Share

Chapter 114

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-02-27 18:35:21

Althon tetap tenang, menikmati makanannya. Ia menolak permintaan Ali untuk membantunya. “Aku bisa menghajar para berandal itu tanpa bantuan mereka.”

Pemilik kedai makanan dan para karyawannya mengintip dari balik dapur, menoleh pada Althon dan pria yang masih tertidur di meja. Mereka tampak ketakutan melihat para berandal menyeramkan yang berkerumun.

“Dasar brengsek! Apa yang kalian lakukan? Ambil uang pria itu sekaligus hajar berandal itu sekarang juga!” teriak pemimpin berandal.

Dua berandal mendekati Althon dari belakang, melayangkan tendangan. Althon membungkuk, menghindari setiap serangan sembari tetap menikmati makanannya.

“Oh.” Pria yang tertidur di meja seberang mengamati Althon, tersenyum. Ia berguling ke samping, memukul kaki seorang berandal hingga terdengar suara benda patah.

“Ah!” Seorang berandal memekik kencang, terjatuh seraya memegangi kakinya. “Brengsek! Dia mematahkan kakiku!”

Para berandal segera menyerang Althon dan pria asing itu. Suasana menjadi sangat riuh k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 115

    Althon sontak terkejut, bergegas mendekat ke bak sampah. Ia melihat seseorang meringis kesakitan di tumpukan sampah. “Bukankah pria ini adalah pria asing yang aku temui di kedai siang tadi? Apa yang terjadi padanya?”Althon mengawasi sekeliling, bersembunyi di balik dinding ketika melihat beberapa berandal berlarian seraya mengacungkan pisau, pipa besi, dan balok kayu.“Jangan sampai pencuri sialan itu melarikan diri!” teriak seorang berandal yang berlari di depan. Ia memberi tanda pada para bawahannya untuk menyebar ke sekeliling. “Para berandal itu sedang mengejar pria asing ini. Apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya dan para berandal itu?” Althon mendekati bak sampah kembali, mengamati si pria asing yang masih menggelinjang. “Perutnya terluka cukup parah bahkan pisau masih menancap. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menolongnya?”Pria asing itu menatap seseorang di dekatnya, bergumam beberapa kali sebelum Althon menutup bak sampah. “Brengsek!”Althon bersembun

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 116

    “Aku tidak sengaja membaca tulisan di tas kecilmu,” ujar Althon seraya berjalan menuju pintu. “Ikuti aku sekarang. Aku tidak ingin kau terus menghabiskan uangku.”“Dasar brengsek! Kau bertingkah seolah kau adalah penyelamatku! Aku tidak pernah memintamu untuk menolongku!” Brody mendengkus kesal. “Suka atau tidak aku adalah penyelamat hidupmu. Ikuti aku sekarang!” Althon mendorong sebuah kursi roda pada Brody. “Aku tidak ingin menggendongmu ke rumahmu. Kau harus memakai kursi roda itu untuk bergerak.”“Sialan!” pekik Brody, “kau benar-benar menghinaku!”“Jangan keras kepala! Para berandal berkerumun di luar. Mereka akan langsung mengenalimu jika kau keluar tanpa penyamaran.”Brody menatap tajam Althon, mendengkus kesal. Ia mengganti baju dengan susah payah, memakai wig dan kumis palsu. Ia duduk di kursi roda perlahan, berdecak. “Aku pasti akan menghajarmu, brengsek!”Althon mendorong kursi roda, berjalan ke luar kamar. “Kau bisa mengucapkan terima kasih dengan cara lain padaku, Brody.

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 117

    “Aku memasak makanan itu untukmu. Aku membeli bahan-bahan makanan setelah aku melihat kulkasmu yang kosong. Makanlah dengan lahap,” ujar Althon.Brody mengamati keadaan kamar. “Kau benar-benar membersihkan kamarku dengan baik. Apa kau menaruh racun di makananku?”“Jika aku memang ingin membunuhmu, aku tidak perlu repot-repot menolongmu semalam sampai menghabiskan uangku.” “Jika kau ingin mencuri uang hadiahku, kau tidak akan mendapatkan apa pun.”“Aku tidak membutuhkan uangmu.” Althon membuka jendela, mengamati keadaan luar. Para berandal tampak berlarian di sepanjang jalan. “Aku mendapatkan tempat tinggal gratis. Sayangnya, lokasinya kurang strategis. Aku harus mendapatkan lokasi kedai di pusat kota sekaligus mendapatkan tempat tinggal.”Althon membuka layar hologram. “Aku sudah mengumpulkan informasi penyewaan tempat, tetapi harganya cukup mahal meski berada di kawasan pinggiran.”Brody menatap makanan tanpa berkedip, meneguk ludah berkali-kali. “Aku tidak menaruh racun apa pun pa

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 118

    Althon dan Brody seketika menoleh ke arah pintu. Seseorang di luar kamar terus berteriak seraya memukul pintu lebih keras.“Apa orang yang berteriak itu adalah temanmu, Brody?” tanya Althon seraya mendekati pintu, mengintip melalui lubang kecil di pintu. “Pria itu adalah pemilik gedung ini. Dia pasti marah karena aku belum membayar uang sewa selama dua bulan.” Brody berdecak. “Jika kau ingin aku menjadi partnermu, kau harus membayar biaya sewaku.”“Sayangnya, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu, Brody.” Althon membuka pintu, bergegas bersembunyi di balik pintu. “Brengsek! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau justru membuka pintu?”“Dasar berandal sialan!” Seorang pria tua memasuki ruangan, berkecak pinggang sembari memelotot tajam. “Kau sudah menunggak biaya sewa selama dua bulan! Aku tidak bisa memberimu waktu lagi! Jika kau tidak membayar uang sewa sore nanti, kau harus pergi dari kamar ini! Kau mengerti?”“Keluar dari ruanganku sekarang!” bentak Brody. “Tutup mulutmu, sialan!” Pria

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 119

    “Dasar tua bangka sialan!” cibir seorang berandal, “pemilik toko roti ini menolak untuk memberikan kita uang. Dia bahkan melapor pada polisi sehingga kita harus bermalam di penjara. Kita beruntung karena bos kita membayar para polisi itu.”“Kita harus membalas tua bangka itu! Bos mengatakan kita bebas melakukan apa pun pada pria tua itu, kecuali membunuhnya,” sahut berandal lain.“Dia akan menutup toko roti pukul sembilan malam. Kita bisa berpura-pura menjadi pembeli dan menghajarnya di dalam tokonya. Kita juga bisa mengambil barang-barang berharganya. Bos mengingatkan agar kita tidak meninggalkan jejak.”Para berandal itu memasuki sebuah gang kecil. Althon mengikuti para berandal, bersembunyi di belakang dinding, mendengar rencana mereka saksama. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan.”Althon mengamati toko roti, tersenyum. “Kau akan berhutang budi padaku, Pak Tua.”Althon mengunjungi beberapa toko, kembali ke apartemen beberapa menit kemudian. “Brody masih tertidur. Aku akan memban

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 120

    Ton sontak terkejut, berbalik menghadap Althon, mengamati lekat-lekat. “Apa maksudmu, brengsek? Bagaimana kau bisa tahu jika mereka akan menyerangku?”Ton mencengkeram baju Althon, menatap tajam. “Aku sudah menduga jika kau adalah bagian dari para berandal. Enyahlah dari tokoku sekarang juga sebelum aku menendangmu dan saudaraku keluar atau melaporkan kalian pada polisi.”Brody masih berpura-pura tertidur. Ia ingin tahu apa yang akan Althon lakukan dalam menghadapi masalah ini. “Aku bukan seorang berandal. Aku hanya seseorang yang ingin menyewa bangunan kosong itu untuk bisnis kecilku.” Althon mencengkeram tangan Ton, tersenyum. “Aku melihat para berandal berkerumun di depan tokomu. Aku mendengar mereka akan menyerangmu malam nanti ketika kau sendirian.”“Lepaskan tanganku, brengsek!” Ton menarik tangannya sekuat mungkin, tetapi tenaganya bukanlah tandingan Althon. “Aku tidak mempercayai ucapan berandal sepertimu. Para berandal memang sempat membuat kekacauan di tokoku, dan mereka be

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 121

    “Pergi dari tokoku sekarang juga!” teriak Ton seraya menghunuskan pipa besi pada para berandal. Tangannya bergetar hebat hingga pipa besi nyaris terjatuh. Keringat seketika membasahi sekujur tubuhnya. Ia menyesal karena tidak memedulikan peringatan Althon. Para berandal seketika tertawa terbahak-bahak. “Bagaimana kalian bisa keluar dari penjara?” Ton mundur hingga punggungnya menyentuh dinding. Ia melirik ke arah telepon yang berada di atas meja. “Bos kami membebaskan kami dari penjara. Kepala kepolisian Paulcity adalah sahabat dekat bos kami. Polisi tidak lebih dari para berandal berseragam yang dibiayai negara. Kau tidak akan mendapatkan perlindungan dari polisi selama kau bukan orang berpengaruh dan membayar mereka,” ujar seorang berandal.Seorang berandal lain menambahkan, “Kalaupun kau melaporkan kami semua ke polisi, kami akan bebas kembali dan mendatangimu lagi untuk membalas dendam.”Ton semakin ketakutan, mengamati para berandal yang mendekat. Ia mematikan listrik dengan c

    Last Updated : 2025-03-02
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 122

    Ton bergegas keluar dari tempat persembunyian, terkejut ketika melihat para berandal terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Sialan! Kau menghancurkan banyak alat dapurku! Kau juga membuat dapurku berantakan! Aku membatalkan kesepakatan!”Althon tertawa. “Kau tidak boleh berbuat curang, Pak Tua. Kau harus mematuhi kesepakatan kita. Jika kau curang, aku akan membangunkan kembali para berandal dan mengurungmu bersama mereka.”Ton segera mengarahkan pisau pada Brody. “Jika kau membangunkan para berandal, aku akan menyakiti saudaramu yang cacat!”“Siapa yang kau panggil cacat, sialan?” Brody mencengkeram tangan Ton dengan kuat. “Aku bisa menghajarmu meski aku berada di kursi roda sekarang!”“Kalian berdua memang berandal sialan! Kalian pasti bekerja sama dengan para berandal itu agar aku memberikan biaya sewa yang sangat murah!” Ton berusaha melepaskan cengkeraman Brody. “Lepaskan tanganku, pria cacat!”Althon mengambil segelas air, bersiap menjatuhkan air itu ke wajah pemimpin berandal

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 180

    “Siapa kau, brengsek!” bentak Gon seraya menarik pistol dari saku celana. Para bawahannya segera mengerumuni sosok asing itu. Ronny sontak terdiam, mengamati sosok asing itu lekat-lekat. Ia sontak terkejut ketika menyadari tatapan pria itu. “Dia muncul,” gumamnya. Para bawahan Gon seketika meluncurkan tembakan, bergegas maju. Sosok bertopeng itu bergerak lincah, menghindari semua tembakan dengan sempurna. Tatapannya tertuju pada Ronny yang berdiri di belakang Gon. “Sial!” Gon mendengkus kesal, melayangkan tembakan seraya mengikuti pergerakan sosok bertopeng itu. “Dia bergerak cepat menghindari tembakanku dan para bawahanku!”Gon melirik Ronny sekilas. “Kenapa kau hanya diam saja, brengsek? Kenapa kau berubah menjadi pengecut?!”“Aku mengenal orang itu. Dia adalah orang yang mengancamku tempo hari saat tersadar di sebuah mobil,” ujar Ronny. “Apa kau ketakutan melihatnya sekarang?” Gon berdecak saat sosok bertopeng itu menghajar para bawahannya dengan mudah. “Kau terluka saat itu da

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 179

    “Kita diserang! Kita diserang!” teriak seorang berandal saat melihat beberapa orang tergeletak tidak sadarkan diri dan berjatuhan dari mobil dan motor. Enam orang anggota pasukan menghajar para berandal dari enam arah berbeda. Mereka bergerak sangat cepat, melayangkan pukulan dan tendangan tanpa ampun. Para berandal terjatuh bahkan sebelum mereka menyadari siapa yang menyerang mereka. “Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang sudah menyerangku?” Pemimpin pasukan tampak kebingungan, mengamati keadaan sekeliling. “Serang mereka! Serang sekarang!”Para berandal seketika menyerang para pengawal. Sayangnya, sebelum mereka berhasil mendaratkan serangan, mereka sudah tumbang lebih dahulu di aspal. Althon dan Brody menatap dengan takjub, nyaris tak berkedip. “Aku selalu terkejut saat melihat anggota pasukan,” ucap Althon, tersenyum. “Bukankah mereka sangat hebat, Brody?”“Ya, mereka sangat hebat.” Brody tersenyum lebar, menatap tanpa berkedip para pengawal yang membantai ha

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   1`78

    Alan terdiam sesaat, mengembus napas panjang. “Aku sungguh menyesal karena aku membawa kabar baik dan kabar buruk sekaligus, Master.”“Aku tidak bisa memprediksi masa depan.” Anthony tersenyum lemah. “Baiklah, aku ingin mendengar kabar baik dahulu, Alan.”“Pasukan pencari sudah menemukan lokasi keberadaan salah satu orang kepercayaan Master Arthur. Mereka akan bertemu dengannya di suatu tempat malam ini.”Anthony tersenyum. “Kabar ini sungguh kabar yang sangat luar biasa. Aku berharap dia memiliki informasi seputar orang-orang kepercayaan Arthur yang lain.”Anthony tiba-tiba terdiam. “Lalu, apa kabar buruknya, Alan?”“Kabar buruk ini nyatanya masih berhubungan dengan sosok kepercayaan Master Arthur. Tuan Arnold dan yang lain mengirimkan pasukan untuk menangkapnya, Master.”“Apa?” Anthony mengepalkan tangan lemahnya. “Mereka sungguh keterlaluan.”“Sosok kepercayaan Master Arthur yang bernama Raka memiliki hubungan dengan sebuah kelompok berandal bernama Red Sting. Pasukan Tuan Arnold m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 177

    “Kau hanya memiliki satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu selama masa pelatihanmu. Jika kau kembali gagal, kau akan menerima dua konsekuensi. Pertama, kau akan kehilangan ingatanmu soal kelompok kami, atau kedua, kau akan kehilangan nyawamu,” jelas Ali dengan wajah datar. Brody sontak terkejut, menegakkan punggung, segera menutup mulut rapat-rapat. Ali dan para pengawal hanya duduk dan berdiri di dekatnya, tetapi mereka mampu membuatnya sangat tertekan. “Kau masih memiliki satu pertanyaan tersisa dan waktu tiga puluh tujuh menit. Kau tidak terlalu pandai dalam menggunakan kesempatanmu. Kau ceroboh.”Brody mengepalkan tangan erat-erat. Ia berpikir keras untuk menentukan pertanyaan terbaik. Ia sudah menyusun daftar pertanyaan untuk pertemuan malam ini. Akan tetapi, ia mendadak bodoh sehingga tidak menggunakan kesempatan dengan baik.“Sial, aku gugup sehingga bertindak bodoh! Apa yang harus aku tanyakan padanya?” gumam Brody dengan tangan terkepal erat. Brody terdiam selama b

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 176

    Para pendukung Brody seketika bersorak di saat Ray meringis kesakitan, sedangkan para pendukung Ray memaki sangat kencang, tidak menerima hasil pertandingan. “Sial!” Ray memegang tangannya. “Sampah itu mematahkan tanganku. Aku nyaris tidak bisa menggerakkan tangan kananku sekarang.”Kedua pendukung mulai berkelahi hingga beberapa barang terlempar. Gon memukul beberapa penonton yang menghalangi jalannya. Ia pergi menuju pintu keluar, mengamati Brody. “Aku akan kembali untuk merekrutmu, Brody.”Althon mengamati kepergian Gon, menoleh pada Brody. “Kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti.”“Tutup mulutmu, brengsek!” Brody bernapas terengah-engah. “Kau membuatku kesulitan! Kau harus memberikan uang hadiah itu padaku!”“Beristirahatlah sekarang, Brody. Kau harus bersiap untuk berbincang dengan Ali dan yang lain,” ujar Althon seraya memberi tanda pada Ali.“Ah, jadi pemimpin para pengawas itu bernama Ali.” Brody tersenyum, terdiam saat Ali m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 175

    Ronny bergegas mengumpulkan seluruh anggota di gedung. “Ayahku baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia sedang dalam perjalanan menuju Paulcity sekarang. Dia kemungkinan tiba sore nanti. Kita harus mempersiapkan keamanannya.”Para anggota Red Sting mengangguk, menyebar ke sekeliling. Mereka segera menghubungi anggota lain.Ronny menghubungi Gon, menendang kursi hingga terlempar dan hancur di lantai. “Dasar bajingan! Gon masih belum mengangkat panggilanku dan membalas pesanku! Apa yang sebenarnya sedang dia lakukan sekarang?”Ronny duduk di sofa, menenangkan diri. “Ayah pasti memiliki kabar penting sekarang. Aku senang dia datang, tetapi di saat yang sama, aku takut keadaan berubah menjadi kacau. Aku baru saja mendengar jika seseorang menyerang ayah setelah kepergianku dan yang lain dari Snowacity tempo hari.”Sementara itu, pertandingan antara Brody melawan Ray masih berlangsung. Para penonton semakin bersorak, tidak sabar menunggu pemenang pertandingan. Brody dan Ray sama-sama tidak i

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 174

    Randy, Ronald, dan Max saling bertatapan. “Kami sejujurnya datang untuk mengunjungi mereka. Kami akan bertemu dengan mereka secepatnya,” jawab Randy. Linda menoleh ke samping. “Apa kau juga ingin bertemu dengan Alvin, Alicia?”Alicia sontak terkejut, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengingat bagaimana menyebalkan Linda saat di Pulau Mande. “Dasar wanita sialan! Aku pasti akan menamparnya jika dia bukan mantan guru sekolahku,” gumamnya geram. Randy, Ronald, dan Max sontak terperangah, mengamati seorang wanita bertopi bundar yang duduk di samping mereka. Alicia membuka topi, tersenyum. “Nona Linda, kau menggagalkan kejutanku. Aku ingin mengejutkan Randy, Ronald, dan Max.”“Astaga, aku benar-benar menyesal.” Linda tertawa. “Aku mengira jika Randy, Ronald, dan Max sudah tahu keberadaanmu, Alicia.”“Lupakan masalah itu, Nona Linda. Aku hanya bergurau.” Alicia terkekeh pelan, mengutuk Linda dalam hati. Linda mendapatkan sebuah panggilan, berdiri dari kursi. “Aku harus pergi sekarang.

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 173

    “Alvin!” Kevin terus berteriak seraya melambaikan tangan. “Dia memang Alvin. Dugaanku selama ini ternyata tidak salah. Aku senang bisa bertemu dengannya.”“Tunggu!” Kevin mendekati sisi rooftop, mengamati sosok pria berseragam petugas kebersihan di rooftop samping lekat-lekat. “Alvin bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung. Dia … tampaknya mengalami nasib yang sama denganku. Aku harus segera bertemu dan berbincang padanya.”“Kau tidak bisa melakukannya, Kevin,” ucap seorang pria di belakang Kevin, “masa hukumanmu akan bertambah jika kau melanggar peraturan.”Kevin sontak berbalik. “Aku mohon beri aku waktu untuk berbicara dengan temanku. Aku tidak akan melarikan diri. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu. Aku mohon.”“Tidak.” Pengawal itu menolak. “Lakukan tugasmu dengan baik agar masa hukumanmu segera berakhir. Kau akan mendapatkan potongan masa hukuman jika kau bekerja dan berperilaku dengan baik.”Kevin mengepalkan tangan erat-erat, memejamkan mata. Ia nyaris gila bekerja sebag

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 172

    Suasana restoran semakin ramai dari waktu ke waktu. Mobil-mobil terparkir di sisi jalan. Orang-orang terus berdatangan ke restoran, memadati halaman depan. Beberapa pejalan kaki berhenti untuk mengecek keadaan. Di saat yang sama, Ton, Res, dan para pemilik restoran mengawasi dari seberang jalan. Mereka tampak semakin kesal melihat keramaian restoran. Sepanjang mereka membuka restoran dan toko roti, mereka belum pernah mendapatkan pelanggan sebanyak itu. “Sial! Berandal itu mendapatkan banyak keuntungan hari ini! Orang-orang terus berdatangan ke restoran itu! Aku bahkan mendengar jika beberapa orang sengaja datang dari luar kota untuk melihat pertandingan.”Res mengentak trotoar, mendengkus kesal. “Sial! Ini membuatku sangat muak!”“Tenanglah, Res! Kita akan melihat kehancuran mereka sebentar lagi!” ujar seorang pemilik restoran meski ia tidak yakin dengan ucapannya sendiri. “Para berandal itu berhasil lolos dari rencana kita karena kita tidak melibatkan para pelanggan! Saat gas itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status