“Bis perusahaan masih disini, jadi mereka belum pulang?” Marven yang baru tiba di mansion terkejut, dia tak menyangka sebanyak itu hadiah yang harus mereka urus.Ben terkekeh, “memang banyak tuan, anda kan banyak relasi. Sudah pasti mereka semua mengirimi anda dan nyonya hadiah.”Marven menghela nafas pelan lalu keluar dengan bungkusan cemilan favorit istrinya.Begitu turun dari mobil, Marven langsung melangkah masuk ke dalam mansion dengan ekspresi datarnya, namun langkahnya sedikit lebih cepat dari biasanya. Begitu masuk, ia langsung disambut aroma harum makanan dari arah taman belakang—tempat makan malam yang disiapkan Naina untuk para staf yang bekerja membantunya.“Selamat malam, tuan!” sapa beberapa staf yang melihatnya, sambil sedikit membungkuk.Marven hanya mengangguk singkat, lalu berbelok ke arah ruang lain yang kini penuh dengan tumpukan kotak hadiah, pita, kartu ucapan, dan kertas kado berwarna pastel. Di tengah ruangan, Naina tampak duduk bersila di lantai, sibuk menuli
Terakhir Diperbarui : 2025-04-18 Baca selengkapnya