Home / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of The Shadow: Rahasia Abadi : Chapter 41 - Chapter 50

66 Chapters

BAB 41 Dijaga oleh Pria Siluman

Matahari pagi mengintip dari balik jendela, sinarnya jatuh tepat di wajah Zhu Shen Mei yang masih terbaring. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengerang pelan saat tubuhnya terasa sedikit pegal. Luka akibat mantra pembalik ilusi itu memang sudah membaik, tapi masih meninggalkan sedikit sensasi terbakar di tubuhnya. Setelah menarik napas dalam, Zhu Shen Mei bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Begitu membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok yang tak terduga. Zhao Yuan Shao duduk di kursi, kepalanya bersandar ke sandaran, kedua lengannya terlipat di dada, dan tertidur cukup pulas. “Dia tidur di sini semalaman?” Zhu Shen Mei bergumam pelan, menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri diam sejenak, memperhatikan wajah pria siluman itu. Biasanya, dia selalu cerewet dan penuh godaan, tapi dalam tidur… dia terlihat lebih damai dengan nafas yang teratur. "Kalau dia selalu seperti ini, mungkin aku tidak akan sering ingin meninjunya," gumamnya sambil menyilan
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

BAB 42 MENCARI BARANG BUKTI

Zhu Shen Mei mendecak, lalu membuka gerbang utama biro itu. "Baiklah, rencana kita tetap sama. Kita masuk, berpura-pura melakukan pemeriksaan rutin. Zhao Yunshi dan Zhang Fei akan mencari dokumen, sementara aku dan Zhao Yuan Shao akan mengalihkan perhatian mereka."Zhao Yuan Shao mengangkat alisnya. “Jadi kita bertugas sebagai pengganggu?”"Kau paling ahli dalam hal itu, kan?"Zhu Shen Mei malah balik bertanya dengan nada sinis dan mengejek. Zhao Yuan Shao mendengus kesal, rupanya Zhu Shen Mei bisa membuatnya naik darah dengan mudah. "Sungguh Nona Zhu, aku bingung harus tersanjung atau marah."Zhu Shen Mei mengabaikannya dan melangkah maju. "Ingat, kita tidak tahu seberapa besar keterlibatan 'Tuannya' Zhang Xuancheng di sini. Tapi kalau dugaan ku benar, ada kejahatan besar yang tersembunyi di dalam biro ini."Semua orang mengangguk, lalu mereka berjalan mendekati gerbang besar itu. Saat seorang penjaga biro menghentikan mereka, Zhu Shen Mei memasang senyum profesionalnya."Kami dari
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

BAB 43 DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN

Zhao Yuan Shao masih bersikap santai, dia melawan para penjaga biro dengan seperempat kekuatannya saja. Tetapi kekacauan yang cukup besar berhasil terjadi. Banyak penjaga biro yang berkumpul disana, satu penjaga tumbang maka akan muncul yang kedua, tiga, dan seterusnya. “Yuan Shao hentikan, aku melihat Zhang Fei dan adik mu sudah keluar!” perintah Zhu Shen Mei yang juga ikut dalam keributan itu. Zhao Yuan Shao hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian dia sengaja membiarkan dirinya dikalahkan. Pria siluman itu menyerahkan diri untuk dihantam cukup keras oleh salah satu penjaga biro. “Zhao Yuan Shao!” pekik Zhu Shen Mei ketika melihat tubuh pria siluman itu terhuyung ke belakang. Dengan sigap Zhu Shen Mei menahan bobot tubuh pria itu dengan tangannya, meski bersusah payah tapi ini cukup untuk mengelabuhi semua orang. “Kau baik-baik saja?” tanya Zhu Shen Mei yang jelas-jelas khawatir. Dia tidak tahu kalau Zhao Yuan Shao-lah yang sengaja membuat dirinya sendiri dikalahkan dan terluk
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

BAB 44 MEMPERSIAPKAN DIRI

Zhao Yuan Shao berujar dengan tenang dan juga sangat serius. Kali ini dia yakin kalau semua masalah yang muncul dari kasus pembantaian Keluarga Wen di Changsa adalah ulah dari Perdana menteri. “Perdana menteri sudah menjadi ‘tuan’ bagi Zhang Xuancheng untuk waktu yang lama jika kita melihat transaksi yang tertulis di sini.” Semua orang fokus pada dokumen yang ditunjuk oleh Zhao Yuan Shao. Kemudian Zhang Fei menarik nafas panjang, dia bersandar pada kursi dan membagi atensinya pada rekan-rekannya. “Setidaknya Keluarga Wen sudah diawasi selama dua bulan terakhir, barulah saat Tuan Wen Lao mengetahui kejahatan Perdana menteri dan juga pangeran kedua. Perdana menteri memberi perintah untuk membantai seluruh anggota Keluarga Wen tanpa terkecuali.” Zhang Fei mengurai kembali kesimpulan yang dia ambil berdasarkan bukti-bukti. “Seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak dan juga wanita. Padahal belum tentu mereka mengetahui hal ini. Perdana menteri memang sangat kejam,” imbuh Zhu Sh
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 45 MEMPERSIAPKAN DIRI PART II

Nafas Zhu Shen Mei seolah tercekat, tenggorokannya mengering tiba-tiba. Jika membahas masalah reinkernasi dewi gunung, rasanya dia hendak menghilang saja dari muka bumi. Zhu Shen Mei tidak sanggup menanggung tugas dan beban seorang dewi gunung! “Tapi… Yuan Shao, belum tentu aku lah reinkernasi sang dewi. Mungkin saja tanda-tanda yang disebutkan oleh Ao Jun itu salah.” Zhu Shen Mei berkata lirih, meski dia masih menatap lurus ke arah Zhao Yuan Shao yang justru tampak tenang. “Tentu saja, semua orang bisa melakukan kesalahan termasuk Ao Jun. Tapi melatih diri untuk menjadi lebih kuat tidak ada salahnya,” balas Zhao Yuan Shao. Dia kemudian menghela nafas panjang, lalu memegang kedua lengan Zhu Shen Mei pelan. “Dengar Shen Mei, selama ini kau tidak pernah bertarung melawan siluman tingkat tinggi. Rekan mu tidak memberikan kesempatan untuk itu, kau masih bisa bertahan dan selamat sampai sekarang karena ada mereka. Tapi kedepannya kau pasti akan lebih sering sendirian dalam menghadapi ma
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 46 BERLATIH DENGAN SANG SILUMAN

“Kalau begitu, coba gunakan senjata lain.” Zhao Yuan Shao tersenyum samar. Kemudian tangan pria siluman itu menengadah, dari telapak tangannya muncul asap merah yang samar seiring dengan munculnya pedang kayu. Zhao Yuan Shao melirik Zhu Shen Mei sebelum melempar pedang itu dengan cepat. Untung saja refleks Zhu Shen Mei bagus sehingga bisa menangkap pedang tersebut dengan sempurna. “Gunakan itu sebagai senjata mu!” perintah Zhao Yuan Shao. Zhu Shen Mei tersenyum sinis sembari menimang pedang kayu itu. “Kau bahkan menggunakan sihir hanya demi pedang seperti ini. Buang-buang energi saja,” cibirnya. “Ck! Sudah jangan banyak protes. Dan mulai pegang pedangnya dengan benar!” Zhao Yuan Shao berkata galak. Saat menjadi seorang guru, sikap pria itu sangat berbeda. Dia tegas dan keras, sulit menemukan sosoknya yang jenaka seperti biasanya.Zhu Shen Mei menghela nafas panjang lalu menyimpan kembali kipas gioknya ke ikat pinggang. Perlahan dia mulai menyiapkan diri dengan berusaha me
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

BAB 47 KEBAIKAN TAK TERNILAI

"Tidak masalah, aku tidak perduli soal itu." Zhu Shen Mei hanya tersenyum samar. Kening Zhao Yuan Shao berkerut singkat, jawaban dari Zhu Shen Mei memang selalu sulit ditebak. Dia pikir perempuan manusia itu akan keberatan atau berpikir ulang untuk berguru padanya yang merupakan siluman besar. "Kenapa, bukankah orang-orang akan menganggap mu buruk karena bergaul dengan siluman?" tanyanya sambil menopang dagu. "Yuan Shao, apa kau tahu... siluman dan manusia itu sama dalam pandangan ku. Tidak ada yang jauh lebih rendah atau tinggi, dalam ras kita tentu ada yang sesat dan yang baik. Karena itu tidak perlu diperdebatkan," jelas Zhu Shen Mei. "Itu kan pandangan mu, tapi bagaimana dengan orang-orang yang akan menganggap mu buruk sebab bergaul dengan siluman? itulah yang ingin aku ketahui darimu," ulang Zhao Yuan Shao lagi. Kali ini Zhu Shen Mei tertawa ringan, lalu menggeser duduknya sedikit agar lebih jelas berhadapan dengan Zhao Yuan Shao. "Mereka yang memiliki pandangan buruk, pa
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

BAB 48 MENANGGUNG DENGAN NYAWA

Pada malam hari, saat sinar bulan menyinari Kota Changsa dengan sinar lembut, anggota biro penangkap siluman sudah berada di gerbang belakang istana kekaisaran. Kali ini mereka semua mengenakan tudung kepala yang menutupi wajah masing-masing.“Nona siluman, apa kau yakin tidak ingin ikut masuk?” tanya Zhang Fei yang melirik Zhao Yunshi berdiri di dekat pohon.Perempuan siluman itu berdiri dibawah bayangan pohon, dia memang sengaja menjauh saat para anggota biro hendak bersiap masuk ke istana.“Tidak, aku benci bertemu dengan banyak manusia.” Zhao Yunshi menjawab lugas, dia malah bersandar di dahan pohon dengan tenang.“Kalau begitu kenapa kau ikut ke sini, Bai Hu?” tanya Zhao Yuan Shao yang juga bersiap untuk masuk ke istana bersama yang lain.Kali ini ada tiga anggota biro penangkap siluman yang akan masuk ke sitana untuk menyerahkan barang bukti sekaligus memancing sang kaisar turun tangan sendiri dalam kasus pembantaian keluarga wen yang rumit itu. Zhu Shen Mei, Zhang Fei, dan Lin
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

BAB 49 KEMBALI DARI ISTANA KEKAISARAN

"Bodoh! semudah itu kau menyerahkan nyawa mu," cibir Zhao Yuan Shao dengan senyuman sinis. Dia bahkan melipat tangannya didepan dada. Zhu Shen Mei yang mendengar respon kurang mengenakkan dari pria siluman itu lekas menyikut perutnya dengan sengaja menggunakan siku. Berharap Zhao Yuan Shao sadar bahwa kata-katanya keterlaluan. Namun alih-alih sadar, Zhao Yuan Shao justru semakin gila! "Jika ayahmu tidak bisa dipercaya, maka nyawamu akan melayang sia-sia. Sayang sekali," imbuhnya tanpa dosa. Lagi-lagi Zhu Shen Mei harus menghela nafas panjang, lelah sebenarnya berurusan dengan pria siluman harimau itu. "Yuan Shao, diam! jangan membuat masalah," lirih Zhu Shen Mei yang serupa dengan bisikan. "Aku hanya berkata jujur Shen Mei, apa itu salah?" Zhao Yuan Shao malah balik bertanya. Lin Masha yang mendengar itu pun menundukkan kepalanya. Sejenak dia diam, begitu juga dengan yang lain seolah waktu berhenti hanya demi menunggu jawaban darinya. "Tuan Zhao, kau mungkin menganggap
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 50 DARAH MANUSIA MURNI

Sesampainya di Biro Penangkap Siluman, Zhao Yuan Shao segera membawa Zhao Yunshi ke salah satu ruangan terpencil yang biasa digunakan untuk menangani kasus siluman yang terkena kutukan atau racun. Ia membaringkan adiknya di atas dipan kayu, wajahnya tegang dan penuh kekhawatiran. "Kalian semua menjauh," perintahnya tegas. "Aku tak ingin ada manusia yang terpapar wabah ini." Zhu Shen Mei hendak membantah, tetapi melihat sorot mata serius Zhao Yuan Shao, ia memilih untuk mundur. Zhang Fei pun menariknya sedikit ke belakang. Zhao Yuan Shao menarik napas dalam dan mulai menyalurkan energi spiritualnya ke tubuh Zhao Yunshi. Cahaya merah samar muncul dari tangannya, mengalir ke luka-luka adiknya. Namun, racun yang ditinggalkan oleh siluman wabah Hui tidak mudah diusir. Urat-urat hitam mulai menjalar di sepanjang kulit Zhao Yunshi, tanda bahwa infeksi semakin menyebar. Lin Masha yang berdiri di sudut ruangan segera membuka beberapa buku kuno yang ia bawa. "Aku akan mencari penawar yang se
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status