Home / Rumah Tangga / Pelakormu vs Aku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Pelakormu vs Aku: Chapter 61 - Chapter 70

91 Chapters

Bab 63: Antonio yang Terpesona

Antonio berdiri di hadapan lukisan yang baru selesai dikerjakan, matanya yang tajam menatap lukisan itu dengan penuh perhatian, seolah meneliti setiap detail. Suasana di ruangan itu hening, hanya ada suara detakan jam dinding yang berirama pelan, menandakan betapa tenangnya hati Antonio, meskipun sebetulnya hatinya bergejolak. Lukisan itu memancarkan keanggunan yang begitu kuat, dengan Kartini yang terlukis begitu sempurna—matanya yang tajam, tubuhnya yang penuh dengan lekuk elegan, dan gaun merah marunnya yang tampak melilit indah di tubuhnya. Setiap detail dalam lukisan itu seperti menangkap esensi Kartini yang sesungguhnya. Antonio berdiri beberapa langkah dari lukisan, matanya tidak pernah lepas, tak peduli waktu yang berjalan. Untuk sesaat, dia hanya terdiam, seolah membiarkan perasaan itu menguasainya. Mungkin, lebih tepatnya, dia terpesona. “Pelukis,” suara Antonio terdengar rendah namun berwibawa, seolah perintah yang datang begit
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 64: Pendekatan yang Hati-hati

Setelah rapat panjang yang penuh tekanan, Antonio memutuskan untuk meluangkan waktu sejenak. Dengan langkah tenang, ia berjalan menuju ruang kerja Kartini. Ketika pintu ruangannya terbuka, ia mendapati Kartini sedang berdiskusi dengan salah satu staf. Suasana di ruang itu tetap profesional, namun ada sesuatu yang berbeda kali ini di antara mereka. Kartini menoleh begitu mendengar pintu terbuka. Matanya bertemu dengan mata Antonio, dan meskipun terkejut, ia langsung menata diri, berusaha tetap tenang dan menjaga sikap profesional. Antonio menghentikan langkahnya, berdiri dengan postur tegak. "Kartini," sapa Antonio dengan nada yang berat namun penuh perhatian. "Iya, Pak?" jawab Kartini dengan sopan, tetap berusaha menjaga wajahnya netral meskipun ada sedikit kegugupan. Antonio menatap Kartini sejenak, sebelum melanjutkan dengan pertanyaan yang terdengar begitu wajar namun sangat memperhatikan. "Apakah Anda sudah mempersiapka
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 65: Berita Kekalahan

Pagi itu, Antonio tengah duduk di ruang kerjanya di rumah, menyesap kopi hitam sembari membaca laporan mingguan. Suasana tenang itu terusik oleh dering telepon dari adiknya, Tatiana. “Antonio, kau tidak akan percaya apa yang baru saja kudengar,” suara Tatiana terdengar penuh semangat di ujung telepon. Antonio mengangkat alis, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Apa yang membuatmu begitu antusias pagi-pagi begini, Tati?” tanyanya dengan nada datar, namun ada sedikit rasa ingin tahu. Tatiana terkekeh kecil sebelum melanjutkan. “Kadita dan Bastian… mereka bercerai!” Antonio terdiam sesaat, matanya menyipit. “Oh?” ucapnya singkat, ekspresinya tetap tenang, meskipun ada kilatan kepuasan di matanya. “Apa yang menyebabkan itu?” Tatiana tak bisa menahan gelak tawa. “Ceritanya terlalu kacau, Antonio. Kadita—wanita sialan itu—ternyata terlibat kasus pemalsuan emas. Dia menjual emas palsu, dan para pembeli yang merasa tert
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 66: Pertemuan Hangat

Hari itu, Antonio mengundang Kartini ke rumahnya untuk sebuah pertemuan istimewa. Bukan untuk membahas pekerjaan, tapi untuk memperkenalkan Kartini kepada putri kecilnya sekaligus berterima kasih, yang baru saja sembuh dari sakit. Kartini berdiri ragu di depan pintu rumah besar itu. Saat pintu terbuka, Antonio berdiri di sana, mengenakan kemeja hitam yang rapi, wajahnya tetap dingin namun memancarkan aura yang sulit diabaikan. "Selamat datang," ucap Antonio singkat, tangannya memberi isyarat agar Kartini masuk. "Terima kasih, Pak," jawab Kartini dengan sopan, langkahnya perlahan memasuki rumah megah itu. Antonio menutup pintu dengan tenang lalu berjalan mendahului Kartini, mengarah ke ruang tamu yang luas. Di sana, seorang gadis kecil dengan rambut panjang tergerai duduk di sofa, memegang buku cerita di tangannya. Wajahnya terlihat polos namun sedikit pucat, tanda ia belum sepenuhnya pulih. "Anjani
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 67: Pertemuan Tak Terduga

Pagi itu, Kartini berdiri di depan rumah megah Antonio sambil menggandeng kedua putrinya. Kedua gadis kecil itu, yang masing-masing berusia empat dan tiga tahun, tampak ragu dan terpesona oleh ukuran rumah yang begitu besar. Mata mereka mengamati setiap sudut dengan rasa heran. “Kalian siap bertemu Anjani?” tanya Kartini dengan suara lembut, berusaha menenangkan putrinya yang terlihat canggung. Keduanya hanya mengangguk kecil, masih terlalu malu untuk berbicara. Kartini membunyikan bel, dan pintu besar itu segera terbuka, memperlihatkan Antonio yang berdiri di sana dengan setelan kerja yang rapi. “Selamat pagi,” ucap Antonio dengan nada rendah, tatapannya sejenak beralih dari Kartini ke dua gadis kecil yang bersembunyi di belakang ibunya. “Ini putri-putrimu?” Kartini mengangguk. “Iya, Pak. Ini Kirana dan Keyla.” Antonio menunduk sedikit, berusaha ramah meski wajahnya tetap tegas. “Kirana, Keyla, selamat datan
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 68: Tatiana dan Rasa Ingin Tahunya

Tatiana melangkah masuk ke ruang keluarga, masih memikirkan percakapannya dengan Kartini di taman tadi. Begitu melihat Antonio duduk di ruang tamu dengan setelan yang rapi meski santai, ia langsung mendekatinya. "Oh jadi kakak yang memanggilku ke sini ya, kakak ini hmmm." “Kak, jadi dia wanita yang kamu maksud?” Tatiana langsung nyeletuk, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu. Antonio yang sedang menyesap kopi hanya melirik adiknya sekilas. “Jangan mulai, Tatiana,” jawabnya dingin, suaranya penuh otoritas, seperti biasanya. Tatiana tertawa kecil, tidak gentar. “Tapi, serius. Kalau memang dia, aku harus bilang, dia terlihat... baik. Sangat keibuan, malah. Anak-anak tampak sangat nyaman dengannya.” Antonio tidak langsung menjawab, hanya meletakkan cangkir kopinya di atas meja. Tatapannya tetap tenang, namun ada kilatan kecil di matanya yang sulit diartikan. “Jangan tanyakan hal macam-macam padanya. Aku tidak i
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 69: Tatiana dan Penilaian Tulusnya

Tatiana bersandar santai di sofa ruang tamu, menatap Kartini yang baru saja selesai mengurus anak-anaknya di rumah Antonio. Dengan senyum ramah, ia memanggil Kartini mendekat. “Kartini, kamu punya waktu luang sekarang?” tanya Tatiana, suaranya ringan tetapi penuh maksud. Kartini sedikit terkejut dengan ajakan itu. “Ada, Bu Tatiana. Tapi... ada yang bisa saya bantu?” Tatiana tertawa kecil. “Santai saja, Kartini. Aku cuma ingin kamu menemani aku belanja. Aku sedang butuh teman, biar nggak bosan sendirian.” Kartini ragu-ragu, merasa sedikit canggung. “Saya... takut merepotkan, Bu Tatiana.” “Tidak usah khawatir,” potong Tatiana cepat. “Anggap saja ini ajakan santai dari seorang teman. Ayo, aku tidak akan menerima jawaban tidak.” Kartini akhirnya mengangguk, meskipun hatinya tetap sedikit gugup. Ia tidak ingin membuat Tatiana merasa tersinggung. --- Mereka tiba di
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 70: Rencana Licik Tatiana

Tatiana bersandar di kursi empuk butik, menunggu Kartini keluar dari ruang ganti. Matanya berbinar penuh semangat saat melihat dress hitam elegan yang baru saja ia pilih untuk Kartini. Dress itu memiliki potongan yang pas di tubuh, menonjolkan siluet yang anggun tetapi dengan kesan berani. "Sudah selesai, Kartini?" tanya Tatiana dengan nada ceria. Kartini, dari balik pintu ruang ganti, menjawab ragu, "Sebentar lagi, Bu Tatiana. Tapi... apakah ini tidak terlalu pendek?" Tatiana terkekeh, mencoba meyakinkan. "Percayalah padaku, itu akan terlihat sangat cocok di tubuhmu. Kadang-kadang, kamu juga harus mencoba sesuatu yang berbeda. Anggap saja ini untuk pengalaman baru." Setelah beberapa detik, pintu ruang ganti terbuka, dan Kartini melangkah keluar dengan langkah kecil dan canggung. Dress hitam itu memang membalut tubuhnya dengan sempurna, memberikan kesan elegan sekaligus seksi. Namun, wajah Kartini jelas menunjukkan rasa tid
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 71: Keanggunan yang Mengguncang Hati

Antonio berdiri mematung di depan butik, matanya terpaku pada sosok Kartini yang baru saja keluar dari ruang ganti. Dress hitam yang membalut tubuh wanita itu menonjolkan keanggunan dan kecantikan yang selama ini mungkin tersembunyi di balik kesederhanaannya. dress itu pas di tubuhnya, memberikan kesan elegan dan dewasa tanpa kehilangan kelembutan. Tatapan Antonio tak berkedip, seperti terhipnotis. Ia bahkan lupa mengatur napasnya. Kartini tampak malu-malu, mencoba menutupi rasa canggungnya dengan senyum kecil. “Bagaimana menurut Anda, Pak Antonio?” tanya Kartini dengan nada pelan, menundukkan pandangan untuk menghindari kontak mata langsung. Namun Antonio tak menjawab. Tatiana, yang berdiri di sampingnya, memutar mata dengan geli. Ia tahu kakaknya sedang tersihir. “Kak?” bisik Tatiana, tetapi Antonio tetap tak merespons. Akhirnya, Tatiana menginjak ringan kaki kakaknya, memaksanya keluar dari lamuna
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 72: Penemuan Tak Terduga

Tatiana melangkah pelan menyusuri lorong-lorong rumah kakaknya yang luas. Rumah Antonio selalu memiliki aura dingin dan berwibawa, mencerminkan kepribadian pemiliknya. Namun, rasa penasaran membawa Tatiana ke tempat yang jarang ia masuki—kamar pribadi Antonio. Ia membuka pintu perlahan, memastikan tidak ada yang melihat. Suasana kamar itu rapi, dengan dominasi warna netral dan pencahayaan yang lembut. Tetapi perhatian Tatiana segera tertuju pada sesuatu yang luar biasa mencolok di depan ranjang besar Antonio. Sebuah lukisan besar berdiri megah di dinding, bingkainya berukir indah, mempertegas keistimewaan karya seni itu. Lukisan itu menampilkan seorang wanita dengan gaun tidur merah marun, berdiri di dekat jendela yang setengah terbuka. Wajah wanita itu memancarkan keanggunan yang luar biasa, dengan mata tajam seperti elang yang seolah menatap langsung ke jiwa siapa pun yang melihatnya. Lekuk tubuhnya terlihat sempurna, dibalut dengan kemewa
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status