Home / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of The Shadow: Rahasia Abadi : Chapter 21 - Chapter 30

43 Chapters

BAB 21 MIMPI BURUK ZHU SHEN MEI

Zhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei berdiri di halaman rumah keluarga Wen yang sunyi. Angin malam berhembus, membawa sisa aroma debu dan misteri yang belum terpecahkan. Meski adrenalin masih mengalir setelah pertarungan dengan pria berjubah, kelelahan mulai menguasai tubuh mereka."Aku benci mengakuinya," ujar Zhu Shen Mei, merapikan lengan bajunya yang sedikit kotor, "tapi kita perlu istirahat. Aku tidak akan bisa berpikir jernih kalau tubuhku remuk seperti ini."Zhao Yuan Shao menyarungkan pedangnya dan mendengus pelan. "Kau bisa berpikir jernih?" godanya.Zhu Shen Mei melayangkan tatapan tajam. "Jangan mulai. Kau sendiri terlihat seperti akan roboh dalam hitungan detik.""Kalau aku roboh, aku masih bisa menyeretmu bersamaku," sahut Zhao Yuan Shao santai.Zhu Shen Mei mendengus dan melangkah pergi lebih dulu. "Ayo pergi sebelum aku benar-benar melemparmu ke rawa-rawa terdekat."Mereka akhirnya menemukan sebuah penginapan kecil di pinggir desa. Bangunannya sederhana, dengan lentera-lente
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

BAB 22 KEMBALI KE TEMPAT KEJADIAN PERKARA

“Astaga! Aku tidak menyangka Nona Zhu yang terkenal sangat serius dan menjunjung tinggi norma. Sekarang tidur satu kamar dengan seorang pria yang belum dinikahi,” cibir Zhao Yuan Shao yang terang-terangan meledek Zhu Shen Mei. Perempuan itu memejamkan mata, muak juga menghadapi sikap Zhao Yuan Shao yang terus saja bicara omong kosong. “Bukankah kita satu kamar karena terpaksa? Toh tidak terjadi apa-apa, jadi jangan berlebihan!” Zhao Yuan Shao tersenyum miring, dia berdiri dan mendekat ke arah ranjang tempat dimana Zhu Shen Mei masih berbaring. “Kau yakin?” tanyanya dengan seringai kecil. Raut wajah Zhu Shen Mei berubah, mendadak dia was-was. “Apa maksud mu?”“Maksudku, apa kau yakin kalau tidak terjadi apa-apa diantara kita? Semalam kau tertidur pulas sekali, dan pagi ini aku masih duduk di samping kau berbaring.” Zhao Yuan Shao masih saja berkata santai, tapi nadanya tetap misterius. Zhu Shen Mei yang semula masih berbaring langsung duduk begitu Zhao Yuan Shao menyelesaika
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

BAB 23 KONSPIRASI PEJABAT TINGGI

Pisau hitam melesat ke arah Zhu Shen Mei, tajam berkilat di bawah sinar rembulan yang menerobos celah-celah bangunan. Ia hanya punya sepersekian detik untuk bereaksi. Tangannya sudah bergerak, mencoba menahan serangan dengan kipas gioknya, tapi— “Cih, dasar manusia lamban!” Zhao Yuan Shao menerjang dari samping. Cakar tajamnya membelah udara, menangkis pisau itu dengan suara dentingan keras. Namun, dorongan serangan itu cukup kuat hingga keduanya terdorong mundur. Zhu Shen Mei jatuh terduduk, nyaris kehilangan keseimbangan. “Aku tidak lamban! Itu tadi terlalu cepat!” protesnya sambil merangkak bangkit. Zhao Yuan Shao menyeringai. “Kau hampir menjadi tusukan sate. Tapi bersyukurlah, aku ada di sini.” Sosok misterius itu tidak membuang waktu. Dengan gerakan cepat, ia melompat ke jendela, bersiap melarikan diri. “Tidak kali ini!” Zhu Shen Mei menghunus belatinya dan melemparkan jimat lain. Jimat itu berubah menjadi rantai bercahaya yang melilit pergelangan kaki si pr
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

BAB 24 MEMBAWA BUKTI PEMBANTAIAN

MEMBAWA BUKTI PEMBANTAIANHujan masih turun dengan deras, setelah Zhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei kembali dari rumah penasehat Gao Wen Yu. Tujuan mereka saat ini adalah kembali ke kediaman Keluarga Wen, untuk mencari tahu seusatu yang mungkin terlewat dari penyelidikan mereka kemarin.Air hujan membasahi atap bangunan keluarga Wen yang masih berdiri megah namun sunyi. Zhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei berdiri di halaman depan, memandangi kediaman yang tampak tidak tersentuh oleh waktu, tetapi menyimpan rahasia kelam."Jadi kemungkinan terbesarnya adalah mereka membantai seluruh keluarga Wen hanya untuk menutupi kebusukan sendiri," suara Zhu Shen Mei bergetar oleh kemarahan yang ia tahan. Tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih begitu mereka sampai.Zhao Yuan Shao melangkah masuk, matanya menyapu sekeliling ruangan yang masih tertata rapi. Ia berjalan menuju ruang kerja kepala keluarga Wen, Wen Lao, dan menemukan sebuah laci yang tidak terkunci. Dengan hati-hati, ia memb
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

BAB 25 MENYERAHKAN HASIL PENYELIDIKAN

MENYERAHKAN HASIL PENYELIDIKANDi sebuah ruangan gelap, seseorang duduk di balik meja besar, menatap laporan yang baru saja dikirim kepadanya. Cahaya lilin bergetar, memperlihatkan wajah penuh ketenangan namun memancarkan bahaya."Zhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei... mereka menemukan sesuatu yang seharusnya tetap tersembunyi," gumamnya.Seorang pria berlutut di hadapannya. "Tuan, apakah perlu kami habisi mereka?"Orang itu menyandarkan diri ke kursi, matanya menyipit. "Belum. Aku ingin tahu sejauh mana mereka akan melangkah. Tapi jika mereka terlalu jauh... habisi mereka tanpa ragu."Pria yang berlutut mengangguk. "Baik, Tuanku."****Kantor Biro Investigasi Kota Changsa tampak lebih sibuk dari biasanya. Para petugas berlalu-lalang, beberapa membawa gulungan dokumen, sementara yang lain tengah berdiskusi serius mengenai kasus-kasus terbaru.Zhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei turun dari kuda dengan tubuh yang masih sedikit lembap akibat hujan di perjalanan. Zhu Shen Mei mengibaskan lengan b
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

BAB 26 PERJALANAN KE DESA LUIYANG

“Hei! Katakana dewi siapa yang kau maksud kucing besar?” tanya Zhu Shen Mei geram, tentu saja dia melotot tajam pada pria siluman didepannya.Zhao Yuan Shao malah menaikkan bahu sekilas, lalu tersenyum jahil pada perempuan itu. “Apa kau tidak tahu satu pun dewi di dunia ini? Keterlaluan sekali,” cibir pria itu terang-terangan.“Aku bukannya tidak tahu, aku hanya memastikan dewi mana yang kau maksud itu? Memangnya ada dewi yang memakai hiasan kepala bunga peoni seperti ini?” Zhu Shen Mei menggerutu, dia memandangi hiasan kepala pemberian sang ayah dengan penuh tanda tanya.Melihat itu tentu saja Zhao Yuan Shao merasa sedikit aneh, setidaknya dia berpikir kalau perempuan yang digadang-gadang sebagai reinkernasi dewi gunung li memiliki pengetahuan atau ketertarian soal dewi. Tapi sepertinya Zhu Shen Mei tidak seperti itu.“Aku hanya bisa menghafal beberapa dewi dengan detail, tapi tidak ada satupun yang aku ingat memakai hiasan kepala bunga peoni.” Zhu Shen Mei melanjutkan.“Memangnya si
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 27 RUMAH SILUMAN HARIMAU

RUMAH SILUMAN HARIMAUZhao Yuan Shao dan Zhu Shen Mei tiba di Desa Luiyang tepat tengah malam, cahaya-cahaya dari lentera minyak mulai berpendar di desa yang asri. Hutan yang mengelilingi desa, menambah kesan sejuk tapi juga mengandung misteri.Zhao Yuan Shao lekas turun dari kudanya, begitu mereka sudah sampai di rumah sederhana yang berada di puncak bukit. Zhu Shen Mei mengikuti pria siluman itu dan turun dari kuda. Dia berdiri dibelakang Zhao Yuan Shao yang memandang rumah sederhana tapi tampak hangat dan nyaman untuk ditempati.“Ini rumah mu?” tanya Zhu Shen Mei penasaran.“Tentu saja, ayo kita masuk!” ajak Zhao Yuan Shao yang memimpin jalan.Keduanya masuk ke dalam rumah, Zhao Yuan Shao mengarahkan Zhu Shen Mei menuju ruang tamu. Pria siluman itu melepas jubah luarnya yang berbulu, bersiap untuk masuk ke dalam ruang lain di rumahnya.Namun, ada yang aneh di sini. Zhu Shen Mei pun memperhatikan sekeliling dia melihat seisi rumah sudah terang oleh lilin-lilin, sedangkan terasnya di
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 28 RUMAH SILUMAN HARIMAU PART II

RUMAH SILUMAN HARIMAU PART IIDalam ruangan tamu kediaman yang dipenuhi oleh lentera-lentera redup, hawa dingin tiba-tiba menyelimuti udara ketika Zhao Yunshi melangkah masuk. Tatapannya tajam, penuh kebencian yang tak tersamarkan, dan di tangannya, pedang es Bing Jian bersinar dalam kilauan biru yang mengancam."Zhu Shen Mei," suaranya terdengar seperti angin dingin yang menusuk, "kau telah mengganggu kehidupan kakakku terlalu lama. Hari ini, aku akan mengakhiri segalanya."Zhu Shen Mei, yang tengah duduk dengan anggun di kursi ukiran giok, hanya tersenyum tipis. Ia perlahan mengangkat kipas gioknya, membuka lipatan-lipatan indah yang tersembunyi di dalamnya."Apa maksud mu Zhao Yunshi, kau terlalu terburu-buru. Dan ya, apakah kau yakin ingin bertarung denganku?"Tanpa menjawab, Zhao Yunshi langsung melesat, pedangnya menebas udara dengan kecepatan luar biasa. Kilatan es membentuk jejak di udara, menciptakan suhu yang seketika turun drastis. Namun, Zhu Shen Mei tidak gentar. Dengan g
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 29 PRIA PEMBAWA RAMALAN

“Tidak perlu kau pikirkan, nanti kau akan tahu.” Zhao Yuan Shao menjawab ringan, setelahnya dia bangkit dari duduknya dan tersenyum samar. Zhu Shen Mei mengerucutkan bibirnya, kecewa karena pria siluman itu enggan membagi rahasia perubahan adiknya. Namun dia tidak bisa memaksa, mungkin dia bisa mengetahui itu jika mengenal Zhao bersaudara lebih dalam nantinya. “Cepat bersihkan dirimu, akan kusiapkan sarapan untuk kita bertiga.” Zhao Yuan Shao tersenyum tipis kemudian berbalik badan, pergi meninggalkan kamar tempat Zhu Shen Mei menginap. Perempuan manusia itu mengangguk mengiyakan, dia memilih untuk patuh. Pandangannya jatuh pada pakaian yang sudah disiapkan disamping tempat tidurnya. Senyum perempuan itu mengembang cerah, sama seperti cuaca pagi ini. Tangannya terulur untuk mengambil hanfu putih yang dia yakini telah disiapkan Zhao Yuan Shao untuknya. “Ternyata kucing besar itu cukup baik,” ujarnya tanpa melepas senyum. Zhao Yuan Shao berdiri di dapur kecil mereka, dengan lengan b
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 30 TANDA REINKERNASI

“Kau memiliki tanda-tanda reinkarnasi Dewi Gunung,” kata Ao Jun, suaranya datar namun penuh keyakinan. Mata emasnya yang tajam menatap lurus ke arah Zhu Shen Mei.Zhu Shen Mei membeku. Napasnya tercekat sejenak, dan ia menatap Ao Jun dengan sorot mata penuh keterkejutan.“A-apa maksudmu?” tanyanya dengan suara bergetar bergetar.Zhao Yunshi yang duduk di seberangnya langsung mengibaskan tangannya dengan ekspresi tak percaya. Dia menatap Ao Jun dengan tatapan permusuhan, merasa kalau ucapan pria siluman naga itu hanya akan membawa masalah baru baginya dan sang kakak.“Itu tidak mungkin! Jangan bicara sembarangan, Ao Jun.” Zhao Yunshi menanggapi dengan tegas.Namun, Ao Jun tidak terpengaruh oleh penyangkalan Zhao Yunshi. Ia tetap memandang Zhu Shen Mei dengan penuh ketenangan. Dia kembali bersuara setelah meneguk air giok dari botol air ditangannya.“Aku mengenali tanda-tanda itu. Energi yang mengalir dalam dirimu, caramu berinteraksi dengan alam… semuanya mengarah pada satu kesimpulan.
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status