Kayden menyunggingkan senyum kecil, lalu mendorong tubuh Lea yang masih memeluknya dengan gerakan lembut. “Aku tidak menggodamu, Lea Rose,” ucapnya. “Tapi kalau aku benar-benar melakukannya, kamu pasti akan tahu bedanya.”Lea sontak mendongak, matanya membelalak dan wajahnya memerah seketika. Entah rasa marah, malu, atau gabungan keduanya, hal itu membanjiri pikirannya.“Kamu …,” gumamnya tertahan, kemudian memutuskan untuk menjauh sedikit.Kayden mengamati perubahan ekspresi Lea dengan intens. “Kamu terlalu mudah takut, Lea Rose. Kalau terus begini, bagaimana kamu akan bertahan di dunia yang jauh lebih keras daripada perjalanan kecil seperti ini?” katanya. Nada suaranya kini terdengar serius, hampir seperti teguran.Lea menggigit bibir bawahnya dengan ragu. “Aku bisa bertahan. Dan aku tidak butuh ceramah darimu tentang cara melakukannya,” balasnya berusaha terlihat tegas.“Benarkah?” Kayden memiringkan kepala, disusul dengan seulas senyum miring tersungging di bibirnya. “Karena sejau
Last Updated : 2025-01-31 Read more