Darren dan pak Sugeng tercenung mendengar ucapan Sabrina. Yang dikatakan kembaran Jessi itu ada benarnya. Jika hubungan Darren dengan keluarganya renggang, Angelica pasti bahagia. Bisa saja tujuan Angelica memang demikian. "Mas ...." panggil Sabrina lembut, menyentuh telapak tangan sang suami. "Nanti aku pikirkan lagi," kata Darren meninggalkan Sabrina dan pak Sugeng yang duduk di ruang tamu. Darren masuk ke dalam kamar, merenungi ucapan istrinya. "Sabrina, enggak apa-apa, Nak. Kamu jangan bersedih. Papa yakin, sebentar lagi Darren mau kembali lagi ke rumah," kata pak Sugeng melihat kesedihan di raut wajah Sabrina. Wanita itu menganggukkan kepala. Tersenyum tipis. "Aamiin. Semoga saja, Pa. Saya juga kasihan pada mama.""Ya sudah, Papa berangkat ke kantor sekarang."Pak Sugeng beranjak, keluar dari apartemen menuju kantor. Setelah kepergian pak Sugeng, Sabrina masuk kamar. Terlihat Darren sedang mengenakan dasi. Sabrina berdiri di hadapan Darren, membantu suaminya mengenakan dasi.
Last Updated : 2025-02-24 Read more