All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Dari Putraku : Chapter 71 - Chapter 80

92 Chapters

Bab 71

"Aku ingin semua bukti diuji oleh pihak berwenang dan diumumkan secara resmi. Kita akan mengadakan konferensi pers di studio Gaura. Pastikan semua media besar hadir." Pria itu mengangguk. "Akan saya atur." Edrio menarik napas dalam. Ini bukan hanya soal membersihkan nama Gaura. Ini tentang memastikan bahwa orang-orang yang berani mengusik kehidupannya dan anaknya tidak akan bisa berkutik lagi. **** Keesokan harinya, studio milik Gaura dipenuhi wartawan dan reporter dari berbagai media. Mikrofon telah disiapkan, dan di tengah ruangan, Gaura duduk dengan wajah tegang, sementara di sampingnya, Edrio berdiri tegap dengan ekspresi dingin dan percaya diri. Para wartawan mulai melontarkan pertanyaan. "Benarkah kosmetik dari studio ini mengandung bahan berbahaya?" "Apa tanggapan kalian terhadap korban yang mengaku wajahnya rusak?" Edrio mengangkat tangannya, menghentikan keributan itu. Dengan tenang, ia berbicara ke mikrofon. "Kami telah melakukan investigasi menyeluruh," katanya. "D
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 72

"Aku punya bukti. Aku punya rekaman pembicaraan dengan salah satu pria yang merusakku. Di sana, dia menyebut nama Prita dengan jelas sebagai dalang di balik semua ini." Bawahan Edrio dan para asisten Gaura yang bekerjasama dan sudah menyiapkan semuanya, langsung menampilkan rekaman audio di layar besar. Suara rekaman itu terdengar jelas di seluruh ruangan. "Pastikan wajahnya rusak total. Prita ingin publik mempercayai ini." "Dan jangan lupa, kita dibayar mahal untuk ini. Setelah ini selesai, kita tinggal menikmati uangnya." Kata 'Prita' terdengar begitu jelas. Tidak ada yang bisa menyangkalnya lagi. Suasana langsung meledak. Para wartawan berebut mengangkat mikrofon, melontarkan pertanyaan bertubi-tubi. "Apakah Prita sudah ditahan?" "Bagaimana tanggapan kalian terhadap konspirasi ini?" "Apa tindakan selanjutnya dari pihak Gaura dan Edrio?" Di saat yang sama, Edrio melangkah maju, mengambil alih mikrofon. "Dengan bukti ini, kami akan segera menyerahkan kasus ini kepada pih
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 73

"Ahh..." desah Gaura merasa lega. Gaura masih duduk di ruang tengah, tangannya memeluk Galen yang tertidur di pangkuannya. Televisi di depannya masih menyala, menayangkan berita terbaru yang sedang viral. "Seorang wanita bernama Prita bersama tiga orang pria lainnya telah ditangkap oleh pihak berwenang setelah terbukti melakukan fitnah terhadap salah satu studio kecantikan ternama. Wanita tersebut diketahui sebagai mantan tunangan CEO Edrio—" Gaura menggigit bibirnya, matanya membelalak saat melihat cuplikan video penangkapan Prita. Di layar, Prita tampak memberontak saat diborgol. Ia menjerit marah, melawan, dan memaki-maki polisi. Namun, tidak ada yang peduli. Gaura menelan ludah. Prita benar-benar sudah ditangkap? Pikirnya. Tangannya meremas selimut yang menutupi tubuh Galen. Perasaan lega sekaligus tidak percaya menggelayuti hatinya. Sebelumnya, ia pikir Prita hanyalah wanita yang iri dan obsesif. Tapi ternyata, wanita itu lebih berbahaya dari yang ia kira. Kini
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 74

"Selain pengakuan wanita yang menjadi korban, kami juga telah mengumpulkan bukti forensik bahwa tidak ada kandungan berbahaya dalam kosmetik dari Studio Gaura. Semua tuduhan yang telah beredar di media adalah hasil manipulasi." Sebuah dokumen resmi dari lembaga uji klinis ditampilkan di layar, memperkuat pernyataan Edrio. Gaura menghela napas dalam diam. Ini adalah bukti kuat yang akan membersihkan namanya. Namun, kejutan terbesar belum datang. Edrio menoleh padanya, lalu berkata, "Gaura, sekarang giliranmu." Gaura menegang. Ia telah mempersiapkan pidatonya, tetapi tetap saja, berbicara di hadapan ratusan orang bukanlah hal yang mudah. Namun, ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu. Dengan mantap, Gaura melangkah ke depan dan menatap langsung ke arah kamera. "Saya, Gaura, pemilik Studio Gaura, ingin menyampaikan sesuatu kepada semua pelanggan dan pendukung saya. Saya tidak pernah, sekalipun, menjual produk berbahaya. Saya telah bekerja keras untuk membangun bisnis i
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 75

Edrio melirik ke arah Gaura sejenak, lalu kembali menatap ke depan. "Selama ini, banyak yang berspekulasi tentang hubungan antara aku dan Gaura," lanjutnya. "Hari ini, aku akan mengungkapkan kebenarannya." Gaura semakin bingung. Ia tidak tahu apa yang akan dikatakan Edrio, tetapi dari cara pria itu berbicara, ia bisa merasakan sesuatu yang besar akan terjadi. Edrio menatap langsung ke arah kamera, memastikan bahwa setiap kata yang keluar dari mulutnya akan terdengar jelas oleh seluruh dunia. "Aku dan Gaura tidak hanya memiliki hubungan bisnis," katanya, suaranya terdengar semakin tegas. "Kami memiliki hubungan yang jauh lebih dalam dari itu. Kami telah memiliki seorang anak bersama." DEG! Gaura merasa jantungnya berhenti sesaat. Apa yang baru saja dia katakan?! Refleks, kepalanya menoleh cepat menatap pria itu yang hanya menampilkan wajah tegas. Ruangan pun langsung meledak dalam kehebohan. Wartawan berteriak-teriak, suara kamera yang memotret semakin riuh, dan bebera
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 76

Setelah konferensi pers yang mengguncang dunia, Gaura akhirnya tiba di rumahnya dengan kepala penuh dengan berbagai macam pikiran. Ia masih tidak percaya bahwa Edrio telah mengungkapkan semuanya di depan publik—tentang Galen, tentang mereka, dan… tentang pernikahan.Ia menghempaskan tubuhnya di sofa, mencoba mengatur napas dan pikirannya yang masih berantakan. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama karena ibunya, Elia, muncul dari dapur dengan ekspresi serius.“Gaura…” suara lembut Elia memanggilnya.Gaura mengangkat wajahnya, menatap sang ibu yang kini berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.“Kau baik-baik saja?” tanya Elia dengan nada penuh kekhawatiran.Gaura menghela napas panjang. "Aku… tidak tahu, Bu."Elia mengamati wajah putrinya yang terlihat lelah dan penuh kebingungan. “Aku melihat konferensi pers tadi di televisi. Itu… kejutan besar, Nak.”Gaura memijat pelipisnya. “Aku juga tidak menyangka Edrio akan melakukan hal itu, Bu. Dia mengatakannya begitu saja, di depan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 77

Sementara mereka berjalan menuju gerbang sekolah, beberapa orang tua murid yang mengenal Gaura menatapnya dengan berbagai ekspresi. Ada yang simpati, ada yang penasaran, bahkan ada yang berbisik-bisik. “Dia itu, kan, pemilik studio yang kemarin sempat kena skandal…” “Tapi katanya sudah terbukti tidak bersalah.” “Iya, dan ternyata Ayah dari Galen itu… CEO besar yang terkenal itu.” Gaura menundukkan kepalanya, menahan napas. Ia sudah terbiasa menghadapi berbagai omongan orang, tapi kali ini berbeda. Kali ini, semuanya berhubungan dengan dirinya dan Edrio. “Bunda?” suara Galen menariknya kembali ke realitas. Gaura tersenyum dan mengusap kepala putranya. “Tidak apa-apa, Sayang. Sana masuk, ya. Belajar yang rajin.” Galen mengangguk. “Baik, Bunda!” Anak itu berlari masuk ke dalam sekolah, bergabung dengan teman-temannya. Gaura masih berdiri di tempatnya, memperhatikan putranya dengan tatapan lembut.Beberapa jam kemudian, akhirnya Galen keluar dari gerbang sekolah dengan wajah ceria
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 78

Setelah membawa belanjaan masuk ke dalam rumah, Gaura menghela napas panjang. Ia memandangi Galen yang masih tertidur di pelukannya, kemudian perlahan membaringkannya di sofa dengan hati-hati agar tidak membangunkannya. Di sisi lain, Edrio sibuk merapikan belanjaan mereka ke meja. Meskipun ia seorang CEO yang terbiasa menyuruh orang lain, pria itu tidak segan untuk turun tangan sendiri. Gaura memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ketika akhirnya mereka duduk di ruang tamu, keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Gaura menggigit bibirnya, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk membuka pembicaraan. “Aku masih belum terbiasa dengan ini,” katanya akhirnya, suaranya sedikit pelan. Edrio menatapnya. “Maksudmu?” “Kau yang tiba-tiba ada di sini, menghabiskan waktu bersama kami… Mengajak Galen berbelanja dan makan siang… Rasanya tidak nyata,” Gaura mengakui. Edrio menyandarkan punggungnya ke sofa, menatap Gaura tanpa terburu-buru. “Kau masih berpikir
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 79

Hari-hari berikutnya, Edrio membuktikan kata-katanya dengan tindakan nyata. Meskipun kesibukannya sebagai CEO menuntut banyak waktu, pria itu selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam kehidupan Galen dan Gaura. Pagi hari, sebelum berangkat ke kantor, ia akan mampir ke rumah Gaura untuk memastikan Galen siap berangkat ke sekolah. Jika Gaura terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, Edrio akan mengantar Galen secara langsung. Seperti pagi ini, Gaura sedang sibuk mengurus dokumen untuk kembali membuka studionya. “Bunda, aku berangkat!” seru Galen dengan penuh semangat, tas kecilnya sudah tergantung di punggung. Gaura berbalik dan hendak menghampirinya, tapi sebelum ia bisa bergerak, seseorang telah lebih dulu membungkuk di hadapan Galen. “Sudah siap?” Galen mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar. “Ayah!” Gaura memandang Edrio yang sudah siap dengan kemeja putih dan jas hitamnya. “Kau mau mengantarnya?” Edrio mengangguk. “Ya. Aku ada rapat nanti pagi, tapi aku masih punya
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 80

”Aku akan melakukannya,“ ucap Edrio tegas. **** Kini, Gaura sedang duduk di ruang tamu, menyesap teh hangat sembari memeriksa beberapa berkas yang berkaitan dengan studionya. Setelah kejadian kemarin, ia masih perlu waktu untuk memulihkan reputasi bisnisnya, dan itu bukan hal yang mudah. Ponselnya tiba-tiba bergetar di atas meja. Ia melihat nama yang tertera di layar—Edrio. Gaura menghela napas sebelum mengangkatnya. “Ada apa?” tanyanya langsung. Di seberang telepon, suara Edrio terdengar tenang seperti biasa. “Apa kau ada waktu untuk bicara?” Gaura melirik jam di dinding. “Aku sedang istirahat sebentar. Jadi, cepatlah bicara.” Hening sejenak sebelum Edrio berkata, “Aku akan datang ke rumah bersama kedua orang tuaku.” Gaura tertegun. “Apa?” “Aku ingin melamarmu, Gaura,” lanjut Edrio, suaranya tegas dan tak terbantahkan. “Dan aku ingin melakukannya secara resmi, di hadapan orang tuaku dan Ibumu.” Jantung Gaura seakan berhenti berdetak sesaat. Lamaran? Ia bangkit d
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status