Lift turun perlahan, menyisakan keheningan yang begitu pekat di antara mereka. Zara berdiri di sisi Kael, tangannya masih sedikit gemetar. Dia melirik pria di sampingnya, Kael masih tampak tegang, rahangnya mengeras, napasnya masih belum benar-benar stabil.Begitu pintu lift terbuka, Kael langsung keluar lebih dulu. Zara mengikutinya sampai ke parkiran, di mana pria itu masuk ke dalam mobil tanpa sepatah kata pun.Zara ikut masuk, menutup pintu pelan. Mesin mobil menyala, tapi Kael tidak langsung melajukannya. Dia hanya duduk di balik kemudi, menatap lurus ke depan.Zara menggigit bibirnya, lalu akhirnya berkata, "Kael, aku tahu kamu marah, tapi aku nggak mau kamu sampai kehilangan kendali kayak tadi. Itu bukan kamu."Kael tetap menatap lurus ke depan. Tangannya mencengkeram setir erat, seolah menahan sesuatu yang masih bergolak di dadanya."Dia pantas dapat lebih dari itu." Suara Kael dalam dan dingin, penuh keyakinan.Zara menarik napas pelan, menoleh padanya."Aku ngerti," ujar Zar
Terakhir Diperbarui : 2025-02-13 Baca selengkapnya