"TIDAK MAU!" Anna berteriak keras, sembari memeluk tiang tangga. Tentu saja tangga bagian bawah, jadi tidak berbahaya. "Nyonya, kita harus keluar." Darcy dengan sekuat tenaga, menarik tangan perempuan yang lebih muda darinya itu. "Kita harus menjalankan rencana Tuan." "Tapi aku tidak mau." Anna menggeleng, tanpa melepas pelukannya. "Aku suka jadi pusat perhatian, tapi tidak mau jadi terkenal. Aku tidak bisa jadi ibu negara." "Ayolah, Nyonya." Darcy memutar bola matanya karena gemas. "Tuan bahkan belum melakukan kampanye, jadi berhentilah memikirkan tentang politik dulu." "Aku tidak mengerti politik." "Karena itu tidak perlu dipikirkan dan jalani saja hidup dengan biasa." "Tapi aku tidak mau keluar kalau masih banyak wartawan. Lagi pula, kenapa dia bisa tahu rumah perdana menteri?" Sayangnya, Anna masih enggan beranjak. "Karena ini adalah rumah dinas," jawab Darcy juga masih belum mau menyerah. "What?" Tiba-tiba saja, Anna melepas pegangannya pada tiang tangga. Itu me
Last Updated : 2025-02-16 Read more