Semua Bab Ternyata Istriku Masih Perawan: Bab 31 - Bab 40

43 Bab

31

"Kapten, awas!" teriak Theo saat melihat laki laki dengan tubuh berotot tampak ingin menendang Rachel dari belakang.Rachel yang mendengar teriakan itu dengan cepat menghindar. Matanya tampak menggelap saat melihat laki laki dengan setengah wajahnya yang ditutupi tatto itu tampak menatapnya bengis."Wanita cantik sepertimu benar benar tidak cocok membawa tembak seperti itu. Lebih cocok, kau membawa cambuk berbulu," ujarnya dengan seringai menjijikan.Rachel yang mendengar itu menggertakkan gigi. Dengan cepat ia melabuhkan tembakan ke arah laki laki itu. Hanya saja, laki laki itu bukan lawan yang mudah.la dengan gesit menghindar, membuat peluru menancap ke tembok dan mengundang tawa mengejek di wajah laki laki itu."Sudah aku bilang, kau lebih cocok membawa cambuk berbulu," cibirnya sambil mendekat.Rachel menggertakkan gigi. la menatap sekeliling, beberapa lawannya tampak tumbang. Sementara Theo dengan cepat meringkus mereka.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

32

"Lihat! Apa yang kau lakukan? bagaimana kau bisa membiarkan satu satunya kunci untuk mendapatkan akses meninggal!" teriak pemimpin di depan Rachel.Rachel yang mendengar itu hanya menunduk. Meskipun ia berhasil menyelamatkan dan mengamankan beberapa peyusup, tapi ia mengalami kegagalan besar karena tidak bisa menangkap satu satunya kunci yang bisa mengungkap kasus yang selama ini mereka selidiki."Masuk lewat jalur dalam, dan tiba tiba bisa menjadi kapten. Ck ck, apa yang bisa diandalkan," cibir salah satu dari ketua tim lain yang kebetulan sangat membencinya dan menganggap dia tidak pantas menjadi seorang kapten."Kasus ini akan diberikan pada tim A. Kau bisa istirahat dengan timmu, putus pemimpin yang mencoba menekan emosinya.Rachel yang mendengar itu menatap pemimpin tak percaya. Meskipun ia mendengar tim lain menggunjingnya, ia sama sekali tak peduli.la mendapatkan posisi ini bukan tanpa usaha. la benar benar berjuang mendapatkannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

33

"Mama," teriak Amanda saat melihat mamanya benar benar muncul saat ia bangun di pagi hari.Rachel yang memang sengaja tidak tidur dan menunggu Amanda bangun itu tersenyum. la rentangkan kedua tangannya ke arah putrinya itu."Mama sudah kembali?" tanya Amanda yang sudah berada di pelukan Rachel.Rachel yang mendengar itu menganggukkan kepala. Matanya menatap putrinya yang tampak sudah kembali ceria."Ya, Mama sudah kembali. Seperti janji mama, ujarnya dengan melabuhkan satu kecupan di kening Amanda.Amanda yang mendapatkan kecupan itu terkikik. Matanya menatap Rachel penuh kepuasan. "Bagus, berarti nanti sore kita akan ke taman?" tanyanya penuh semangat.Rachel yang mendengar itu menganggukkan kepala. Meskiun tubuhnya sedikit lelah. Lebih lebih ia merasakan nyeri di beberapa tubuhnya akibat tendangan lawannya malam itu, ia benar benar tidak bisa menolak permintaan putrinya itu."Ya, kita akan ke taman nanti sore, tapi seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

34

"Bagaimana? Apa Amanda suka?" tanya Rachel saat membawa Amanda di salah satu sekolah elite di kawasan dekat dengan tempat tinggalnya itu.Amanda yang melihat seluncuran dan beberapa tempat bermain yang cukup lengkap itu menganggukkan kepala. Matanya menatap banyak anak anak yang tampak bermain di sana."Ya, Amanda suka," jawabnya penuh keantusiesan.Rachel tersenyum. la sudah menanyakan tentang kurikulum di sekolah ini. Selain kurikulumnya yang bagus, tempat ini juga cocok untuk anak seperti Amanda."Bagus, berarti, mulai besok Amanda akan sekolah di sini," ujar Rachel dengan semangat.Amanda yang mendengar itu jauh lebih semangat. Bibirnya terus terusan terbuka, dengan seringai kenakan kanakannya yang akan membuat siapa pun yang melihatnya merasa lucu."Ya, Mama," jawabnya penuh semangat.Rachel tersenyum. la menggandeng tangan Amanda, kemudian membawa anak itu untuk masuk ke dalam mobil."Kalau begitu, ayo kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

35

Tubuh Amanda menciut, matanya menatap ke arah David yang tampak menyeramkan saat mencengkram tangan Theo.Sementara Rachel sendiri yang bingung dengan kemunculan David mau tak mau langsung memegang tubuh anaknya.Perasaan takut jika David mengetahui siapa dirinya diam diam menyusupi hatinya."Siapa kau, kenapa kau melarangku?" desis Theo yang benar benar kesal.Jujur, ia sudah kesal tepat saat pertama kali bertemu dengan David. Dan karena David juga, tim mereka gagal menyelesaikan misi.David yang mendengar itu tersenyum miring. "Kau tanya siapa aku, heh," decihnya dengan suara dalam.Theo mengerutkan kening tak suka. Sementara Ali yang berada di belakang mereka benar benar cemas. Matanya mau tak mau menatap ke arah sekeliling. Takut takut jika ada orang yang melihat atau mengenal tuannya."Ma, kenapa paman itu marah?" bisik Amanda yang benar benar takut saat melihat suasana tegang antara David dan juga Theo.Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

36

"Apa kapten benar benar tidak mengenal laki laki itu?" tanya Theo saat mereka duduk di cafe untuk makan.Rachel yang sedang melamun itu menolehkan kepala. Matanya menatap Theo yang sedang menatapnya dengan serius.Sementara Amanda yang sudah mendapatkan bando baru itu tampak bermain di tempat khusus anak anak. la kembali menuyusun lego."Tidak, aku tidak mengenalnya," jawab Rachel dengan nada tegas tanpa ragu.Namun, ekspresi Theo benar benar berbeda. Laki laki itu tampak memiliki keraguan. Lebih lebih, saat ia melihat wajah Amanda sama dengan wajah David. Entah mengapa, ia memiliki sedikit pemikiran jika Amanda adalah putri kandung laki laki itu."Ekhm, aku tidak bisa lama lama. Oh ya katakan pada yang lain, untuk perayaan yang pernah kita sepakati, sepertinya aku tidak bisa datang. Kalian tinggal menentukan di mana tempat kalian makan, aku akan mengurus semuanya," ujar Rachel dengan senyum tipis.Theo yang mendengar itu hanya b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

37

"Bagaimana bisa? Aku seorang intel, bukan pengawal?" ujar Rachel tak percaya saat mendapatkan telfon dari pemimpinnya itu. Sementara sang pemimpin di sebrang sana tampak muram. la tahu dengan jelas status Rachel, tapi, ia juga tidak bisa menolak permintaan seseorang untuk menjadi Rachel sebagai anggota keamanannya. [ "Ya, aku tahu. Tapi, selama kau tidak mendapatkan misi apa pun, lebih baik kau menerima pekerjaan ini. Toh, pekerjaannya sama, ] ujar pemimpin itu sedikit meringis. Rachel menggelengkan kepala. Bagaimana status intel bisa disamakan dengan seorang pengawal? la seorang detektif khusus, bukan seorang pengawal. Jika seorang pengawal memiliki keahlian bela diri yang memumpuni, maka ia sebagai intel tidak hanya memilikinya, tapi juga memiliki kelebihan seperti menyelidki suatu kasus. "Tapi ketu_" [ "Rachel, karena kau tahu aku seorang ketua, maka kau tidak bisa menolak perintahku. Kau ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

38

"Mama, ayo cepat," teriak Amanda ang sudah memakai seragam sekolahnya dengan bando berwarna merah muda.Di belakang punggung gadis kecil itu, terlihat tas yang dipilihnya. Sementara wajahnya, terus terusan menunjukan senyum penuh semangat.Rachel yang baru saja keluar dari kamar itu hanya menggelengkan kepala. Matanya menatap putrinya yang benar benar bersemangat itu."Sarapan dulu, ini masih jam tujuh," ujar Rachel yang berjalan ke arah dapur dan mengambil piring yang berisi sarapan untuk Amanda dan dirinya.Amanda yang mendengar itu menganggukkan kepala. la tanpa ragu beralan ke arah Rachel, kemudian mengambil piring itu, dan memakannya dengan lahap.Rachel yang melihatnya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala. "Pelan pelan, tidak ada yang akan mengambil makananmu itu, ujarnya yang melihat tingkah putrinya itu.Amanda menganggukkan kepala. Namun, anak itu sama sekali tak mengurangi kecepatannya dalam mengunyah dan menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

39

"Masuklah, nanti siang Mama akan menjemputmu, ujarnya yang langsung diangguki oleh Amanda.Gadis kecil itu sama sekali tak melirik ke arah David.Bahkan, tas yang berisi mainan di tangan David ia abaikan, membuat laki laki itu hanya bisa menatap punggung kecilnya yang menjauh.Rachel sendiri yang tak bisa berlama lama dengan David saat ia tidak dalam penyamaran itu memilih membalikkan badan dan masuk ke dalam mobil.Hanya saja, ia tak menyangka, David dengan cepat mencekal lengannya, membuat langkahnya terhenti."Lepaskan aku" desis Rachel dengan nada dingin.Sementara mata David tak kalah dingin. la marah, benar benar marah melihat bagaimana sikap putrinya padanya. Jika Rachel tidak memilih pergi, situasinya tidak akan seperti ini.la bisa leluasa memanjakan putrinya, leluasa mendengar rengekan putrinya, dan leluasa memeluk putrinya seperti ayah pada umumnya.Tapi nyatanya, jangankan memeluknya. Menatap putriny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

40

"Tuan," panggil Ali ragu ragu.David yang masih menunduk dan mengotak atik laptopnya itu mendongak. Matanya terlihat jauh dari kata ramah.Ali yang melihat itu dengan cepat menutup mulutnya lagi. Namun, mengingat wajah Amanda, mau tak mau ia mencoba memberanikan diri."Di negara kita, anak haram tidak bisa menjadi pewaris," ujarnya berusaha ingin menjelaskan pada David situasinya saat ini.David yang mendengar itu mengerutkan kening. Matanya menatap Ali dengan tatapan dingin. Menurutnya, asistennya itu semakin hari semakin terlihat bodoh.Ali sendiri yang melihat tatapan acuh tak acuh dan sedikit kernyitan jijik di wajah David hanya bisa menggigit bibirnya kuat. Matanya menatap David serius."Kalau ... kalau anda ingin memberikan kehidupan yang layak untuk Nona muda, anda harus memutuskan hubungan anda terlebih dahulu dengan nyonya," ujarnya dengan tangan mengepal, berharap dengan kepalan tangannya itu ia bisa memiliki kekuatan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status