Perjanjian Di Ujung Pengkhianatan의 모든 챕터: 챕터 71 - 챕터 80

128 챕터

Bab 71

Setelah kepergian Diana, rumah terasa lebih tenang. Namun, ketenangan itu hanya semu. Dini masih merasa gelisah. Kata-kata Diana terus terngiang di kepalanya. "Aku tidak akan diam saja. Aku akan mendapatkan kembali apa yang seharusnya milikku." Dini menggigit bibirnya. Dia tahu Diana bukan tipe wanita yang mudah menyerah. Entah apa yang akan dilakukan wanita itu selanjutnya. Sementara itu, Juan berusaha menenangkan Dini. Setelah kejadian malam itu, dia semakin terbuka tentang perasaannya. “Kamu tahu, Dini,” katanya saat mereka duduk di ruang kerja Juan, “aku sudah lama merasa nyaman denganmu. Tapi aku terlalu takut untuk mengakuinya.” Dini menunduk, hatinya menghangat. “Aku juga, Juan. Aku hanya... tidak ingin berharap terlalu tinggi.” Juan tersenyum tipis. “Tidak perlu berharap. Aku sudah di sini.” Dini merasa pipinya memanas. Tapi sebelum ia sempat membalas, ponsel Juan berdering. Juan melihat layar ponselnya dan mengernyit. “Ini dari penyelidikku.” Dini langsung w
last update최신 업데이트 : 2025-02-20
더 보기

Bab 72

Pagi hari menyingsing dengan langit mendung, seolah-olah alam pun merasakan beratnya beban yang harus ditanggung. Di ruang kerja yang kini dipenuhi dokumen-dokumen dan laporan digital, Juan duduk termenung sambil memeriksa file demi file yang baru saja dikirim oleh tim penyelidikan. Di hadapannya, di atas meja kayu yang sudah mulai pudar warnanya, terdapat foto-foto, rekaman percakapan, dan bukti transaksi yang menunjukkan keterlibatan Sandi dan Kiranti dalam skema jahat yang dijalankan bersama Diana. Juan menekan tombol “Print” pada komputernya, dan sejenak suasana ruang kerja itu dipenuhi suara printer yang bekerja keras. Di sampingnya, Dini duduk dengan wajah muram. Mata Dini terpusat pada tumpukan dokumen, namun pikirannya melayang pada ingatan pahit masa lalu—ketika ia terlalu mudah percaya, ketika kebohongan mengoyak kepercayaannya. “Kita tidak bisa terus seperti ini,” ujar Juan tiba-tiba, memecah keheningan yang menghimpit. Suaranya tegas, namun di baliknya tersimpan kelelaha
last update최신 업데이트 : 2025-02-21
더 보기

Bab 73

Malam itu, angin berhembus kencang di luar rumah Juan, seolah membawa peringatan dari alam. Di dalam ruang tamu yang masih dipenuhi bayang-bayang kekacauan beberapa hari terakhir, Juan dan Dini duduk berhadapan dengan wajah serius. Setelah konspirasi Diana, Sandi, dan Kiranti terbongkar, dan ancaman hukum yang menggantung di udara, situasi rumah tidak pernah sepi. Meskipun petugas kepolisian telah menangkap beberapa kaki tangan Diana, ancaman itu masih menghantui setiap sudut. Juan membuka sebuah map besar berisi dokumen-dokumen dan bukti transaksi, sementara Dini memegang secarik kertas yang ditulis oleh Mira, berisi peringatan tentang aktivitas mencurigakan yang terus terjadi. "Kita harus memikirkan langkah selanjutnya dengan sangat hati-hati," ujar Juan dengan nada berat. Matanya menyipit, seolah mencoba membaca masa depan yang samar. Dini menunduk, kemudian berkata dengan lirih, "Aku tak pernah menyangka semua ini akan terjadi. Rasanya… seolah bayang-bayang masa lalu terus
last update최신 업데이트 : 2025-02-21
더 보기

Bab 74

Pagi itu, langit masih mendung, seakan mencerminkan perasaan yang berkecamuk di dalam rumah. Suasana di ruang tamu terasa tegang, meskipun usaha Juan dan Dini untuk menjaga ketenangan sudah terlihat. Di meja kayu yang penuh dengan dokumen dan catatan dari penyelidikan, tampak bukti-bukti yang terus menguatkan konspirasi yang dijalin oleh Diana bersama Sandi dan Kiranti. Juan duduk di depan laptop, keningnya berkerut saat ia meneliti setiap detail transaksi yang tertulis. Di sampingnya, Dini terdiam sambil menggenggam erat sebuah foto Dean yang baru-baru ini difoto oleh salah satu saksi. Foto itu menampilkan wajah polos Dean, namun ada kesedihan yang tersirat di balik mata kecilnya. Dini tahu, hak asuh Dean kini menjadi pertaruhan yang sangat serius. “Dini, aku baru saja menerima email dari pengacaraku,” ujar Juan dengan nada pelan namun tegas. “Mereka menyatakan bahwa bukti-bukti kita cukup kuat untuk mengajukan gugatan peninjauan kembali hak asuh. Tetapi, ini bukan hanya soal mem
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

Bab 75

Pagi itu, langit mendung seakan menjadi saksi bisu atas pertempuran yang akan segera dimulai. Di ruang pengadilan, suasana sangat tegang. Di antara para pengacara, saksi, dan pejabat pengadilan, ada satu kelompok yang tampak lebih waspada daripada yang lain. Juan dan Dini duduk bersebelahan di ruang tunggu, tangan mereka saling menggenggam erat. Mata mereka memancarkan tekad dan kekhawatiran yang tak terlukiskan. Di ruang tunggu, Dini masih teringat kembali percakapan kelam malam sebelumnya. Kata-kata Diana yang mengancam dan janji-janji licik dari Sandi dan Kiranti terukir dalam benaknya. Ia tahu bahwa ancaman itu bukan hanya sekadar kata-kata kosong—semua itu sudah didokumentasikan dengan bukti digital yang akan segera dipresentasikan di persidangan. Tak lama kemudian, pengacara Juan, seorang pria berwibawa dengan mata tajam, berdiri dan memberi isyarat bahwa sidang akan segera dimulai. Ia menatap Juan sejenak, lalu berbisik kepada Dini, "Bersiaplah. Hari ini, kita akan memperliha
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

Bab 76

Malam itu, suasana di rumah Juan tampak sangat berbeda. Setelah sidang yang penuh dengan tekanan dan ancaman yang terus mengintai, semua orang berusaha mencari kelegaan di tengah kegelisahan yang melanda. Di ruang tamu yang remang, Juan dan Dini duduk bersebelahan di sofa, tangan mereka saling menggenggam erat seolah mencari kekuatan dari satu sama lain. Di luar, angin malam berhembus kencang, membawa tetesan hujan yang masih tersisa, menandakan bahwa badai belum sepenuhnya reda. Juan membuka percakapan dengan nada yang lembut namun sarat makna, "Dini, aku masih terus memikirkan setiap detail dari sidang tadi. Bukti yang kita kumpulkan sudah sangat kuat, tapi ancaman itu masih membayangi. Kita harus siap menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya." Dini menunduk, matanya berkaca-kaca. "Aku tahu, Juan. Aku takut… takut bahwa jika Diana dan sekutunya berhasil, semua yang telah kita bangun akan hancur. Aku takut Dean akan terjebak di tengah konflik ini." Juan menggenggam tanga
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

Bab 77

Pagi hari sidang telah tiba. Langit mendung dan hujan gerimis menyelimuti kota, seolah alam pun turut bersedih atas pertarungan yang akan terjadi di ruang sidang. Di ruang pengadilan yang megah namun tegang itu, Juan, Dini, dan Dean duduk bersama di kursi yang disusun rapi. Wajah Juan tampak serius dan penuh tekad, sedangkan Dini mencoba menenangkan dirinya meskipun jantungnya berdegup kencang. Dean, dengan wajah polosnya, duduk tenang di sampingnya, tanpa benar-benar mengerti arti dari semua intrik yang terjadi di sekitarnya. Di sisi lain, para pengacara telah berkumpul. Pengacara Juan, seorang pria berwibawa dengan mata tajam, membuka sidang dengan memaparkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan selama berminggu-minggu. Ia dengan tegas menyatakan, “Yang Mulia, dokumen-dokumen dan rekaman digital yang kami hadirkan menunjukkan tanpa keraguan adanya konspirasi antara Diana, Sandi, dan Kiranti. Mereka telah bekerja sama untuk menyuap pihak-pihak tertentu dan merencanakan sebuah skem
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

Bab 78

Juan mengusap lembut tangan Dini, “Kita akan melindunginya. Kita akan bekerja sama dengan pengacara terbaik, serta pihak keamanan, agar tak ada satu pun langkah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka.” Di luar gedung pengadilan, hujan semakin reda dan langit mulai memperlihatkan retakan cahaya di balik mendung. Namun, di dalam ruang hati Juan dan Dini, badai konspirasi dan ancaman belum berakhir. Setelah sidang, Juan dan Dini pulang ke rumah dengan hati yang berat. Di perjalanan, mereka saling berbicara dalam keheningan, membahas setiap detail rencana yang telah disusun oleh timnya. Dini mencoba mencari kekuatan di balik pelukan hangat Juan, meski bayangan ancaman terus menghantui pikirannya. Setibanya di rumah, setelah menyusuri lorong yang masih lengang, mereka mendapati bahwa rumah itu tetap sunyi—tidak ada kabar dari Diana, yang sudah lama ditangkap, dan tidak ada kehadiran Sandi atau Kiranti yang tampak. Namun, perasaan tidak tenang itu masih ada, seperti bayangan yang sulit di
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

Bab 79

Pagi itu, langit masih kelabu dengan awan tebal yang mengisyaratkan akan turun hujan deras. Di ruang kerja Juan, udara terasa sangat dingin meskipun lampu-lampu masih menyala redup. Di antara tumpukan dokumen dan berkas-berkas yang berserakan, tampak layar komputer yang memancarkan barisan angka dan bukti digital. Juan duduk termenung, matanya terus menelusuri laporan terbaru yang baru saja diterima dari tim penyelidikan. Sementara itu, di sudut ruangan, Dini duduk dengan wajah yang masih pucat. Setiap kali ia menengadah, ingatan tentang ancaman Diana dan jaringan konspirasi yang semakin menguatkan bayangan itu kembali menghantui. Ia teringat pesan-pesan ancaman yang semakin brutal dan bukti bahwa Sandi dan Kiranti tidak akan berhenti sebelum rencana jahat mereka benar-benar terealisasi. Juan akhirnya berbicara, suaranya serak namun penuh tekad, “Dini, aku baru saja menerima laporan tambahan dari tim keamananku. Ternyata, ada kelompok kecil yang bekerja sama dengan Diana. Mereka t
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

Bab 80

Pagi itu, langit mendung menggelayuti kota, seolah alam pun merasakan beban konflik yang terus menghantui kehidupan Juan dan Dini. Rumah yang beberapa hari terakhir dipenuhi ketegangan dan ancaman kini kembali sunyi, namun di balik keheningan itu tersimpan tekad yang membara. Setelah rapat strategi yang intens bersama pengacara dan tim penyelidikan, Juan dan Dini menyadari bahwa saatnya telah tiba untuk bertindak. Di ruang makan, setelah Dean menikmati sarapan dengan riang tanpa mengetahui kekacauan di sekitarnya, Juan menatap Dini dengan serius. "Kita harus melangkah lebih cepat, Dini. Informasi terbaru dari tim keamanan menunjukkan bahwa kelompok Diana telah mengatur pertemuan rahasia malam ini di sebuah gudang di pinggiran kota. Mereka berencana mengeluarkan aksi baru yang akan menjebak kita secara hukum dan pribadi." Dini menelan ludah, matanya menatap kosong ke cangkir teh di depannya. "Aku sudah lelah dengan semua ancaman itu, Juan. Tapi aku tak ingin Dean terjebak dalam keka
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기
이전
1
...
678910
...
13
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status