All Chapters of Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat: Chapter 111 - Chapter 120

176 Chapters

Chapter 111

“Apa?” Kevin dan ayahnya sontak terkejut, mengamati Sammy saksama. “Tuan Sammy, apa maksud Anda?” tanya ayah Kevin, “aku harap Anda bisa menjelaskannya pada kami agar kami tidak kebingungan.”“Kevin dan perusahaan keluarga Drankon terlibat dalam upaya kejahatan yang dilakukan oleh para karyawan sehingga merugikan perusahaan hingga nyaris dua puluh juta dolar.” Sammy duduk di sofa, memberi tanda pada Kevin dan ayahnya untuk duduk. Kevin dan ayahnya saling menatap, duduk bersisian. “Aku bisa menuntut keluarga Drankon sepuluh kali lipat dari kerugian perusahaan, tetapi aku berbaik hati dengan memberi kalian kesempatan. Kevin harus menjadi petugas kebersihan di sebuah perusahaan selama enam bulan tanpa gaji. Aku hanya akan menuntut biaya ganti rugi sebanyak kerugian perusahaan sekaligus mencabut laporanku pada polisi jika Kevin setuju dengan permintaanku. Jika tidak, aku akan melempar kalian ke penjara sekaligus menuntut ganti rugi hingga sepuluh kali lipat.”“Aku menjadi petugas keber
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Chapter 112

Kevin meninggalkan rumah setelah berpamitan pada keluarganya. Ayahnya mewanti-wantinya untuk menjaga sikap selama masa hukumannya. Kevin tidak ingin pergi dan menjalani hidup sebagai petugas kebersihan, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain sekarang.Kevin terdiam selama dalam perjalanan. Ia beberapa kali menyeka air mata, merasa menjadi manusia yang paling malang dan menderita sedunia. Akan tetapi, ketika mengingat Althon, ia merasa sedikit bersyukur. “Apa Althon mengutukku sehingga aku menjadi petugas kebersihan sepertinya?” Kevin mendengkus kesal, tertidur selama sisa perjalanan. Kevin terbangun ketika mobil memasuki sebuah halaman. Ia terkejut melihat keadaan sekeliling yang sangat kumuh. “Tempat apa ini sebenarnya? Bukankah aku seharusnya berada di gedung perusahaan? Sial! Tempat ini seperti kuburan.”Kevin turun dari mobil, menyeret koper. Ia berjalan sambil mengamati sekitar. “Sial, apa aku harus benar-benar tinggal di tempat menyeramkan ini?”Kevin menggeleng beberapa kali,
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Chapter 113

Althon tengah menatap penampilannya di cermin. Ia menyamar sebagai rakyat biasa sesuai dengan petunjuk tugas barunya. “Pakaian memang bisa mengubah aura seseorang. Aku seperti kembali ke masa laluku.”“Tuan Muda, waktu tugas Anda akan dimulai ketika Anda keluarga dari hotel. Aku dan para pengawal akan mengawasi Anda dari jarak dekat,” ujar Ali. “Aku mengerti.” Althon mengembus napas panjang, mengecek barang-barangnya. Ia hanya membawa sebuah koper kecil. “Baiklah, aku siap.”Althon meninggalkan kamar bersama Ali dan para pengawal. Ia merasa tegang meski sudah tidak sabar menjalankan tugas ini. Althon melihat pintu lobi sembari tersenyum. Beberapa tamu silih berganti masuk dan keluar. Para pegawai tampak sibuk melayani pengunjung. “Ketika aku keluar dari hotel, aku akan memulai pengalaman baruku.”Althon keluar dari hotel, dan seketika saja Ali dan para pengawal menyebar ke sekeliling. “Aku akan menyelesaikan tugas ini dengan baik.”Althon mengembus napas panjang, berjalan di trotoar
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Chapter 114

Althon tetap tenang, menikmati makanannya. Ia menolak permintaan Ali untuk membantunya. “Aku bisa menghajar para berandal itu tanpa bantuan mereka.”Pemilik kedai makanan dan para karyawannya mengintip dari balik dapur, menoleh pada Althon dan pria yang masih tertidur di meja. Mereka tampak ketakutan melihat para berandal menyeramkan yang berkerumun.“Dasar brengsek! Apa yang kalian lakukan? Ambil uang pria itu sekaligus hajar berandal itu sekarang juga!” teriak pemimpin berandal. Dua berandal mendekati Althon dari belakang, melayangkan tendangan. Althon membungkuk, menghindari setiap serangan sembari tetap menikmati makanannya. “Oh.” Pria yang tertidur di meja seberang mengamati Althon, tersenyum. Ia berguling ke samping, memukul kaki seorang berandal hingga terdengar suara benda patah. “Ah!” Seorang berandal memekik kencang, terjatuh seraya memegangi kakinya. “Brengsek! Dia mematahkan kakiku!”Para berandal segera menyerang Althon dan pria asing itu. Suasana menjadi sangat riuh k
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Chapter 115

Althon sontak terkejut, bergegas mendekat ke bak sampah. Ia melihat seseorang meringis kesakitan di tumpukan sampah. “Bukankah pria ini adalah pria asing yang aku temui di kedai siang tadi? Apa yang terjadi padanya?”Althon mengawasi sekeliling, bersembunyi di balik dinding ketika melihat beberapa berandal berlarian seraya mengacungkan pisau, pipa besi, dan balok kayu.“Jangan sampai pencuri sialan itu melarikan diri!” teriak seorang berandal yang berlari di depan. Ia memberi tanda pada para bawahannya untuk menyebar ke sekeliling. “Para berandal itu sedang mengejar pria asing ini. Apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya dan para berandal itu?” Althon mendekati bak sampah kembali, mengamati si pria asing yang masih menggelinjang. “Perutnya terluka cukup parah bahkan pisau masih menancap. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menolongnya?”Pria asing itu menatap seseorang di dekatnya, bergumam beberapa kali sebelum Althon menutup bak sampah. “Brengsek!”Althon bersembun
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Chapter 116

“Aku tidak sengaja membaca tulisan di tas kecilmu,” ujar Althon seraya berjalan menuju pintu. “Ikuti aku sekarang. Aku tidak ingin kau terus menghabiskan uangku.”“Dasar brengsek! Kau bertingkah seolah kau adalah penyelamatku! Aku tidak pernah memintamu untuk menolongku!” Brody mendengkus kesal. “Suka atau tidak aku adalah penyelamat hidupmu. Ikuti aku sekarang!” Althon mendorong sebuah kursi roda pada Brody. “Aku tidak ingin menggendongmu ke rumahmu. Kau harus memakai kursi roda itu untuk bergerak.”“Sialan!” pekik Brody, “kau benar-benar menghinaku!”“Jangan keras kepala! Para berandal berkerumun di luar. Mereka akan langsung mengenalimu jika kau keluar tanpa penyamaran.”Brody menatap tajam Althon, mendengkus kesal. Ia mengganti baju dengan susah payah, memakai wig dan kumis palsu. Ia duduk di kursi roda perlahan, berdecak. “Aku pasti akan menghajarmu, brengsek!”Althon mendorong kursi roda, berjalan ke luar kamar. “Kau bisa mengucapkan terima kasih dengan cara lain padaku, Brody.
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Chapter 117

“Aku memasak makanan itu untukmu. Aku membeli bahan-bahan makanan setelah aku melihat kulkasmu yang kosong. Makanlah dengan lahap,” ujar Althon.Brody mengamati keadaan kamar. “Kau benar-benar membersihkan kamarku dengan baik. Apa kau menaruh racun di makananku?”“Jika aku memang ingin membunuhmu, aku tidak perlu repot-repot menolongmu semalam sampai menghabiskan uangku.” “Jika kau ingin mencuri uang hadiahku, kau tidak akan mendapatkan apa pun.”“Aku tidak membutuhkan uangmu.” Althon membuka jendela, mengamati keadaan luar. Para berandal tampak berlarian di sepanjang jalan. “Aku mendapatkan tempat tinggal gratis. Sayangnya, lokasinya kurang strategis. Aku harus mendapatkan lokasi kedai di pusat kota sekaligus mendapatkan tempat tinggal.”Althon membuka layar hologram. “Aku sudah mengumpulkan informasi penyewaan tempat, tetapi harganya cukup mahal meski berada di kawasan pinggiran.”Brody menatap makanan tanpa berkedip, meneguk ludah berkali-kali. “Aku tidak menaruh racun apa pun pa
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Chapter 118

Althon dan Brody seketika menoleh ke arah pintu. Seseorang di luar kamar terus berteriak seraya memukul pintu lebih keras.“Apa orang yang berteriak itu adalah temanmu, Brody?” tanya Althon seraya mendekati pintu, mengintip melalui lubang kecil di pintu. “Pria itu adalah pemilik gedung ini. Dia pasti marah karena aku belum membayar uang sewa selama dua bulan.” Brody berdecak. “Jika kau ingin aku menjadi partnermu, kau harus membayar biaya sewaku.”“Sayangnya, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu, Brody.” Althon membuka pintu, bergegas bersembunyi di balik pintu. “Brengsek! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau justru membuka pintu?”“Dasar berandal sialan!” Seorang pria tua memasuki ruangan, berkecak pinggang sembari memelotot tajam. “Kau sudah menunggak biaya sewa selama dua bulan! Aku tidak bisa memberimu waktu lagi! Jika kau tidak membayar uang sewa sore nanti, kau harus pergi dari kamar ini! Kau mengerti?”“Keluar dari ruanganku sekarang!” bentak Brody. “Tutup mulutmu, sialan!” Pria
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Chapter 119

“Dasar tua bangka sialan!” cibir seorang berandal, “pemilik toko roti ini menolak untuk memberikan kita uang. Dia bahkan melapor pada polisi sehingga kita harus bermalam di penjara. Kita beruntung karena bos kita membayar para polisi itu.”“Kita harus membalas tua bangka itu! Bos mengatakan kita bebas melakukan apa pun pada pria tua itu, kecuali membunuhnya,” sahut berandal lain.“Dia akan menutup toko roti pukul sembilan malam. Kita bisa berpura-pura menjadi pembeli dan menghajarnya di dalam tokonya. Kita juga bisa mengambil barang-barang berharganya. Bos mengingatkan agar kita tidak meninggalkan jejak.”Para berandal itu memasuki sebuah gang kecil. Althon mengikuti para berandal, bersembunyi di belakang dinding, mendengar rencana mereka saksama. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan.”Althon mengamati toko roti, tersenyum. “Kau akan berhutang budi padaku, Pak Tua.”Althon mengunjungi beberapa toko, kembali ke apartemen beberapa menit kemudian. “Brody masih tertidur. Aku akan memban
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Chapter 120

Ton sontak terkejut, berbalik menghadap Althon, mengamati lekat-lekat. “Apa maksudmu, brengsek? Bagaimana kau bisa tahu jika mereka akan menyerangku?”Ton mencengkeram baju Althon, menatap tajam. “Aku sudah menduga jika kau adalah bagian dari para berandal. Enyahlah dari tokoku sekarang juga sebelum aku menendangmu dan saudaraku keluar atau melaporkan kalian pada polisi.”Brody masih berpura-pura tertidur. Ia ingin tahu apa yang akan Althon lakukan dalam menghadapi masalah ini. “Aku bukan seorang berandal. Aku hanya seseorang yang ingin menyewa bangunan kosong itu untuk bisnis kecilku.” Althon mencengkeram tangan Ton, tersenyum. “Aku melihat para berandal berkerumun di depan tokomu. Aku mendengar mereka akan menyerangmu malam nanti ketika kau sendirian.”“Lepaskan tanganku, brengsek!” Ton menarik tangannya sekuat mungkin, tetapi tenaganya bukanlah tandingan Althon. “Aku tidak mempercayai ucapan berandal sepertimu. Para berandal memang sempat membuat kekacauan di tokoku, dan mereka be
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status