All Chapters of Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat: Chapter 151 - Chapter 160

176 Chapters

Chapter 151

“Bagaimana Alicia bisa tiba-tiba muncul di kafe ini?” tanya Ronald seraya mengamati Alicia yang menghilang setelah keluar dari kafe. “Dia seperti hantu di film-film.”“Dasar wanita gila! Alicia hampir membuat ponsel baruku terjatuh!” Max memeriksa ponselnya. “Dia semakin bertingkah dari waktu ke waktu.”Randy menggertakkan gigi, menggebrak meja hingga perhatian semua orang tertuju padanya. Ia mengabaikan perhatian semua orang, bergegas mengejar Alicia. “Randy!” teriak Ronald dan Max seraya mengejar. “Alicia, tunggu!” Randy menahan bahu Alicia ketika wanita itu akan memasuki mobil. “Apa yang sebenarnya kau rencanakan?”Alicia menepis tangan Randy. “Jangan menyentuhku! Apa yang kau inginkan?”“Akulah yang seharusnya bertanya hal itu padamu, Alicia.”Ronald dan Max mendekat, saling bertatapan sesaat, menatap tak suka Alicia.“Kenapa kau tiba-tiba muncul dan merebut ponsel Max? Kau bertingkah tidak sopan.” Randy mengepalkan tangan erat-erat. Alicia memutar bola mata, menoleh ke arah la
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Chapter 152

Althon menutup restoran, mengembus napas panjang. “Hari ini sungguh melelahkan. Akan tetapi, aku senang karena para pelanggan semakin banyak. Mereka juga mengirimkan ulasan positif di media sosial.”Althon mengintip keadaan luar melalui jendela. “Suasana kota sudah cukup lengang. Para berandal juga jarang terlihat.”“Sonic pergi bersama sebagian besar pasukannya ke luar kota. Hanya beberapa berandal yang tersisa di kota ini.” Brody menguap beberapa kali, duduk di kursi, merenggangkan badan. “Aku mendengar sebagian para berandal meninggalkan Paulcity untuk pergi ke kota lain.”“Bukankah keadaan ini sangat bagus untuk kita?” Althon menutup tirai, duduk di sofa, membuka laptop. “Para berandal itu tidak lagi mengganggu kita dan warga kota.” Brody kembali menguap. “Akan tetapi, keadaan ini tidak cukup bagus untuk Sonic dan para berandal yang tersisa. Sonic mungkin akan kehilangan Paulcity jika dia tidak segera kembali. Persaingan di antara para berandal pasti akan terjadi untuk memperebut
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Chapter 153

“Anggota kita sudah mengawasi gedung ini sejak dua hari lalu, Bos. Mereka terus berjaga hingga sekarang,” ujar bawahan Ryan. Ryan mengawasi keadaan sekeliling. Ia melihat beberapa pria berada di halaman dan beberapa titik penjagaan lain. “Kalian semua harus memastikan gedung ini aman selama pertemuan berlangsung.”“Kami mengerti, Bos.” Bawahan Ryan mengangguk, mengikuti Ryan. Ryan memasuki sebuah ruangan, berjalan menuju jendela. Ia mengamati pemandangan halaman dan gedung-gedung pencakar langit di pusat kota. Kepalan tangannya menguat saat mengingat nasib para bawahannya akibat pembantaian kelompok asing. “Dasar brengsek! Mereka membantai para bawahanku tanpa ragu sedikit pun. Andai saja bos tidak memerintahkanku untuk melarikan diri, aku pasti akan menghadapi mereka.” Ryan mengetuk-ngetuk jendela. “Akan tetapi, apakah aku bisa mengalahkan orang-orang itu?”Ryan duduk di sofa. “Aku sudah menonton cara bertarung dan kemampuan mereka. Mereka bukanlah berandal biasa. Mereka adalah or
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Chapter 154

Ryan mengamati keadaan saksama, mencengkeram kuat jendela. “Aku tidak melihat siapa pun, kecuali para bawahanku. Akan tetapi, firasatku mengatakan jika seseorang memang sedang mengawasiku.”Ryan berdecak, bergegas menghubungi seseorang. “Apakah ada sesuatu yang mencurigakan di luar?”Ryan bergegas menutup panggilan setelah mendengar jawaban bawahannya. Ia berjalan menuju balkon, terdiam di sana selama beberapa waktu. “Tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Para bawahanku tidak mungkin berbohong. Mereka juga bukanlah orang-orang bodoh. Aku hanya mendengar kabar dua berandal yang mengikuti Ronny. Para penjaga sudah mengalahkan mereka.”Ryan mengembus napas panjang, kembali ke ruangan. Ia duduk di sofa dengan perasaan tidak tenang. “Firasatku tidak mungkin salah. Berandal kota ini tidak mungkin bertindak sembrono menyerangku dan pasukanku, kecuali mereka ingin mati.”“Apa aku harus membatalkan pertemuan ini?” Ryan tercenung, bergegas menghubungi bawahannya. “Aku akan memulai pertemuan seka
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Chapter 155

“Dasar brengsek!”Ryan memberi perintah pada para penjaga yang bersembunyi untuk mengejar sosok pria bertopeng itu. Ia berhenti berlari, mengawasi keadaan sekeliling, mengamati para bawahannya yang bergerak sangat cepat menuju hutan.“Sialan! Dia sangat cepat dan kuat!” Ryan menyeka keringat di dahi. “Apa yang sebenarnya dia rencanakan? Dia tiba-tiba muncul, menyerangku, dan melarikan diri begitu saja. Dia tampaknya tidak berniat untuk menghabisiku.”Ryan sontak terkejut ketika menyadari sesuatu. “Ponselku hilang.”Ryan memeriksa jaket dan saku celana. Ia berlari menuju gedung, mengamati lokasi pertarungannya dengan si pria bertopeng. “Dasar bajingan! Dia ternyata bertujuan untuk mencuri ponselku agar dia mendapatkan lokasi Bos Reno.”“Berikan ponselmu padaku sekarang!” ujar Ryan pada salah satu bawahannya. Ia segera mengirim pesan pada Reno secepatnya. Ryan berlari keluar dari gedung, menunggu di halaman. “Sial! Pria bertopeng itu membuatku sangat kesal!”Para bawahan Ryan muncul da
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Chapter 156

Para pelanggan tampak memadati restoran saat makan siang. Para pegawai terlihat sibuk menyiapkan makanan dan melayani pembeli. Para penantang juga terus berdatangan untuk mengalahkan Brody. Akan tetapi, Brody tetap menjadi sosok yang tidak terkalahkan.Para pengunjung tampak berkerumun di depan restoran. Antrean mengular hingga ke beberapa toko lain. Ton dan para pemilik restoran semakin kesal dengan keadaan itu. Meski mereka sudah menyusun rencana dan menyusupkan Rudy dan seorang yang lain, tetapi mereka tidak suka melihat kesuksesan restoran Althon. “Dasar brengsek! Pemandangan ini membuatku sangat muak!” Ton mengentakkan kaki dengan keras. “Kenapa para pelanggan terus mendatangi restoran sialan itu? Para pelanggan toko rotiku bahkan nyaris tidak lagi berkunjung ke tokoku.”“Ya, aku juga sangat kesal. Aku ingin membakar restoran itu hingga hangus menjadi abu!” Res mengepalkan tangan erat-erat, meludah. “Sialnya, kita harus bersabar sembari terus menyebar rumor buruk mengenai restor
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Chapter 157

Althon mengikuti ketiga pegawai lembaga kesehatan itu memeriksa berbagai alat masak, ruangan, dan sarana kebersihan. Rudy masih mengikutinya tanpa banyak bicara. Ketiga pegawai itu berpura-pura bekerja sangat serius, apalagi saat Althon mengawasinya dan melihat beberapa kamera CCTV di dinding dan langit-langit ruangan. “Apakah kalian mendapatkan masalah?” tanya Althon. “Kami belum memeriksa semua ruangan dan alat-alat, Tuan. Kami tentu berharap tidak mendapatkan masalah di restoran ini. Kami mendengar restoran ini memiliki menu makanan yang sangat lezat,” ujar salah satu pegawai. “Kau benar.” Althon tertawa. Althon, Rudy, dan ketiga pegawai pemerintah memasuki gudang. Sebagian pelanggan mulai meninggalkan restoran, menyisakan dua pelanggan yang masih bermain di arena permainan dan tiga pelanggan di meja. Althon mengamati ketiga pegawai dengan saksama. “Mereka bekerja sesuai prosedur saat aku mengawasi mereka. Akan tetapi, mereka berusaha mencari celah untuk berbuat curang. Aku h
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Chapter 158

“Apa maksudmu?” tanya salah satu pegawai lembaga kesehatan. Ia dan keduanya tampak terkejut, saling berpandangan. Rudy sontak menahan napas, mengamati Althon tanpa berkedip. Ia mengepalkan tangan, tersenyum bengis. “Brengsek! Apa maksud berandal sialan itu? Mungkinkah dia memiliki bukti jika ketiga pegawai itu menyimpan bahan pengawet berbahaya itu di gudang?” Rudy bersikap setenang mungkin, menoleh pada layar. “Aku yakin temanku sudah mematikan CCTV di gudang saat ketiga pria itu memasukkan bahan pengawet berbahaya. Lalu, bagaimana cara berandal itu mendapatkan video? Apakah dia menempatkan CCTV di tempat yang tidak aku sadari?”Ton, Res, dan para pemilik restoran seketika terkejut, saling berpandangan. Mereka terdiam begitu teringat dengan kejadian tempo hari saat mereka dipermalukan oleh Althon dan Brody di depan banyak orang.Althon menahan senyum, membesarkan volume televisi. “Aku harap kalian memperhatikan video ini dengan baik.”Layar menunjukkan ketiga pria yang saling berbi
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Chapter 159

“Dasar brengsek!” Res menggebrak meja. “Dua berandal itu kembali lolos dari jebakan kita! Mereka bahkan membuat ketiga pegawai lembaga kesehatan itu harus berurusan dengan polisi! Aku benar-benar muak!”“Hei, kenapa Rudy melapor pada polisi, Res?” tanya seorang pemilik restoran seraya menatap tajam. “Ketiga pegawai lembaga kesehatan itu tidak akan mendapat masalah jika Rudy melaporkan mereka pada polisi.”“Ketiga pegawai itu memiliki hubungan dekat dengan para berandal kota ini. Kita akan terlibat masalah besar dengan mereka jika ketiga pegawai itu sampai dipenjara dan dipecat dari pekerjaan mereka.”“Ya, mereka akan menuntut rugi pada kita.”Res mulai panik, menyeka keringat di dahi. “Mereka benar, Res. Kenapa Rudy menghubungi polisi?” tanya Ton. “Diamlah. Aku akan menghubungi Rudy sekarang.” Res menjauh dari kerumunan, berusaha menenangkan diri. Ia menghubungi Rudy, mengetuk-ngetuk jendela. “Dasar brengsek! Rudy seharusnya berbicara padaku jika dia melaporkan masalah tadi pada pol
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Chaper 160

“Sial, kenapa kau membawaku ke Locatown, brengsek?” Ronny mengamati keadaan jalan, mendengkus kesal. “Tidak bisakah kau membawaku ke kota lain? Kau tentu tahu kalau para berandal di kota ini merupakan musuh dari Red Sting.”Gon berdecak, fokus bermain game di ponsel. “Kau bisa melompat dari mobilku jika kau tak suka, Ronny. Kau seenaknya menumpang dan bertindak semaumu!”Ronny berdecak. “Aku tidak melihat satu berandal pun sejak memasuki pusat kota. Apa mereka sedang berkumpul di markas kelompok mereka untuk merampas wilayah kita?”Gon mendengkus kesal, menyimpan ponsel di saku celana. “Sial, kau terus berbicara sehingga aku kalah dan kehilangan banyak uang, Ronny. Aku mendapatkan kabar jika beberapa bawahanku berada di kota ini. Mereka mungkin tahu di mana anggota lain berada. Seperti yang Bos Ryan katakan, kita harus mengumpulkan anggota kita sebanyak mungkin.”Gon mengacak-acak rambut, bersandar di kursi. “Berandal Locatown adalah musuh yang lemah. Kita bisa menghabisi mereka denga
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1
...
131415161718
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status