadi meliriknya."Amanda, Papa pergi dulu ya. Tolong jaga, Mama," ujarnya yang memilih berlutut di depan putrinya itu untuk menyamai tinggi badan mereka.Amanda yang mendengar kata papa itu masih saja terdiam. namun, melihat tidak ada tanda tanda protes dari anak itu, David cukup puas.Setelah mengusap kepala Amanda, ia bergegas pergi. la tak bisa membuang waktu. la harus menemui kuasa hukum itu dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Violet yang mendengar kata papa terlantar dari mulut David hanya bisa mencibir diam diam. Namun, matanya juga mengamati ekspresi Amanda."Apa dia papa beruang?" gu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status