Home / Romansa / Let Me Go, Mr. CEO! / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Let Me Go, Mr. CEO!: Chapter 41 - Chapter 50

78 Chapters

41. Memilikimu

Pertama yang Audriana lihat adalah cahaya terang yang terasa menusuk matanya, hingga membuatnya kembali terpejam. "Audriana... ini aku. Ayo bukalah matamu, Baby." Suara berat yang disertai usapan lembut di kepalanya serta kecupan di keningnya itu, tak pelak membuat manik bening Audriana kembali terbuka. "Jaxton?" guman lirih gadis itu dengan tatapan sayu menatap seraut wajah tampan yang menatapnya dengan sorot cemas. "Ya, ini aku." Jaxton menggenggam jemari lentik yang dingin itu dengan perasaan lega yang luar biasa. "Syukurlah kamu sudah sadar, Baby." Audriana mengerjap pelan. "Haus," ucapnya dengan suara lemah. Jaxton cepat-cepat mengambilkan minum untuk kekasihnya. Dengan bantuan sedotan, Audriana memiringkan kepalanya untuk menyedot air di dalam gelas hingga tandas tak bersisa.Lalu Jaxton mengelap sisa air di bibir Audriana dengan ibu jarinya, dan menaruh gelas yang sudah kosong itu di atas nakas. Lelaki itu kembali duduk di kursi di samping brankar, lalu meraih jemari Aud
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

42. Yakinkan

Sesaat setelah Windi keluar dari ruangan, Geovan pun menatap Jaxton penuh tanda tanya. Tak biasanya Tuannya itu memberikan maaf kepada seseorang yang sudah jelas mengakui pengkhianatan nya. "Jangan menatapku terlalu lama, Geo. Kau membuatku merinding." Jaxton membuka jas navy-nya dan menyampirkan benda itu di atas sandaran kursi, lalu membuka dasi serta dua kancing kemeja bagian atas. "Aku akan menemui Audriana, kau tahu artinya kan?" Kali ini Jaxton yang menatap tajam ajudannya. Geovan mengangguk. "Artinya Anda tidak ingin diganggu sampai waktu yang tidak dapat ditentukan," sahutnya tegas. Ia sangat hapal dengan kebiasaan baru Tuannya ini, yang sama sekali tidak mau diganggu jika sedang bersama Nona Audriana. Terakhir kalinya Geovan menghubunginya tentang masalah pekerjaan, Tuannya itu langsung mengamuk besar karena sedang menghabiskan waktu bersama kekasihnya. "Bagus. Tolong handle dulu semua masalah pekerjaan. Dan hold semua keputusan penting hingga besok pagi." Setelah mem
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

43. Only You

"Yakinkan aku dengan cumbuan paling panas dan menggoda darimu. Lalu setelahnya biar aku yang akan memutuskan untuk memaafkanmu atau tidak."Setelah berucap demikian, Jaxton pun sengaja mendekatkan bibirnya dengan bibir Audriana, meskipun pada akhirnya dirinyalah yang harus menahan sekuat tenaga agar tidak lebih dulu menerkam gadis itu. "Aku akan kasih semua yang kamu mau..." tanpa disangka Audriana malah berkata kalimat dengan nada yang seduktif, seraya menyentuhkan jemarinya untuk mengelus pipi dan bibir Jaxton. "Apa pun..." bisik gadis itu lagi di telinga Jaxton, dengan senyumnya yang terukir menawan dan serta-merta membuat otak Jaxton kacau balau. Tatapan dari netra hijau zamrudnya terus terarah penuh damba pada bibir Audriana yang merah merekah mengundang hasrat. Napasnya mulai memburu karena kalimat merayu dan bisikan itu membuat pasokan oksigen menuju ke jantungnya seakan terhambat oleh sesuatu terasa meletup-letup di dalam dirinya. Sesuatu... yang dinamakan gairah. Ah, se
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

44. Night Gala

"Audrianaa!""Kania?!!"Dua wanita itu saling menjerit histeris dan berpelukan erat sambil berjingkrak-jingkrak gembira seperti dua orang anak kecil.Jaxton yang tadinya sedang berdiskusi dengan Geovan pun tak pelak mengalihkan wajah demi menatap calon istrinya yang bersikap aneh kepada seorang wanita asing."Siapa dia?" Tanya Jaxton pada Geovan."Namanya Kania Alexandra, dia adalah Sekretaris Anda mulai saat ini, Mr. Quinn. Dan sepertinya, Nona Audriana juga mengenalnya," sahut Geovan yang juga ikut bingung melihat dua orang wanita heboh itu."Audriana," panggil Jaxton. "Kemarilah sebentar, Baby."Ketika melihat Audriana yang berlari kecil ke arah Jaxton Quinn, Kania pun sontak terperanjat. Gawat. Ternyata teman baiknya itu adalah kekasih bosnya! Dan apa pula yang barusan ia lakukan tadi?? Loncat-loncat dan teriak-teriak seperti anak kecil!!Aduh, padahal hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai Sekretaris CEO!Kania hanya menunduk sambil terus merutuki kebodohannya, hingga
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

45. Night Gala 2

"Jangan terlalu banyak tersenyum!" Audriana mengernyit saat mendengar bisikan di telinganya. Sontak ia pun menatap wajah lelaki tampan bertuxedo hitam yang sejak tadi tak pernah sedetik pun melepaskan cengkeraman di pinggangnya. "Memangnya kenapa?" Tanya Audriana tidak mengerti. "Aku hanya senyum kepada wartawan, kok. Kan biar hasil foto kita jadi bagus," cengirnya. "Senyum kamu terlalu cantik, dan aku tidak rela jika banyak lelaki yang bisa menikmatinya!" Balas Jaxton gusar. "Mereka akan mulai membayangkanmu dalam imajinasi liar mereka, Baby. Aku tahu itu, karena aku juga laki-laki," tegasnya. "Lalu aku harus bagaimana? Cemberut?" Cetus Audriana yang mulai ikut-ikutan kesal. "Cukup berwajah datar saja sama sepertiku," sarannya sambil menatap bibir Audriana yang menggoda. Ah, seandainya mereka sedang tidak menjadi pusat perhatian, pasti saat ini Jaxton sudah menerjang bibir itu dan melahapnya dengan penuh nikmat. Audriana berdecih. "Jangan berlebihan, Jaxton. Itu cuma senyum! K
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

46. Night Gala 3

Acara sudah dimulai dengan penampilan salah satu penyanyi muda wanita yang diorbitkan oleh Quinn Entertainment, yang kebetulan juga faforit Audriana. Ketika penyanyi itu turun dari panggung sambil terus bernyanyi dan berjalan ke arah Jaxton dan Audriana, gadis itu pun sampai berdiri dan ikut bernyanyi bersama. Siapa yang sangka jika ternyata Audriana memiliki suara yang bagus? Jaxton serta semua orang yang ada di sana pun terkejut sekaligus kagum mendengarnya. "Kamu nggak pernah bilang kalau bisa menyanyi dengan baik," bisik Jaxton di telinga Audriana, ketika gadis itu telah kembali duduk di kursinya. "Suara kamu bagus sekali, Baby." Pujinya tulus sembari mengecup pipi Audriana gemas. "Jika saja kamu bukan calon istriku, sudah pasti akan kuorbitkan." Audriana lagi-lagi hanya bisa tersipu malu ketika Jaxton bersikap mesra di depan semua orang. "Jangan suka menciumku di depan umum, malu!" Bisiknya sambil cemberut. Acara selanjutnya adalah pidato pembuka yang akan dilakukan oleh CE
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

47. Malaikat / Iblis

"Maaf Pak Geovan, saya tidak perlu diantar ke rumah sakit. Jika tidak merepotkan, saya ingin pulang saja." Lelaki yang sedang fokus menyetir itu melirik ke samping dimana seorang gadis yang sedari tadi duduk diam terus memegangi perutnya. "Tidak. Kita tetap ke rumah sakit," putusnya tanpa bisa ditawar lagi. Kania meringis. "Masalahnya semalam saya juga baru dari rumah sakit, Pak. Dan obat-obatannya masih ada di rumah," tukas Kania. "Apa benar begitu? Itu bukan alasan saja karena kamu yang tidak mau berobat, kan?" "Saya berkata jujur, Pak. Kalau tidak percaya, Pak Geovan bisa mengecek label rumah sakit yang menempel di obat-obatan saya di rumah." Geovan menghela napas pelan. "Baiklah. Masukkan GPS alamatmu," titah Geivan kepada Kania, yang langsung memasukkan alamat rumah kontrakannya ke dalam sistem navigasi mobil. Tak ada yang bicara lagi sesudahnya. Keheningan itu membuat Kania yang menahan nyeri di perutnya pun seketika mengantuk. Namun sebagai orang yang diberi tumpan
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

48. Terluka/Tergoda

"Baby, kamu mau kemana?" "Jangan mengikutiku!" Teriak Audriana, yang sudah keluar dari dalam mobil dan diikuti oleh Jaxton. "Aku butuh waktu untuk mencerna semuanya, Jaxton. Please. Biarkan aku sendiri!" "Baby, jangan berkata seperti itu. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian," mohon Jaxton dengan wajah yang sendu. Keterusterangannya tentang siapa dan bagaimana dirinya di masa lalu, telah membuat Audriana shock. Gadis itu sempat terdiam selama beberapa menit dengan wajah kosong, yang membuat Jaxton cemas. "Aku hanya butuh sendirian, Jaxton. Aku perlu... memikirkan semua ini." Audriana menatap lelaki tampan bertuxedo di hadapannya dengan tatapan nanar. "Aku perlu berpikir ulang tentang... kita," lirihnya. "Tidak! Tidak, Baby! JANGAN PERNAH berpikir ulang tentang kita!" Sentak Jaxton dengan napas memburu. Ketakutan akan kehilangan Audriana membuat tubuhnya tiba-tiba gemetar tak terkendali. "FINE!! Kamu bilang butuh waktu sendiri, bukan?? Akan kuberikan apa pun yang
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

49. Rindu

Audriana membuka kamar kosnya menggunakan kunci cadangan yang ia minta dari Ibu pemilik kos. Ia pun tercengang ketika mendapati kondisi kamarnya yang tidak seperti telah ditinggalkan selama berbulan-bulan lamanya. Bahkan tadinya ia sempat merasa skeptis ketika menyusuri jalanan menuju rumah kos, mengira bahwa ia mungkin sudah didepak dari rumah itu karena tidak membayar selama berbulan-bulan. Namun semua praduga itu pun seketika hilang, ketika Audriana masih disambut baik oleh ibu kosnya yang mengatakan kalau uang sewa kamarnya telah dilunasi hingga setahun ke depan. Tentu saja awalnya Audriana bingung, karena ia merasa tidak pernah membayar uang sewanya sepeser pun sejak bersama Jaxton.Namun ketika sang pemilik itu menjelaskan bahwa ada seorang lelaki tampan dengan ciri-ciri mirip idol Korea yang datang menemuinya untuk membayarkan sewa kamar Audriana secara cash, gadis itu pun seketika mengerti. Pasti Geovan yang melakukannya, atas perintah dari Jaxton. Audriana lalu menatap
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

50. Kebahagiaan/Rayuan

Pernahkah kau merasakan kebahagiaan yang begitu besarnya, hingga rasanya kedua kakimu seakan melayang tak berpijak di atas tanah? Mungkin itulah yang dirasakan oleh Jaxton saat ini. Ucapan lembut Audriana yang mengatakan kalau saat ini gadisnya itu sedang mengandung anak mereka, Jaxton pun merasa bahwa Tuhan beserta Malaikat-Nya pasti sedang tersenyum untuknya hari ini. Seorang anak!! Seorang makhluk kecil yang akan berlarian ke sana ke mari dengan riang dan memaggilnya 'Daddy'. Yang akan bergelayut manja pada lengannya dan akan mendapatkan ciuman sayang darinya setiap waktu. Yang akan meneruskan kehidupan ini dengan menyandang nama 'Quinn' di belakang namanya. Jaxton mengangkat tubuh Audriana hingga wajah mereka kini sejajar, sebelum memberikan kecupan bertubi-tubi di bibir ranum calon istrinya. Setelah puas memagut, Jaxton pun menurunkan kembali kekasihnya. Tawa bahagia menguar dari bibir lelaki itu, dengan netra zamrud berkilau menatap Audriana penuh memuja. "Aku s
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status