"Mas!" Ibu Renata menyenggol lengan suaminya. "Eh, Mas! Mas Sugeng!!" panggil ibu Renata dengan intonasi tinggi. Ibu Renata gelagapan. "Eh-i-iya, apa? Ada apa?""Kok ada apa? Aku tadi tanya, apa mungkin Sabrina lagi ngidam pengen makan hasil masakanku?""Ya mungkin saja lagi ngidam. Ya sudah, aku mau mandi dulu." Pak Sugeng pamit, tak ingin membahas persoalan Sabrina lagi. "Iya, Mas."Ibu Renata menarik napas panjang, berjalan ke ruang meja makan, hendak menyiapkan makan bersama suami tercinta. Namun, tiba-tiba saja ibu Renata teringat Sabrina dan Darren yang makan di kursi yang bersebrangan dengan mereka. Entah sampai kapan, Darren dan Sabrina tinggal di tempat lain? Sudah dapat dibayangkan, hari-hari ibu Renata akan terasa sepi dan sunyi. Setelah hampir tiga puluh menit, pak Sugeng baru keluar dari toilet kamar. Pak Sugeng sempat terkejut melihat istrinya yang tengah meletakkan tas kerja pak Sugeng ke meja kerja yang terletak di sudut kamar. "Mas, apa kamu tau, sampai kapan Darr
Terakhir Diperbarui : 2025-02-23 Baca selengkapnya