Ares.Evan ragu sejenak. Ia tahu Ares mungkin tidak mengingat dirinya—karena pemuda itu bukan tipe orang yang peduli dengan lingkungan sekitar.Dengan langkah hati-hati, Evan berjalan ke meja kosong di samping Ares. "Permisi," katanya sambil duduk.Ares, yang sebelumnya tampak tenggelam dalam pikirannya, tidak langsung menoleh. Ia hanya mengangguk kecil tanpa memberikan banyak perhatian pada Evan, tetap fokus pada laptop di depannya.Evan masih ingat betul bagaimana Ares menangani soal-soal matematika di Olimpiade dengan begitu mudah. Semua orang terkesima melihat kecepatan dan ketepatannya, termasuk Evan. Tapi untuk Ares, itu adalah hal yang biasa saja, sebuah kemampuan alami yang dia miliki.Tiba-tiba, Evan merasa sedikit penasaran. Apakah dia benar-benar tidak ingat aku sama sekali? pikirnya.Dengan sedikit keraguan, Evan membuka mulutnya, berusaha memulai percakapan tanpa terkesan mengganggu. "Hei, Ares... kita pernah bertemu di Olimpiade Matematika tahun lalu, kan?"Ares hanya me
Last Updated : 2025-01-11 Read more